Wednesday, October 15, 2008
Sunday, October 12, 2008
Rumi's Poem

I saw my Lord with the eye of my heart
I said no doubt it’s You! It’s You!
You are the One who
encompassed every “where”
So that is no “where”, except You are there
“Where” has no “where”
in regards to You
for “where” to know where You are
nor can imagination, imagine You
for imagination to know where You are
Your knowledge encompasses everything
So that everything I see is You
And in my annihilation,
is the annihilation of my annihilation
And in my annihilation,
I found You
Tsunami yang Lebih Besar Akan Terjadi

Maulana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
Suhbat 06-01-2005, Zawiyah Michigan, USA
Ba'da dhikr Khatm Khawajagan
A'uudzu billahi minasy syaithanirrajiim Bismillaahirrahmani rrahiim, Nawaytul Arba'in
Nawaytul I'tikaf, Nawaytul Khalwah,Nawaytul 'Uzlah Nawaytur Riyadah,Nawaytus Suluuk, Lillahi ta'alaa Athi'ullaaha wa athi'urrasuula wa ulil amri minkum (QS An Nisa' 4: 59).
Allah SWT memerintahkan pada kita untuk mematuhi-Nya, untuk mematuhi Nabi/Rasul
sall-Allahu 'alayhi wasallam, dan untuk mematuhi pemimpin kita, atau mereka yang memiliki otoritas (wewenang). Allah SWT tak suka diri kita bila tak patuh.
Allah berfirman: Innaa Nahnu nazzalna dz-dzikraa wa innaa lahuu lahaafizhuun" (QS. Al-Hijr 15:9) Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz Dzikr (Peringatan) , dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Kami menyimpannya) ". Dzikr (Peringatan) itu diwahyukan hanya pada Nabi suci Muhammad sall-Allahu 'alaihi wasallam, tidak kepada siapa pun lainnya. Diwahyukan pada beliau melalui Malaikat Utama Sayyidina Jibril 'alaihissalam.
Makna umum dari Adz-Dzikr adalah Quran Suci. Itu berarti segala sesuatu yang ada dalam Quran Suci. Itu berarti segala sesuatu yang diciptakan, seluruh makhluq, karena Allah berfirman: "Wa laa rothbin wa laa yaabisin illaa fii kitaabin mubiin" (QS. Al An'aam
6:59) "dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Quran Suci)". Hidup atau tak-hidup semua ada dalam Al Quran yang Suci.
Al Quran Suci adalah Pengetahuan Ilahiah yang Allah SWT karuniakan dan berikan pada Nabi sall-Allahu alaihi wasallam tentang seluruh makhluk ciptaan, baik yang ada sebelum masa hidup Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam maupun yang hidup setelah masa hidup Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam. Karena itulah, Quran Suci memuat cerita-cerita tentang ummat-ummat
terdahulu, dan juga pengetahuan- pengetahuan ilmiah masa depan. Juga, Hadits Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam adalah pula wahyu. Allah telah menyebutkan dalam Quran Suci: "Wa maa yanthiqu 'anil hawa', in huwa illaa wahyuy yuuhaa" (QS. An-Najm 53:3-4) "dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), ".
'Ulama Sejati (yaitu Awliya-ullah - para kekasih Allah) mampu untuk mengambil makna atau rahasia dari huruf-huruf, kata-kata, dan kalimat-kalimat dalam Quran Suci. Ulama biasa hanya mendapatkan ilmunya dengan belajar ke sana ke mari (untuk mengetahui apa yang sudah dibicarakan atau sudah ditulis dalam buku-buku). Nabi sall-Allahu 'alayhi wasallam
dikaruniai Ilmu oleh Allah, yang kemudian oleh Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam dibagi-bagikan pengetahuan itu pada para Sahabat beliau. Setiap orang dari sahabat beliau adalah bagai sebuah bintang, seorang pembimbing atau pemandu (bagi kemanusiaan) yang membawa Hadits-hadits yang berbeda yang telah diberikan Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam pada
masing-masing dari mereka. Dan para pewaris dari sahabat ini, yaitu Awliya'ullah pun membawa pula Ilmu tersebut.
[Seperti apa yang telah disebutkan dalam suhbat sebelumnya pada tanggal 1 Januari 2005]. Orang-orang tak berdosa turut mati bersama mereka yang berdosa. Kedua golongan ini berada dalam naungan tajalli (manifestasi) dari Nama-Nama Allah. Mereka yang tak berdosa tersebut pergi (mati) bersama mereka yang berdosa. Mengapa? Ingatlah akan kisah Sayyidina Musa
'alaihissalam (yang diceritakan pada suhbat sebelumnya) ketika beliau bertanya akan Keadilan Allah. Allah kemudian menyuruh beliau menunggu di hutan. Lalu ratusan semut merayap di kaki beliau. Ketika, satu saja dari semut itu menggigit beliau, beliau segera saja memukul seluruh kelompok semut tersebut hingga tewas.
Kita harus belajar dari kisah ini: Kematian datang tanpa pemberitahuan awal, ia datang kapan saja, di mana saja, pada kesempatan apa saja. Saat 'ajal (kematian) menjelang, tak seorang pun mampu lari darinya. Tapi, jika 'ajal belum tertulis, bahkan bila seseorang berada di tengah suatu ledakan, di tengah suatu gempa bumi, di tengah suatu samudera, ia pun tetap akan selamat. Allah mengambil siapa yang Ia kehendaki. Kita tak tahu mengapa, dan kita pun tak dapat bertanya mengapa.
Allah berfirman (dalam ayat yang ditulis di atas), "Kami memelihara Kitab Suci itu hingga Hari Penghakiman (Kiyamat), dan (termasuk) rahasia-rahasia di dalamnya, akan tersimpan. Tersimpan' berarti untuk dituangkan pada wadah seseorang yang mampu menampungnya dan menyimpannya sampai saatnya ketika (rahasia) itu mesti muncul. Seperti di zaman sekarang, ketika kita ingin menyimpan suatu (data) ke dalam komputer-komputer kita, kita menekan suatu tombol 'save' ('simpan'). Jika kita tidak melakukannya, data kita pun akan hilang.
Menyimpan' di situ berarti untuk menyimpannya sebagai bentuk frekuensi vibrasi (getaran) yang berbeda.
Teknologi yang tersedia di zaman sekarang, sudah pernah disebutkan oleh Quran Suci pada Nabi kita sall-Allahu 'alaihi wasallam 1400 tahun yang lalu. Tapi, kita tak mampu memahaminya. [Allah berfirman] "Wa in min syai-in illaa yusabbihuu bihamdihi wa
laakin laa tafqahuuna tasbiihahum" (QS Al-Isra' 17:44), "Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka."
(Pengetahuan Rahasia) itu tersimpan, tapi kita tak mempunyai Teknologi untuk mengambilnya.
Allah SWT berfirman (dalam ayat yang sama, bagian awal): "Tusabbihu lahu s-samaawaatu s-sab'u wa l-ardhu wa man fiihinna" [QS Al-Isra' 17:44] "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah." Itu bermakna segala sesuatu memuji-Nya,
tapi kalian tak mampu memahami puji-pujian mereka. Dalam ayat lain (QS. Al-Hijr 15:9): "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz Dzikr (Peringatan) , dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Kami menyimpannya) ". Ini bermakna setiap makhluq ciptaan
ter'simpan' dalam Quran Suci. Maknanya, dalam segenap rentang frekuensi dari vibrasi (getaran) yang berbeda-beda. Sebagaimana dalam komputer: kita menyimpan segala sesuatunya (berbagai macam data, ed.) ke dalam komputer sebagai frekuensi (dari bilangan)dari 0 dan 1
Awliya'ullah, apa yang mereka warisi dalam kalbu mereka dari Nabi sall-Allahu 'alayhi wasallam adalah dalam berbagai frekuensi yang berbeda-beda. Mereka mampu untuk men"decode"- nya dengan menekan "tombol" tertentu à yaitu Asmaul Husna (Nama-nama yang indah dari Allah), dan seluruh pengetahuan itu akan keluar ke suatu 'layar' di hadapan mereka, seperti saat ini para pembaca berita memiliki teleprompter di hadapan mereka yang bertuliskan apa-apa yang mesti mereka baca. Apa yang tertulis di teleprompter tersebut
berasal dari suatu komputer.
Seluruh bilangan ini adalah dari 0 hingga 1. Bila dirimu menjadi 0, kau pun akan dikaruniai 1, Ilmu atau Pengetahuan itu. (Allah berfirman) "Kami menurunkan nya, dan menyimpannya" . Ini bermakna Kalamullah (Firman-firman Allah) tak akan bisa diubah. Segala
sesuatu dalam Al-Quran akan dikeluarkan pada waktunya. Awliya' mengetahui tentang hal ini.
Karena itu, ketika mereka (Awliya'ullah) melihat bahwa [sebagaimana firman Allah] "Zhaharal fasaadu fi l-barri wa l-bahri bimaa kasabat aydin naas." [QS.Ar-Ruum 30:41] Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia," mereka pun memohon kepada Allah, yastajiruuna billaah.
Segala sesuatu mensucikan dan memuji Allah. Tasbih-tasbih itu bergerak demikian banyak dan cepat bagai halilintar hingga tasbih tersebut menggerakkan bumi. Demikian banyak Awliya'ullah di daerah itu, dan mereka semua memuji dan memuji tanpa henti hingga
pepujian mereka mengguncangkan segala sesuatunya. Saat segala sesuatunya berguncang, segala sesuatu pun akan hilang musnah.
Bumi berotasi pada sumbunya. Saat ia berotasi, tercipta suatu medan magnet yang melindungi Bumi dari radiasi dari luar angkasa. (Catatan penerjemah: mungkin yang diacu di sini adalah sabuk van Allen, suatu sabuk magnetik berbentuk torus yang melindungi bumi dari radiasi kosmis). Allah berfirman dalam Quran Suci di Suurah Al-Anbiya' (Surah nomor 21): "Wa yaquuluuna mataa hadzal wa'du in kuntum saadiqiin" [QS. 21:38, lihat pula 10:48 dan 36:48] "Mereka berkata: "Kapankah janji itu akan datang, jika kamu sekalian adalah orang-orang yang benar?" Mereka berkata, "Kapan itu akan terjadi.?" "Idzaa Zulzilatil Ardhu Zilzaalahaa" [QS. Az-Zalzalah 99:11]. "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya"
(Tsunami di Asia yang baru saja terjadi) Itu hanyalah suatu permulaan. Muhyiddin Ibn 'Arabi menyebutkan dalam Futuhat al-Makkiyyah, bahwa akan datang suatu masa ketika rambut seorang anak akan tumbuh dengan warna putih (uban). karena 6 dari 7 orang akan mati.
Lihatlah sekarang, para pemimpin itu (masih sanggup) pergi ke tempat itu (ke Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi KTT tentang Tsunami dan meninjau tempat bencana, penerj.). Apa yang akan terjadi di hadapan kita di masa depan (adalah jauh
lebih besar), tak akan ada lagi pemimpin-pemimpin (yang hidup, penerj.). Setiap orang akan tewas.
Allah berfirman: "Bal ta'tiihim baghtatan fa-tabhatuhum falaa yastathii'uuna raddahaa wa laa hum yunzharuun" [QS. Al-Anbiya' 21:40] "Sebenarnya (azab) itu akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik, maka mereka tidak
sanggup menolaknya dan tidak (pula) mereka diberi tangguh."
Apa yang baru terjadi (Tsunami di Asia) hanyalah suatu pertanda kecil. Tunggu hingga kalian melihat tanda yang besar. Enam dari tujuh orang akan pergi (akan mati, penerj.). Jadi, jika kini Bumi memiliki populasi 6 milliar manusia, hanya 800 juta yang akan tetap
tinggal hidup. Apa yang akan terjadi lebih dari sekedar gempa bumi.
Ada dua macam hukuman:
1. Dari atas, dari berbagai arah (dari luar)
2. Dari dalam.
Allah menyebutkan dalam QS. Al-Anbiya' 21:44 "Bal matta'naa haa-ulaa-I wa aabaa-ahum hattaa thoola alaihimu l-'umur" "Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjanglah umur mereka." Mereka memiliki rencana untuk masa depan mereka, hingga 5 tahun ke depan, untuk 10 tahun ke depan, 20 tahun ke depan, dst. Lihatlah bagaimana kini orang-orang berlomba-lomba menolong korban-korban
Tsunami ini. Tentu saja ini adalah hal yang penting, untuk menolong orang lain.Tapi, ingatlah pula untuk menolong orang dalam urusan akhirah mereka. Kini, mereka tidak memikirkan tentang hal ini.
[dalam lanjutan ayat tersebut] "Afalaa yarauna annaa na'til ardha nanqushuhaa min athraafihaa. Afahumu l-ghaalibuun" [QS. 21:44] "Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri itu, lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya/sisinya. Maka apakah mereka yang menang?"
Secara berangsur-angsur, Kami (Allah) mengurangi tanah yang ada dalam kendali mereka. Artinya, mengurangi batas-batasnya. Siapa yang akan menang? Kami atau mereka? Musibah itu mendatangi mereka dari arah yang sama sekali tidak terpikir oleh orang-orang bahwa akan
muncul musibah dari situ. Yaitu, musibah itu datang dari lautan. Dari batas/sisi.
Malaikat memohon perlindungan, Awliya' memohon perlindungan, Sang Bumi pun memohon perlindungan. Jika kalian memegang suatu tali, tali yang panjang, dan kalian menggoyangkannya pada salah satu ujungnya, maka suatu getaran atau gelombang akan tercipta. Maka, apa yang terjadi adalah ketika Malaikat hanya menyentuh, dengan mengambil pepujian dan tasbih (dari Awliya'), menyentuh pada satu ujung saja, dan menimbulkan suatu vibrasi pada jalur itu (jalur gempa )
Para Awliya' harus memuji siang dan malam agar getaran itu (yang ditimbulkan oleh sentuhan Malaikat pada satu ujung) tidak menghancurkan seluruh dunia. Dan ini barulah suatu tanda kecil!! "Annaa na'til ardha nanqushuhaa min athraafihaa. " Perlahan-lahan mengurangi. maknanya Bumi terkurangi. [di sini Mawlana Syaikh Hisham Kabbani mulai masuk
pada makna ke-2 ayat tersebut, penerj.] Yaitu, lapisan pelindung Bumi (sabuk van Allen yang
disebut sebelum ini, penerj.), Allah SWT akan membaliknya ke dalam, menghancurkan Bumi. hingga 6 dari 7 orang akan mati. Jangan katakan, "Bagaimana hal itu akan terjadi?" Bahkan jika Awliya' memberitahukan sebelumnya pada kalian bahwa sebuah Tsunami akan terjadi (di Asia, penerj.), kalian tak akan mempercayai mereka. Setelah Tsunami ini (Tsunami Asia)
terjadi, sesuatu yang lebih besar dari Tsunami ini akan terjadi!!
Ini untuk memperingatkan orang-orang akan Akhirah. Hari Pembalasan tengah datang. Dan ia tidak akan membedakan tua atau muda. Lihatlah di TV saat ini: anak-anak kehilangan saudara-saudaranya, ayahnya, ibunya, kakek-neneknya, mereka menjadi yatim. Dan ini barulah akibat dari suatu tsunami yang kecil.
Tsunami yang lebih besar akan terjadi!!
Jangan takut! Jika tsunami yang lebih besar datang dan mengambil kalian, setidaknya kalian telah melakukan suatu kebaikan di dunya ini. Fasad harus diakhiri. Pada semua pantai-pantai yang hancur itu, berbagai macam Fasad terjadi. Dan Allah sama sekali tak menyukainya.
Lakukan Salat 5 Waktu kalian, lakukan zakat kalian. Lakukan Puasa Ramadan, lakukan Hajj. Dan ucapkan Syahadat setiap hari. Jika lima pilar ini belum cukup, dan kalian membutuhkan perlindungan yang lebih, lakukan Ihsan, sebagaimana diajarkan oleh Nabi sall-Allahu alaihi wasallam.
Wa min Allah at-Tawfiiq, bi hurmatil habib
Al-FAATIHAH!
Teknologi yang Tak Berguna
Mawlana Syekh Nazhim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi qs
Dari buku The Path to Spiritual Excellence
www.mevlanasufi. blogspot. com
Bismillah hirRohman nirRohim
Abad kedua puluh merupakan tempat yang subur untuk menanam apa saja, termasuk ide baik dan ide buruk. Dan pada awalanya, apapun yang keluar dari permukaan (tanah) semua terlihat sama, tak seorang pun tahu jika tanaman itu hanya rumput atau sebuah pohon. Tetapi kedatangan abad kedua puluh satu, semua ide palsu, semua ajaran setan mulai mengering dan mati, seperti rumput yang terkena panas matahari di musim panas, sementara pepohonan tetap berdiri tegak dengan kebesarannya dan terus tumbuh. Oleh sebab itu, sekarang mereka menipu orang dengan berbagai ide bodoh
yang terlihat sama seperti yang lain. Tetapi jangan biarkan mereka menguasai kalian. Tunggu dan lihatlah, apa yang akan terjadi.
Kita sekarang khawatir tentang apa yang akan terjadi, dan itu akan menjadi suatu perubahan yang besar, karena semua bangsa, umat manusia, keturunan Adam, percaya dan bergantung pada teknologi. Bagi mereka, teknologi seperti pilar utama yang menyangga atap
rumah mereka. Pilar utama dari seluruh dunia adalah teknologi, dan pilar itu akan hancur, kolaps, dan atap dari seluruh gedung akan hancur.
Hal ini penting untuk diketahui. Dan kalian dapat membayangkan bahwa apa yang akan terjadi ketika teknologi berakhir. Itu artinya adalah bahwa apa yang sekarang kalian sebut peradaban akan berakhir. Seluruh peradaban dari negri barat yang begitu bangga
dengan teknologi mereka akan hancur lebur ketika teknologi mereka mati, ketika pilar itu, yang menjaga peradaban mereka kini hancur. Kalian tidak akan sanggup untuk bergerak satu langkah di luar rumah
kalian untuk membawa sesuatu atau mengambil sesuatu, kalian tidak dapat menggunakan listrik, kalian tidak dapat menggunakan air.
Dan gedung-gedung tinggi ini... siapa yang dapat terbang ke lantai enam, lantai sepuluh, dua puluh, delapan puluh, lantai seratus? Kalian harus mulai di pagi hari untuk sampai ke sana di sore hari. Dan kemudian akan menjadi gelap, kalian tidak dapat melihat siapa yang berhadapan dengan kalian di tangga. Tidak ada satpam, tidak ada keamanan. Kekacauan yang timbul setelah teknologi yang tak berakal itu sangat mengerikan.
Jutaan orang akan meninggal. Ke mana mereka dapat pergi? Itu berada dalam pertengahan musin dingin, semua tempat membeku, dan tak seorang pun dapat pergi dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah. Ke mana kalian akan pergi? Apa yang akan kalian lakukan? Tak ada air, tak ada listrik, dan tidak ada api.
Saya berpikir bahwa di sini, di Cyprus, Turki rumah-rumah kami begitu sederhana, tak perlu elevator. Tetapi, dengan bodoh, di kota mereka mulai membangun gedung-gedung tinggi, dari beton, seperti tinggal
didalam oven di musim panas dan udara di musim dingin seperti didalam kulkas. Bagaimana kalian dapat hidup seperti itu? Dan orang-orang tidak dapat bergerak tiga langkah tanpa mobil mereka, tetapi mobil-mobil tidak akan dapat bergerak, bagaimana mereka bisa pergi
dari satu tempat ke tempat lain?
Orang-orang saat ini tidak terbiasa untuk hidup dengan menekan tombol. Dan air, itu berasal dari tiga ratus hingga empat ratus kaki di bawah, bagaimana ia bisa naik ke permukaan? Tak ada listrik. Oleh sebab itu, Saya mencari tempat untuk pindah, di mana air akan mudah di dapat untuk digunakan dan diminum. Daerah pedesaan di mana pun akan lebih aman dan bersih.
Wa min Allah at Tawfiq
Antara Ibadah dan Pekerjaan

Grandsheykh Muhammad Nazim al-Haqqani
3 Februari 2002
Setan selalu mencoba untuk memisahkan manusia dari
ibadahnya, membuat mereka menunda ibadah karena
disibukkan dari pekerjaan satu disusul pekerjaan
lainnya. Manusia zaman sekarang selalu menginginkan
makanan segar. Gaya hidup manusia sombong yang tidak
mau makan dari makanan yang telah tersedia. Bagaimana
dengan Allah swt ? Bagi Dia, kalian berani mengirim
`makanan lama'. Begitu terdengar adzan , kalian harus
langsung sholat dan tinggalkan segala hal.
Siapapun yang membuat Allah murka pasti akan berakhir
masanya. Jangan mempekerjakan mereka yang tidak
shalat. Sebelum membangun sebuah pabrik, kalian harus
membangun masjid disana. Siapapun yang tidak shalat
dan yang tidak menyeru orang untuk shalat, kata
Allah , "Mereka adalah musuhku." Nanti di Siratal
Mustaqim, ada tujuh pertanyaan, satu diantaranya
adalah apakah kalian telah menyeru orang agar
beribadah. Tak ada yang membicarakan hal ini sekarang,
karena setiap orang disibukkan oleh gaji bulanan.
Ketika Abu Yazid Bistami bepergian, beliau tiba di
sebuah desa yang masih asing. Beliau sholat dibelakang
imam. Selesai sholat, sang imam
menyapanya : "Siapa anda ?" "Seorang hamba Allah."
"Apa pekerjaan anda? Apakah anda kerja di kebun, toko,
pabrik ? punya gaji bulanan ?"
" Saya pikir anda seorang muslim, seorang imam,
makanya saya shalat dibelakang anda. Tapi sekarang
anda meragukan darimana makanan saya berasal, berarti
anda meragukan Allah swt. Sebelum menjawabnya,
saya harus mengulang sholat saya dulu."
Setelah shalat, Abu Yazid berkata pada Imam :
" Mengapa anda tidak menanyakan kucing dan anjing,
bagaimana cara dia hidup ? `DIA' yang menyediakan
makanan bagi mereka, Dia juga yang menyediakan makan
Abu Yazid."
Manusia telah kehilangan keimanannya. Selama 60 tahun
orang-orang datang ke sini (kediaman Syaikh Nazim)
selalu tersedia roti dan sup, dan melalui barakah yang
mereka bawa, sayapun bisa hidup. Namun manusia selalu
terikat pada perutnya, sehingga mereka
kebingungan.
Salah satu tamu yang berkunjung hari ini berasal dari
Turki dan sering bersedekah untuk kaum muslim. Dia
punya sebuah pabrik peralatan dari baja, dan buatannya
adalah nomor satu di dunia. Dia mengirimi saya banyak
sekali dan saya berdoa baginya serta memberi nasihat
yang dia patuhi. Banyak pabrik bangkrut dan hanya dia
yang masih eksis. Dengan 300 pekerja, dia menjaga dan
meminta mereka agar selalu beribadah. Saya tekankan
agar tidak memberi toleransi bagi mereka yang tidak
beribadah. Ketika terdengar adzan, mereka harus
berhenti bekerja dan mengatakan : ` Matikan listrik,
mari kita shalat.'
Setelah mengirim peralatan rumah tangga, dia juga
mengirim apa yang kami butuhkan : kacang, gula, beras,
minyak, dan segala yang kami masak disini. Dia adalah
Sahibu-l khayrat wa hasanat. Dia yang
menolong Fuqara, maka Allah akan menolongnya. Jika dia
kirim satu, Allah kirim sepuluh. Jika dia kirim 100,
akan datang 1000 baginya. Sedekah di bulan Muharram
adalah 10 kali lebih berharga dibanding
bulan-bulan lain. Siapa yang memberi, maka bahan
pangannya tidak akan habis.
Bihurmati habib, bihurmati Fatiha.
Wa min Allah at Tawfiq
Adab - Adab Menghadiri Mawlid Nabi dan Bersalawat
Adab - Adab Menghadiri Mawlid Nabi dan Bersalawat
Adab Para Salaf shalihin, sebelum hadir ke tempat
acara "Maulid", beliau ra biasanya tertibnya,
mengambil wudhu dengan baik dan sempurna, dalam masih
keadaan basah air wudhu, lalu membaca "Shalallahu
'alaa
Muhammad" 33x tanpa diselingi berbicara dengan yang
lain. Lalu diusap kewajahnya, lalu membaca doa sehabis
wudhu. Kemudian shalat sunnah 2 rakaat, niat shalat
sunnah syukur Wudhu, rakaat pertama Al-Kafirun,
setelah Al-Fatihah, lalu rakaat kedua al-ikhlas.
setelah salam membaca subhanallah, Alhamdulillah
Allahu Akbar masing-masing tiga (3) kali.
Lalu boleh ditambahkan shalat sunnah hajat 2 rakaat.
Pada rakaat pertama Al-Kafirun dibaca (3) tiga kali,
setelah Al-Fatihah, lalu rakaat kedua setelah
Al-Fatihah membaca S.al-ikhlas (3). setelah salam
membaca
istighfar 21 kali lalu shalawat 3x, lalu berdoa
membaca niat untuk hadir maulud, contoh doa niat sbb :
Allahumma Ya Allah, kami niat untuk hadir Maulud
NabiMU SAW, dengan niat agar mendapat ridha Allah &
Rasulullah SAW serta Syafaat Rasulullah didalam agama,
dunia dan akhirat, serta dengan niat agar Allah
memberikan semua hajat (kebutuhan) kami, mengabulkan
doa-doa kami, melapangkan kesulitan kami, memudahkan
semua urusan kami dan urusan kaum muslimin di dalam
hal agama, dunia dan akhirat
Hal itu semua diatas, seyogyanya dilakukan mulai
berwudhu hingga shalat sunnah wudhu sampai shalat
sunnah hajat, dilakukan tanpa diselingi perbuatan dan
pembicaraan yang tidak berarti, serta dilakukan dengan
tertib pelaksanaannya berkesinambungan. Jika waktu
tidak memungkinkan paling tidak shalat sunnah wudhu
diutamakan.
Setelah melakukan amal sholeh diatas barulah para
salaf shalihin, beliau2.ra berjalan menghadiri Maulud
Nabi SAW, dengan bertawakal Kepada ALLAH SWT, sangat
mengharapkan limpahan Barakah , rahmat dan maghfirah
tercurahkan kepadanya. dengan berjalan penuh rasa
tawadhu dan tadharu' (menghadirkan perasaan khusu',
seakan-akan akan menemui Baginda Nabi SAW
bersama para Sahabat-nya, dan para Awliya-NYA, yang
disaksikan oleh Allah Jalla Jallaaluh ta'ala serta
para malaikat).
Menanamkan adab batin ini sungguh sangat paling afdhol
didalam menghadiri maulud, karena Allah melihat dan
menyaksikan hati para hamba-NYA. Firman-NYA," Allah
sesuai dengan prasangka hamba-Nya". Biasanya para
salaf shalihin memperbanyak membaca shalawat kepada
Baginda Nabi Rasulullah SAW, dalam perjalanannya,
ketika dan selama Maulud Nabi SAW berlangsung, baik
dibaca secara sirr (rahasia-dalam hati) atau jahar
(di-lafadz-kan, dibaca dengan lisan).
Momentum yang paling baik dan barakah dalam pembacaan
Maulud Nabi SAW adalah pada saat Mahalul Qiyam berdiri
ketika membaca "Yaa Nabii Salaaam Alayka Yaa Rasul
sallaam 'Alayka". Diantara bait2 tersebut maka adalah
momentum yang terbaik kita berdoa memohon kepada ALLAH
SWT, segala doa dan hajat, kita diselingi dengan
membaca shalawat "Yaa Nabii SAlaaam 'Alayka Yaa Rasul
sallaam 'Alayka", bersama-sama. Jadi diantara
bait-bait, tersebut, seyogyanya kita berdoa. Insya
Allah Mustajabah.
Lalu tidak kalah pentingnya, adalah menghadirkan
orang-orang yang kita cintai-sanak keluarga, sahabat
dan kerabat yang kita kehendaki ketika itu. Hadirkan
dengan perasaan kita, bahwa mereka ikut hadir (bil
ghoib) dalam pelaksanaan maulud. Yang Insya Allah,
Rahmat, Barakah dan SyafaatNYA akan meliputi kepada
mereka semua, yang secara lahiriah tidak hadir.
Itulah salah satu Kebesaran-NYA dan Kasih Sayang-NYA
kepada umat Baginda Nabi SAW yang merupakan
tetesan-tetesan air Ar-Rahmah dari Samudera Rahmat
Illahi.
Didalam pelaksanaan pembacaan Maulud, seyogyanya kita
mempertautkan hati kita dengan Baginda Nabi SAW, bagi
yang pernah berziarah ke makam Beliau SAW di Madinah
al-Munawarah, mungkin bisa kembali mengingat2nya.
seakan-akan membaca maulud risalah Baginda nabi SAW di
depan di hadapan makam beliau yang mulia SAW.
Insya Allah. Bagi yang belum rejeki, maka dapat cukup
membayangkan kehadirannya SAW, paling tidak merasa
dilihat dan didengar. Sehingga nilai-kualitas dari
Maulud Insya Allah dapat dirasakan cukup kemanfaatan.
nya, bukan hanya sekedar hadir duduk, doa, amin, makan
lalu bubar, sedangkan hati sanubari masih tetap kotor
penuh karatnya penyakit2 lahiriah dan batiniah.
Maulud adalah salah satu ajang yang sangat sakral
untuk mengembalikan jati diri kita sebagai hamba ALLAH
dan sebagai umat pengikut Baginda Nabi SAW. Oleh
karenanya seyogyanya kita bisa memperhatikan dengan
seksama arti-makna-terjemahan dari bacaan maulud yang
dibaca, hal ini sungguh sangat bermanfaat, guna
meningkatkan kualitas hati kita menuju derajat ihsan
disisi Allah dan RasulNYA. Inilah salah satu sirr -
rahasia dari pelaksanaan Maulid Nabi SAW. Sehingga
ketika kembali dari hadir maulud itu, hati semakin
bercahayanya, Insya Allah, hati sanubari kita
keseluruh relung anggota tubuh kita, mengikis habis
segala karat penyakit-penyakit baik lahir dan batin.
dan semakin bertambah keimanan dan kecintaan kita
kepada Allah dan RasulNYA.
Maulud Nabi SAW, yang kami kutip dari kitab, An-Nur
Al-Mubin fii Mahabbati Sayyil Mursalin, oleh Guru
besar kita Sang Waliyullah Hadhratusy Syaikh KH.
Muhamad Hasyim Asy'ari Asy-Syadzili Al-Qadiriah wan
Naqshbandiyah, mercu suar pendiri Nahdlatul Ulama,
Ahlus Sunnah wal jama'ah.
Beliau termasuk salah satu seorang Imam Muhadist
terkemuka yang menjadi rawi ke-24 dari rantai silsilah
hadis Shahih Bukhari-Muslim. dari gurunya Syaikh
Mahmud at-Termas, guru besar Masjidil Haram bermadzhab
Syafi'i. Yang kami kutib dari beliau, berkat barakah
dan karamahnya serta madad sirr dari para gurru-guru
spiritual kami, Insya Allah kami cukupkan untuk
mengutip Ayat-Ayat Al-Qur'an dan Hadist yang
Shahih yang disepakati oleh para Imam Muhadist, jadi
kami tidak mengambil hadist yang hanya 2-3 riwayat
Imam Hadist, tetapi mengambil yang Mutafaq Alaih,
disepakati oleh lebih dari 3 Imam Muhadist, demi Insya
Allah menambahkan nur keimanan dan keyakinan kita.
Allahumma Amin.
Adab Para Salaf shalihin, sebelum hadir ke tempat
acara "Maulid", beliau ra biasanya tertibnya,
mengambil wudhu dengan baik dan sempurna, dalam masih
keadaan basah air wudhu, lalu membaca "Shalallahu
'alaa
Muhammad" 33x tanpa diselingi berbicara dengan yang
lain. Lalu diusap kewajahnya, lalu membaca doa sehabis
wudhu. Kemudian shalat sunnah 2 rakaat, niat shalat
sunnah syukur Wudhu, rakaat pertama Al-Kafirun,
setelah Al-Fatihah, lalu rakaat kedua al-ikhlas.
setelah salam membaca subhanallah, Alhamdulillah
Allahu Akbar masing-masing tiga (3) kali.
Lalu boleh ditambahkan shalat sunnah hajat 2 rakaat.
Pada rakaat pertama Al-Kafirun dibaca (3) tiga kali,
setelah Al-Fatihah, lalu rakaat kedua setelah
Al-Fatihah membaca S.al-ikhlas (3). setelah salam
membaca
istighfar 21 kali lalu shalawat 3x, lalu berdoa
membaca niat untuk hadir maulud, contoh doa niat sbb :
Allahumma Ya Allah, kami niat untuk hadir Maulud
NabiMU SAW, dengan niat agar mendapat ridha Allah &
Rasulullah SAW serta Syafaat Rasulullah didalam agama,
dunia dan akhirat, serta dengan niat agar Allah
memberikan semua hajat (kebutuhan) kami, mengabulkan
doa-doa kami, melapangkan kesulitan kami, memudahkan
semua urusan kami dan urusan kaum muslimin di dalam
hal agama, dunia dan akhirat
Hal itu semua diatas, seyogyanya dilakukan mulai
berwudhu hingga shalat sunnah wudhu sampai shalat
sunnah hajat, dilakukan tanpa diselingi perbuatan dan
pembicaraan yang tidak berarti, serta dilakukan dengan
tertib pelaksanaannya berkesinambungan. Jika waktu
tidak memungkinkan paling tidak shalat sunnah wudhu
diutamakan.
Setelah melakukan amal sholeh diatas barulah para
salaf shalihin, beliau2.ra berjalan menghadiri Maulud
Nabi SAW, dengan bertawakal Kepada ALLAH SWT, sangat
mengharapkan limpahan Barakah , rahmat dan maghfirah
tercurahkan kepadanya. dengan berjalan penuh rasa
tawadhu dan tadharu' (menghadirkan perasaan khusu',
seakan-akan akan menemui Baginda Nabi SAW
bersama para Sahabat-nya, dan para Awliya-NYA, yang
disaksikan oleh Allah Jalla Jallaaluh ta'ala serta
para malaikat).
Menanamkan adab batin ini sungguh sangat paling afdhol
didalam menghadiri maulud, karena Allah melihat dan
menyaksikan hati para hamba-NYA. Firman-NYA," Allah
sesuai dengan prasangka hamba-Nya". Biasanya para
salaf shalihin memperbanyak membaca shalawat kepada
Baginda Nabi Rasulullah SAW, dalam perjalanannya,
ketika dan selama Maulud Nabi SAW berlangsung, baik
dibaca secara sirr (rahasia-dalam hati) atau jahar
(di-lafadz-kan, dibaca dengan lisan).
Momentum yang paling baik dan barakah dalam pembacaan
Maulud Nabi SAW adalah pada saat Mahalul Qiyam berdiri
ketika membaca "Yaa Nabii Salaaam Alayka Yaa Rasul
sallaam 'Alayka". Diantara bait2 tersebut maka adalah
momentum yang terbaik kita berdoa memohon kepada ALLAH
SWT, segala doa dan hajat, kita diselingi dengan
membaca shalawat "Yaa Nabii SAlaaam 'Alayka Yaa Rasul
sallaam 'Alayka", bersama-sama. Jadi diantara
bait-bait, tersebut, seyogyanya kita berdoa. Insya
Allah Mustajabah.
Lalu tidak kalah pentingnya, adalah menghadirkan
orang-orang yang kita cintai-sanak keluarga, sahabat
dan kerabat yang kita kehendaki ketika itu. Hadirkan
dengan perasaan kita, bahwa mereka ikut hadir (bil
ghoib) dalam pelaksanaan maulud. Yang Insya Allah,
Rahmat, Barakah dan SyafaatNYA akan meliputi kepada
mereka semua, yang secara lahiriah tidak hadir.
Itulah salah satu Kebesaran-NYA dan Kasih Sayang-NYA
kepada umat Baginda Nabi SAW yang merupakan
tetesan-tetesan air Ar-Rahmah dari Samudera Rahmat
Illahi.
Didalam pelaksanaan pembacaan Maulud, seyogyanya kita
mempertautkan hati kita dengan Baginda Nabi SAW, bagi
yang pernah berziarah ke makam Beliau SAW di Madinah
al-Munawarah, mungkin bisa kembali mengingat2nya.
seakan-akan membaca maulud risalah Baginda nabi SAW di
depan di hadapan makam beliau yang mulia SAW.
Insya Allah. Bagi yang belum rejeki, maka dapat cukup
membayangkan kehadirannya SAW, paling tidak merasa
dilihat dan didengar. Sehingga nilai-kualitas dari
Maulud Insya Allah dapat dirasakan cukup kemanfaatan.
nya, bukan hanya sekedar hadir duduk, doa, amin, makan
lalu bubar, sedangkan hati sanubari masih tetap kotor
penuh karatnya penyakit2 lahiriah dan batiniah.
Maulud adalah salah satu ajang yang sangat sakral
untuk mengembalikan jati diri kita sebagai hamba ALLAH
dan sebagai umat pengikut Baginda Nabi SAW. Oleh
karenanya seyogyanya kita bisa memperhatikan dengan
seksama arti-makna-terjemahan dari bacaan maulud yang
dibaca, hal ini sungguh sangat bermanfaat, guna
meningkatkan kualitas hati kita menuju derajat ihsan
disisi Allah dan RasulNYA. Inilah salah satu sirr -
rahasia dari pelaksanaan Maulid Nabi SAW. Sehingga
ketika kembali dari hadir maulud itu, hati semakin
bercahayanya, Insya Allah, hati sanubari kita
keseluruh relung anggota tubuh kita, mengikis habis
segala karat penyakit-penyakit baik lahir dan batin.
dan semakin bertambah keimanan dan kecintaan kita
kepada Allah dan RasulNYA.
Maulud Nabi SAW, yang kami kutip dari kitab, An-Nur
Al-Mubin fii Mahabbati Sayyil Mursalin, oleh Guru
besar kita Sang Waliyullah Hadhratusy Syaikh KH.
Muhamad Hasyim Asy'ari Asy-Syadzili Al-Qadiriah wan
Naqshbandiyah, mercu suar pendiri Nahdlatul Ulama,
Ahlus Sunnah wal jama'ah.
Beliau termasuk salah satu seorang Imam Muhadist
terkemuka yang menjadi rawi ke-24 dari rantai silsilah
hadis Shahih Bukhari-Muslim. dari gurunya Syaikh
Mahmud at-Termas, guru besar Masjidil Haram bermadzhab
Syafi'i. Yang kami kutib dari beliau, berkat barakah
dan karamahnya serta madad sirr dari para gurru-guru
spiritual kami, Insya Allah kami cukupkan untuk
mengutip Ayat-Ayat Al-Qur'an dan Hadist yang
Shahih yang disepakati oleh para Imam Muhadist, jadi
kami tidak mengambil hadist yang hanya 2-3 riwayat
Imam Hadist, tetapi mengambil yang Mutafaq Alaih,
disepakati oleh lebih dari 3 Imam Muhadist, demi Insya
Allah menambahkan nur keimanan dan keyakinan kita.
Allahumma Amin.
TAK SATUPUN TERJADI TANPA SUATU ALASAN
TAK SATUPUN TERJADI TANPA SUATU ALASAN
Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani
Schweiben Alp in the summer of 1985
Shaykh Nazim (SN): "Dengan nama Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Penyayang, penampakan sang penyelamat
Imam Mahdi as yang pertama kali adalah di Hijaz,
Makkah, gunung Arafat.
Sebuah pertemuan khusus hanya bagi para sahabat Allah;
para awliya. Terjadi 25 tahun yang lalu (sekitar th
`60 an). 124.000 "sahabat-sahabat Allah " datang dan
meletakkan tangan diatas tangan beliau sebagai tanda
kesetiaan (bai'at). Tidak ada seorangpun kecuali
"sahabat-sahabat Allah" yang mampu melihat beliau,
dikarenakan kekuatan spiritualnya yang sangat
dahsyat. Jika ada yang melihat tepat di matanya, maka
orang tersebut akan jatuh dan mati.
Dan bagi semua umat manusia, beliau akan muncul saat
ada perang besar. Perang itu akan meletus di antara
timur dan barat. Hal yang amat sulit, karena banyak
yang akan terbunuh. Lalu Tuhan akan memerintahkan
Mahdi as untuk muncul. Beliau sekarang ada di sebuah
gua yang besar dan dalam . Tak seorangpun mampu
mencapainya karena dijaga dan dilindungi oleh jin-jin.
Jika seseorang mendekat, mereka akan mengirim aliran
listrik hingga membuat mereka lari menjauh ataupun
meninggal. Saat saya berada di Madinah untuk
berkhalwat dengan grandsyekh, kami diundang Mahdi as.
Dari Madinah menuju tempat itu butuh waktu 40 hari.
Audience(A): Dengan berjalan kaki ?
SN: Ya dan itu adalah area pasir hidup. Kalian tidak
bisa melewatinya, karena akan tertarik kebawah seperti
air. Waktu itu saya bersama grandsyekh tidak dengan
berjalan kaki ataupun naik mobil, namun dengan
mengatakan," Tutup matamu lalu buka kembali."
Kami menggunakan kekuatan spiritual. Dalam sedetik
kami sampai disana dan Mahdi as membuka tangannya
untuk menyambut kami, juga isyarat agar kami tidak
mendekat ke dalam gua. Area masuknya seluas 40 meter.
Tangan beliau mencapai lututnya. Itu hanyalah
perkenalan, sebuah pertemuan fisik. Sejak saat itu
beliau meminta saya untuk berada disana secara
spiritual. Ruh saya tidak pernah pergi sejak pertemuan
itu. Tubuh spiritual saya pergi ke dalam gua namun
tubuh fisik saya kembali.
Saat ini salah satu tubuh spiritual saya bersama
mereka. Sebagaimana beliau perintahkan agar saya
berada disana, atau disini, atau dimanapun maka tubuh
spiritual saya akan melaksanakannya ; namun salah satu
tubuh spiritual saya tidak pernah beranjak dari gua
itu.
A : Alasan mengapa saya percaya akan hal ini adalah;
setahun yang lalu setelah kepergian anda ke Jerman,
anda datang lewat mimpi, sedang duduk persis seperti
ini dengan mantel Swish ini. Hari itu adalah hari
Senin, saya hanya terdiam, dan jawaban anda atas
diamnya saya adalah," Suatu hari nanti saya akan
datang padamu." Dan ternyata benar. Saya ingat dan tak
kan pernah lupa. Sangat jelas. Tidak berwarna. Hitam
putih.
A : Jika tubuh anda selalu disana, dapatkah tubuh
fisik anda melihat apa yang sedang Imam Mahdi as
lakukan sekarang ?
SN: Tubuh fisik tidak membutuhkan itu, namun tubuh
spiritual yang mengambil alih kekuatan untuk
memberitahukannya.
A: Jika perang itu datang, dari timur ke barat –
dari
barat ketimur, dari kepulauan ke lautan dan dari
lautan ke kepulauan, maka segalanya berakhir sudah.
Tidak ada yang tertinggal karena bom-bom terlalu
dahsyat bagi bumi ini.
SN: Hal itu memang dahsyat namun dibawah pengawasan.
Segalanya, disetiap ujung bom dan peluru ada satu jin.
Z: Apakah mereka semua itu jin baik ? Apakah mereka
harus mematuhinya ?
SN: Mereka semua dibawah perintah Mahdi as.
P : Jadi mengapa mereka tidak menghentikan bom-bom
tersebut?
SN: Mereka melakukannya. Banyak yang dibuang dan
menghilang. Hanya sebanyak yang diperintahkan Tuhan,
ada batasan-batasan. Seperti sekarang, orang Russia
melempar banyak bom di Afghanistan. Namun
banyak yang " dibuang" dan tidak mengenai seorangpun.
Jangan dikira segala sesuatu ada di tangan manusia.
Mereka bisa berbuat banyak, namun tiap misil ada satu
jin yang mengontrolnya. Segalanya dibatasi, akan
kemana jatuhnya, siapa yang akan terbunuh dan siapa
yang terlindungi. Segalanya jelas sekarang. Tak ada
sesuatupun yang begitu saja terjadi. Jika kalian
menyadari hal ini, berbahagialah ! Tidak ada di bumi
ini yang terjadi karena kebetulan. Tidak! Segalanya
telah diatur. Kalian tahu apa arti nama saya ?
A : Pengatur.
SN: Ada satu kelompok "sahabat Tuhan " yang menjaga
segala sesuatunya. Jika satu orang di aniaya tanpa
alasan, maka awliya Allah itulah yang akan bertanggung
jawab. Mereka tidak boleh melukai satu orangpun atau
mengijinkan setetes darah jatuh tanpa suatu alasan
jelas.
A: Begitu banyak orang yang tidak bersalah namun
mereka terbunuh.
SN: Itu adalah kearifan Ilahi. Hanya Dia yang tahu
mengapa mereka diambil ( nyawanya ).
A : Bahkan orang-orang yang baik.
SN: Surga adalah bagi mereka yang baik. Yang lain
adalah neraka. Kematian sudah tertulis bagi setiap
orang. Perang besar hanyalah bagi mereka yang
menganiaya orang lain. Manusia-manusia kejam harus di
ambil. Segalanya pasti karena sebuah alasan. Mengapa
perang terjadi di Afghanistan ? atau Iran ? Irak ?
Di Afghanistan dulu ada seorang raja. Namun beliau
digulingkan, padahal raja itu amat relijius. Beliau
menolak komunisme. Saat beliau digulingkan, rakyatnya
tidak bersatu membela sang raja. Maka golongan kiri
dan komunis datang mengambil alih negara itu. Lalu
orang-orang Rusia datang.
Di Iraq, mereka membunuh rajanya sendiri. Beliau masih
berusia 22 tahun, dan keturunan Nabi saw. Suatu malam
mereka membom istana dan membunuh semuanya, bahkan
bayi-bayi. Itulah hukumannya sekarang. Jangan mengira
segala sesuatu terjadi tanpa sebab. Pasukan tentara
menghancurkan raja Faisal hanya dalam semalam.
Beberapa diantaranya diikat dibelakang mobil-mobil dan
diseret sepanjang jalanan. Dan rakyatnya cuma melihat
saja. Mereka yang mengatakan bahwa sudah sewajarnya
bila anak-anak atau saudara-saudaranya dibunuh hanya
karena satu orang saja, maka satu milyar orang dapat
terbunuh karenanya.
Qur'an dan juga pada kitab perjanjian baru dan lama
menyebutkan bahwa 3 murid Yesus kristus mendatangi
rakyat Ankara, Turki untuk mengajari mereka agar
percaya pada Yesus dan Tuhan. Rakyat menolak. Lalu
datanglah Habib al-Najar, si tukang kayu, mengatakan,"
Kenapa kalian ini ? mereka meminta kalian untuk
berhenti menyembah berhala dan menyuruh menyembah
Tuhan. Kenapa kalian tidak percaya pada nabi-Nya?
Tetapi rakyat malah marah dan menginjak –injak
Habib
dan membunuhnya. Kemudian Allah meminta malaikat
Jibril untuk mendatangi dinding kuno di kota itu dan
berteriak pada rakyat disana sehingga menyebabkan
mereka berubah menjadi batu bara. Itu sebagai bukti
bahwa jika salah satu terbunuh dan yang lain
mengatakan tidak apa-apa, maka mereka semua akan
binasa.
A : Apakah 3 murid itu juga terbunuh ?
SN: Tidak. Hanya satu orang saja, Abu Najar.
A : Dalam Perang Dunia I dan II, banyak pemuda yang
terbunuh. Apakah karena mereka tidak beriman ?
SN: Mereka orang tak beriman atau ada hubungannya
dengan nenek moyang mereka yang dulunya datang ke
benua Amerika, Afrika atau Asia dan membunuh banyak
orang tanpa alasan jelas.
A: Mengapa 6 juta orang yahudi terbunuh oleh Nazi ? 6
juta orang yahudi terbunuh pada Perang Dunia II !
SN: Hal ini diberikan oleh Tuhan agar aspek spiritual
mereka berkembang melalui jalan cobaan. Itulah
kearifan Tuhan.
A : Apakah mereka yang sakit juga merupakan cobaan ?
SN: Ya. Itu juga cobaan dari Tuhan. Jika sesuatu
terjadi, mungkin dulu ada yang nenek moyang mereka
lakukan. Hal ini sebagai pembersihan bagi jiwa-jiwa
mereka. Ada sesuatu dalam jiwa mereka yang perlu
dibersihkan.
A: Jika anda mengatakannya hal tersebut berasal dari
nenek moyang mereka, jadi tidak mesti karena kesalahan
pribadi? Bukan tanggung jawab kita sendiri. Jika ayah
saya seorang pembunuh, maka mungkin saya harus
membayar dosanya, padahal itu bukan kesalahan saya.
SN: Hal itu benar. Kemudian kalian akan diberi imbalan
di surga. Terima kasih atas perhatiannya.
Wa min Allah at Tawfiq
Mawlana Syaikh Nazim Adil al Haqqani
Schweiben Alp in the summer of 1985
Shaykh Nazim (SN): "Dengan nama Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Penyayang, penampakan sang penyelamat
Imam Mahdi as yang pertama kali adalah di Hijaz,
Makkah, gunung Arafat.
Sebuah pertemuan khusus hanya bagi para sahabat Allah;
para awliya. Terjadi 25 tahun yang lalu (sekitar th
`60 an). 124.000 "sahabat-sahabat Allah " datang dan
meletakkan tangan diatas tangan beliau sebagai tanda
kesetiaan (bai'at). Tidak ada seorangpun kecuali
"sahabat-sahabat Allah" yang mampu melihat beliau,
dikarenakan kekuatan spiritualnya yang sangat
dahsyat. Jika ada yang melihat tepat di matanya, maka
orang tersebut akan jatuh dan mati.
Dan bagi semua umat manusia, beliau akan muncul saat
ada perang besar. Perang itu akan meletus di antara
timur dan barat. Hal yang amat sulit, karena banyak
yang akan terbunuh. Lalu Tuhan akan memerintahkan
Mahdi as untuk muncul. Beliau sekarang ada di sebuah
gua yang besar dan dalam . Tak seorangpun mampu
mencapainya karena dijaga dan dilindungi oleh jin-jin.
Jika seseorang mendekat, mereka akan mengirim aliran
listrik hingga membuat mereka lari menjauh ataupun
meninggal. Saat saya berada di Madinah untuk
berkhalwat dengan grandsyekh, kami diundang Mahdi as.
Dari Madinah menuju tempat itu butuh waktu 40 hari.
Audience(A): Dengan berjalan kaki ?
SN: Ya dan itu adalah area pasir hidup. Kalian tidak
bisa melewatinya, karena akan tertarik kebawah seperti
air. Waktu itu saya bersama grandsyekh tidak dengan
berjalan kaki ataupun naik mobil, namun dengan
mengatakan," Tutup matamu lalu buka kembali."
Kami menggunakan kekuatan spiritual. Dalam sedetik
kami sampai disana dan Mahdi as membuka tangannya
untuk menyambut kami, juga isyarat agar kami tidak
mendekat ke dalam gua. Area masuknya seluas 40 meter.
Tangan beliau mencapai lututnya. Itu hanyalah
perkenalan, sebuah pertemuan fisik. Sejak saat itu
beliau meminta saya untuk berada disana secara
spiritual. Ruh saya tidak pernah pergi sejak pertemuan
itu. Tubuh spiritual saya pergi ke dalam gua namun
tubuh fisik saya kembali.
Saat ini salah satu tubuh spiritual saya bersama
mereka. Sebagaimana beliau perintahkan agar saya
berada disana, atau disini, atau dimanapun maka tubuh
spiritual saya akan melaksanakannya ; namun salah satu
tubuh spiritual saya tidak pernah beranjak dari gua
itu.
A : Alasan mengapa saya percaya akan hal ini adalah;
setahun yang lalu setelah kepergian anda ke Jerman,
anda datang lewat mimpi, sedang duduk persis seperti
ini dengan mantel Swish ini. Hari itu adalah hari
Senin, saya hanya terdiam, dan jawaban anda atas
diamnya saya adalah," Suatu hari nanti saya akan
datang padamu." Dan ternyata benar. Saya ingat dan tak
kan pernah lupa. Sangat jelas. Tidak berwarna. Hitam
putih.
A : Jika tubuh anda selalu disana, dapatkah tubuh
fisik anda melihat apa yang sedang Imam Mahdi as
lakukan sekarang ?
SN: Tubuh fisik tidak membutuhkan itu, namun tubuh
spiritual yang mengambil alih kekuatan untuk
memberitahukannya.
A: Jika perang itu datang, dari timur ke barat –
dari
barat ketimur, dari kepulauan ke lautan dan dari
lautan ke kepulauan, maka segalanya berakhir sudah.
Tidak ada yang tertinggal karena bom-bom terlalu
dahsyat bagi bumi ini.
SN: Hal itu memang dahsyat namun dibawah pengawasan.
Segalanya, disetiap ujung bom dan peluru ada satu jin.
Z: Apakah mereka semua itu jin baik ? Apakah mereka
harus mematuhinya ?
SN: Mereka semua dibawah perintah Mahdi as.
P : Jadi mengapa mereka tidak menghentikan bom-bom
tersebut?
SN: Mereka melakukannya. Banyak yang dibuang dan
menghilang. Hanya sebanyak yang diperintahkan Tuhan,
ada batasan-batasan. Seperti sekarang, orang Russia
melempar banyak bom di Afghanistan. Namun
banyak yang " dibuang" dan tidak mengenai seorangpun.
Jangan dikira segala sesuatu ada di tangan manusia.
Mereka bisa berbuat banyak, namun tiap misil ada satu
jin yang mengontrolnya. Segalanya dibatasi, akan
kemana jatuhnya, siapa yang akan terbunuh dan siapa
yang terlindungi. Segalanya jelas sekarang. Tak ada
sesuatupun yang begitu saja terjadi. Jika kalian
menyadari hal ini, berbahagialah ! Tidak ada di bumi
ini yang terjadi karena kebetulan. Tidak! Segalanya
telah diatur. Kalian tahu apa arti nama saya ?
A : Pengatur.
SN: Ada satu kelompok "sahabat Tuhan " yang menjaga
segala sesuatunya. Jika satu orang di aniaya tanpa
alasan, maka awliya Allah itulah yang akan bertanggung
jawab. Mereka tidak boleh melukai satu orangpun atau
mengijinkan setetes darah jatuh tanpa suatu alasan
jelas.
A: Begitu banyak orang yang tidak bersalah namun
mereka terbunuh.
SN: Itu adalah kearifan Ilahi. Hanya Dia yang tahu
mengapa mereka diambil ( nyawanya ).
A : Bahkan orang-orang yang baik.
SN: Surga adalah bagi mereka yang baik. Yang lain
adalah neraka. Kematian sudah tertulis bagi setiap
orang. Perang besar hanyalah bagi mereka yang
menganiaya orang lain. Manusia-manusia kejam harus di
ambil. Segalanya pasti karena sebuah alasan. Mengapa
perang terjadi di Afghanistan ? atau Iran ? Irak ?
Di Afghanistan dulu ada seorang raja. Namun beliau
digulingkan, padahal raja itu amat relijius. Beliau
menolak komunisme. Saat beliau digulingkan, rakyatnya
tidak bersatu membela sang raja. Maka golongan kiri
dan komunis datang mengambil alih negara itu. Lalu
orang-orang Rusia datang.
Di Iraq, mereka membunuh rajanya sendiri. Beliau masih
berusia 22 tahun, dan keturunan Nabi saw. Suatu malam
mereka membom istana dan membunuh semuanya, bahkan
bayi-bayi. Itulah hukumannya sekarang. Jangan mengira
segala sesuatu terjadi tanpa sebab. Pasukan tentara
menghancurkan raja Faisal hanya dalam semalam.
Beberapa diantaranya diikat dibelakang mobil-mobil dan
diseret sepanjang jalanan. Dan rakyatnya cuma melihat
saja. Mereka yang mengatakan bahwa sudah sewajarnya
bila anak-anak atau saudara-saudaranya dibunuh hanya
karena satu orang saja, maka satu milyar orang dapat
terbunuh karenanya.
Qur'an dan juga pada kitab perjanjian baru dan lama
menyebutkan bahwa 3 murid Yesus kristus mendatangi
rakyat Ankara, Turki untuk mengajari mereka agar
percaya pada Yesus dan Tuhan. Rakyat menolak. Lalu
datanglah Habib al-Najar, si tukang kayu, mengatakan,"
Kenapa kalian ini ? mereka meminta kalian untuk
berhenti menyembah berhala dan menyuruh menyembah
Tuhan. Kenapa kalian tidak percaya pada nabi-Nya?
Tetapi rakyat malah marah dan menginjak –injak
Habib
dan membunuhnya. Kemudian Allah meminta malaikat
Jibril untuk mendatangi dinding kuno di kota itu dan
berteriak pada rakyat disana sehingga menyebabkan
mereka berubah menjadi batu bara. Itu sebagai bukti
bahwa jika salah satu terbunuh dan yang lain
mengatakan tidak apa-apa, maka mereka semua akan
binasa.
A : Apakah 3 murid itu juga terbunuh ?
SN: Tidak. Hanya satu orang saja, Abu Najar.
A : Dalam Perang Dunia I dan II, banyak pemuda yang
terbunuh. Apakah karena mereka tidak beriman ?
SN: Mereka orang tak beriman atau ada hubungannya
dengan nenek moyang mereka yang dulunya datang ke
benua Amerika, Afrika atau Asia dan membunuh banyak
orang tanpa alasan jelas.
A: Mengapa 6 juta orang yahudi terbunuh oleh Nazi ? 6
juta orang yahudi terbunuh pada Perang Dunia II !
SN: Hal ini diberikan oleh Tuhan agar aspek spiritual
mereka berkembang melalui jalan cobaan. Itulah
kearifan Tuhan.
A : Apakah mereka yang sakit juga merupakan cobaan ?
SN: Ya. Itu juga cobaan dari Tuhan. Jika sesuatu
terjadi, mungkin dulu ada yang nenek moyang mereka
lakukan. Hal ini sebagai pembersihan bagi jiwa-jiwa
mereka. Ada sesuatu dalam jiwa mereka yang perlu
dibersihkan.
A: Jika anda mengatakannya hal tersebut berasal dari
nenek moyang mereka, jadi tidak mesti karena kesalahan
pribadi? Bukan tanggung jawab kita sendiri. Jika ayah
saya seorang pembunuh, maka mungkin saya harus
membayar dosanya, padahal itu bukan kesalahan saya.
SN: Hal itu benar. Kemudian kalian akan diberi imbalan
di surga. Terima kasih atas perhatiannya.
Wa min Allah at Tawfiq
Friday, October 3, 2008
Secrets of Wudu Energy of the Hand
www.nurmuhammad.com As-Sayed Nurjan Mirahmadi 1
Rahasia Wudu dan Kekuatan di Tangan
Langkah Pertama: mengerti wudu dan pentingnya tangan
Oleh Shaykh Hisham al-Kabbani
Allah (swt) menunjukkan kepada kita apa yang benar apa yang salah. Dan apa yang benar telah dijelaskan dengan sangat baik oleh Nabi (s.a.w.), dan apa yang salah telah dijelaskan dengan baik sekali oleh Nabi (s.a.w.). Dan apa yang menguntungkan kita, Nabi s.a.w. adalah yang pertama kali menjelaskannya. Wa ma arsalnaaka illa rahmatan lil ‘alameen. Apapun yang menguntungkan kita, dia bertanggung jawab untuk menyampaikannya, atau dia akan ditanya mengapa dia menyembunyikannya.
Allah (swt) mempercayakan kepada Nabi dengan apapun yang Dia ciptakan, dan apapun yang Dia ciptakan dilepaskan (dikeluarkan) melalui risalah Nabi. Jadi melalui risalah (pesan) Allah, Nabi s.a.w. mampu untuk mencapai setiap orang, baik selama waktu (hidup) nya maupun setelah waktu (hidup) nya. Dia adalah yang pertama kali mengajarkan kepada para Sahaba (r.a.) penggunaan energy dan apa yang tersedia dari berbagai kekuatan berbeda di sekitar kita di dunia ini.
Terdapat banyak cara yang ditunjukkan Nabi s.a.w. kepada kita dalam uapaya penyembuhan, salah satunya adalah yang diuraikan dalam Hadith orang buta yang meminta Nabi s.a.w. untuk memulihkan pandangan matanya.
Nabi mengajarkan kepadanya doa untuk dibaca, tetapi dia tidak mengatakan kepadanya, Pergilah dan baca doa ini.
Dia s.a.w. berkata kepada orang buta itu, Langkah pertama adalah pergilah ke tempat mengambil wudhu dan ambila wudhu. Itu artinya wudhu adalah awal (pembukaan) dari penyembuhan untuk setiap penyakit. Jika kamu tidak memiliki wudhu, upayamu untuk menyembuhkan penyakit itu akan minimal.
Kemanapun kamu mencapai, tingkat tinggi dalam perjuangan melawan ego dan mencegah keinginan ego, gunakanlah kekuatan (wudhu) itu bila kamu menentang ego itu, bangunlah kekuatan itu lebih besar dan lebih besar lagi, ketika energy negative meninggalkan kamu, energy positive (akan) bertambah.
Tetapi dengan (cara) wudhu yang ruibuan kali lebih kuat dari pada apa yang biasanya. Jadi Nabi (s.a.w.) berkata, Pergilah ambil wudhu.
Level pertama wudhu
Ketika kamu mengambil wudu, selain membaca niyyat apa yang pertama kali dikerjakan ? Itu adalah membasuh tangan sampai pergelangan, dan di antara jari-jemari. Ketika kamu membasuh kedua tangan, itu artinya gerak pertama yang kamu lakukan adalah menggunakan kedua tangan itu, jadi energy level pertama berada di kedua tangan.
Itulah mengapa kamu melihat orang yang berusaha belajar dan mengutip cara-cara Islam, khususnya orang India dan China yang meyakini Bhuddism, pertama kali mereka gunakan kedua tangan mereka sebagai sebuah methoda untuk melepaskan energy dari tubuh mereka, karena mereka mengumpulkan energy melalui tubuh mereka seperti seperti sebuah piringan, atau sebuah parabola.
Mereka mengumpulkan energi ini dan melepaskannya melalui kedua tangan mereka. Tubuh bertindak sebagai sebuah penampung energy. Melalui olah gerak mereka yang beragam dari latihan berat kepada keseluruhan tubuh, mereka mulai mendapatkan energy jenis itu dan meng-konsentrasikannya dan melepasnya melalui kedua tangan mereka. Untuk menyembuhkan orang sakit. Tiap segala sesuatu yang mereka gunakan dalam penyembuhan memiliki efek penggunaan energy.
Contoh terbaik dari hal ini adalah pembedahan laser, yang melalui technology modern, menggunakan cahaya laser untuk menyembuhkan penyakit mata dan bahkan kebutaan. Mereka tidak lagi menggunakan peralatan (tangan), hanya laser.
Jadi orang buta tadi, ketika dia bertanya kepada Nabi s.a.w., Nabi memberinya sebuah petunjuk kunci bahwa melalui pelepasan energy, kebutaan itu akan pergi. Empat belas abad yang lalu Nabi s.a.w. menyembuhkan kebutaan melalui energy. Jadi apa yang kita pelajari dari peristiwa ini ? Ambil wudhu, dan sucikan dirimu.
Itulah dia s.a.w. berkata, Senjata yang melindungi kamu dari musuh adalah adalah wudhu.
Wudhu dapat melepaskan energy dan membakar (penyakit) nya dengan melepaskannya melalui kedua tangan. Orang buta itu belajar dari situ dan memanfaatkannya, yang akan kita bicarakan kemudian.
Basuhlah kedua tanganmu dan kemudian saling gosokkanlah keduanya; putarlah tangan kanan pada tangan kiri dan tangan kiri pada tangan kanan. Kamu tidak boleh memulai dari tangan kiri memutari tangan kanan; kamu harus memulai dengan tangan kanan memutari tangan kiri; kemudian,
Bersihkan di antara jari-jemari dan jalin (silangkan)lah jari tangan satunya dengan jari tangan lainnya, berbentuk seperti ini, dengan jempol kanan berada di sebelah kiri dan jempol kiri berada di sebelah kanan.
Mereka menggunakan ini dalam methoda penyembuhan Buddhist tanpa mengetahui rahasia Islam. Mereka melepaskan energy ini ke daerah tubuh yang terkena penyakit. Pertama kali, kamu menggunakan sepuluh jari. Sepuluh (10) adalah kekuatan energy computer, satu dan nol. Energy itu yang Allah ajarkan kepada para programmer computer disalurkan kepada computers melalui tangan, dan kamu melihat semua keajaiban kekuatan computers.
Jadi jika computer itu memiliki kekuatan besar, energy itu dapat juga disalurkan untuk penyembuhan. Merka menggunakan itu tanpa mengetahui sebab-musababnya; mereka tidak tahu aspek Islam nya, yang adalah satu dan nol. Itulah sebabnya jika kamu membuka tanganmu dan menarik sebuah garis yang menghubungkan ujung-ujung jari kamu akan melihat bahwa kamu membentuk sebuah lingkaran. Itu berdiameter 20 cm.
Jadi tangan mewakili tubuh, dan ketika kamu membuka tubuh untuk membentuk sebuah lingkaran, seluruh tubuh berada di dalam tangan, sebagaimana itu diajarkan dalam reflexology. Melalui berbagai titik yang berbeda pada tubuh, kamu dapat disembuhkan. Level lebih tinggi dalam reflexology adalah tidak menyentuh; dalam hal demikian, kedua tangan bertindak sebagai semacam penerima energy positive, dan ketika kedua tangan direntangkan seperti sebuah piringan satellite (sebagaimana diajarkan dalam penyembuhan Islamic), tanpa berpikir atau berkhayal, namun menempatkan tubuhmu sebagai sebuah lingkaran sempurna, energy yang dipancarkan dari cosmos disalurkan kepadamu dan tubuhmu menerimanya, menyerapnya masuk kedalam tubuhmu dan meng-konsentrasikannya melalui jantung. Ini adalah sebuah teknik meditasi 15-menit yang akan kita bicarakan nanti.
Secara symbolis, inilah bagaimana seluruh tubuh adalah sebuah lingkaran dan tangan adalah sebuah lingkaran. Tubuh itu mendapatkan energy itu, menerimanya dari tangan kiri dan tangan kanan, dan menyalurkannya kedalam tubuh.
Jadi ketika kamu mulai membasuh kedua tangan dan menggosokkannya untuk meng-aktivkan mereka, itu adalah isyarat tentang satu dan nol, dan kamu sesungguhnya meng-aktivkan kode yang Allah telah berikan kepada kita melalui kedua tangan itu. Itulah sebabnya kita mulai menggosok kanan mengelilingi kiri dan kiri mengelilingi kanan. Jika kamu berdiri di hadapan sebuah cermin, kamu melihat pada refleksi (bayangan) mu bahwa kiri adalah kanan dan kanan adalah kiri. Jika kamu berdiri dengan lengan direntangkan ke samping, kamu melihat lawannya. Jika kamu melihat dari sisi lainnya itu, kiri menjadi kanan dan kanan menjadi kiri. Itu karena kita adalah sebuah bayangan dari kenyataan (hakikat).
Di Langit (Surga) kiri adalah kanan dan kanan adalah kiri. Ini artinya kanan harus tunduk kepada kiri, karena dalam ‘alam al-arwaah, kanan adalah kiri dan kiri adalah kanan. Disini di dunya adalah lawannya : kanan adalah kiri, sedangkan di akhira kiri adalah kanan! Disini di dunya, ketika kita membuat thawaaf keliling Kaaba Shareef kita bergerak berlawanan arah jarum jam, bukan searah jarum jam, yang adalah bayangan cermin dari arah jarum jam di akhira, dimana kita bergerak kiri ke kanan : searah jarum jam.
Untuk meng-aktivkan kekuatan itu, Allah memberi tahu kita, Aku meng-aktivkan kekuatanmu dari 99 asmaul-husna yang Aku stempelkan pada kedua tanganmu.
Menggosok memnimbulkan api dari dua batang kayu. Menggosok menimbulkan energy. Dengan menggosok kedua tangan selama wudu, air mencegah energy dari merembes keluar; itu membekukannya. Itulah sebabnya Silah al-mumin al-wudu (senjata kaum beriman adalah wudhu.) Segera setelah kamu menggosok, itu menimbulkan energy dan dengan menggosok di bawah pancuran air itu akan menahan energy di dalam tubuh untuk dilepaskan kemudian. Ketika kita menggosok kedua tangan kita mempersiapkan energy untuk disimpan dan ditabung untuk digunakan melawan musuh (kemudian).
Ketika kita mau menyembuhkan kita tidak menggunakan air
Menggunakan air sewaktu wudu, kita mengumpulkan dan menyimpan energy. Dalam penyembuhan, kita menggosok tanpa air dan membuka tangan untuk melepaskan energy itu. Bagaimana kode itu di-aktivkan ? Jika kamu melihat pada tangan kanan mu padanya terdapat angka Arabic 18 dan pada tangan kiri terdapat angka Arabic 81. 18 plus 81 menjadi 99 asma ul-husna Allah, setiap angka teridiri dari satu (1) dan delapan (8). Satu plus delapan (18), dan delapan plus satu (81) bersama menjadi 99. Tambahkan komponen 99 kesemuanya (18 = 1+8 and 8+1 = 81) dan kamu mendapatkan 9 lagi.
menjelaskan arti dari titik sembilan dari diri, yang mewakili sembilan awliya yang bertangtgung jawab terhadap diri. Titik sembilan ini digunakan di dalam Enneagram; sebuah ajaran dari Asia Tengah, dari orang Naqshbandi, yang pernah saya terangkan. Mereka menggunakan ini dalam sebuah cara (interpretasi) linear, padahal dalam kenyataannya itu adalah sebuah lingkarang (ingat pada pengertian thawaf penterjemah). Jika kamu membahas ini dengan (----), aku mengajarinya bagaimana menggunakan hal itu. Mereka memiliki sembilan titik peluru (?) yang terdiri (membentuk ? penteterjemah) dari keseluruhan system, keseluruhan tubuh.
Ketika kamu menggosok-gosokkan jari tangan kamu meng-aktivkan 99 asma ul-husna Allah, yang pada gilirannya meng-aktivkan titik sembilan itu yang berada di dalam tubuhmu. Dengan contoh kita dapat mengatakan apabila titik sembilan di-aktivkan, penerima itu kini dalam posisi menyala, energy masuk ke dalam (tubuh), itu mulai menerima, dan itu dibuat digital dan dilepaskan sebagai sebuah gambar dan sebuah suara, sangat mirip dengan yang kita lihat dalam masa kini dengan technology digital.
Demikian juga, tangan itu adalah lingkaran, dan ketika kita menggosok-kan mereka dan membuka mereka (kedua tangan kita itu), mereka mulai bertindak sebagai lingkaran satu terhadap lainnya, mengambil energy apapun yang mereka terima dan mengelolanya. Itulah sebabnya dalam ilmu bela diri mereka menggunakan kedua tangan, namun mereka tidak mengerti mengapa itu (kedua tangan) merupakan energy; mereka tidak mengerti tentang 99 asma ul-husna dan bagaimana mereka dilindungi melalui (oleh ? penterjemah) Asma itu. Mereka tidak tahu, meskipun demikian, Allah memberikan kepada siapapun yang Dia suka. Dia membiarkan mereka itu menggunakan kekuatan itu; mereka tahu terdapat kekuatan disitu, tetapi tidak tahu mengapa. Mereka membuat gerakan cepat dan menggunakan itu untuk membela diri mereka dan melindungi orang lain dan untuk mengalahkan musuh.
Ketika Nabi (s.a.w.) menyembuhkan mata Sayyidina ‘Ali, dia membuka baginya Ilmu Haqiqat itu. Itulah sebabnya melalui energy itu yang dimilikinya dalam kedua tangannya, dia dapat membawa (menyangga ? penterjemah) dunia ke pada lututnya, karena energy itulah yang membawa dunia ke pada lututnya.
Jadi ketika kamu meng-aktivkan angka 8 dan angka 1 dan angka 1 dan angka 8 (yang adalah 99 Asma), dalam numerology sembilan sama dengan nol dan kamu tidak menambah apapun dengan kedua (nol dan sembilan) angka itu, karena itu tidak lagi ada (exist). Itu berarti penyerahan diri, penyerahan diri secara sempurna, ketika kamu meng-aktivkan energy itu kamu dibawah penyerahan diri energy, berserah diri kepada energy Langit yang mendatangi.
Menjadi sebuah pipa penyalur bagi energi cosmic penyembuh milik Allah
Kamu tidak lagi melihat dirimu yang beraksi, namun energy itulah yang beraksi, kamu menjadi nol. Seperti memasuki sebuah pesawat terbang atau kereta api atau mobil; mereka masing-masing berserah diri kepada orang yang mengemudikan mereka. Kamu berserah diri kepada energy yang mendatangi dan kamu melepasnya ke luar. Tubuh mu menjadi seperti sebuah penerima dan sebuah pemantul. Penerima TV hanya bertindak sebagai penerima yang memantulkan citra (image) itu. Bukanlah mereka yang melakukan pekerjaan itu; itu adalah energy Langit yang melakukan pekerjaan itu.
Itu menunjukkan kepada kita seberapa jauh kita dapat menggunakan dengan angka-angka ini ketika kita meng-akltivkan mereka serentak angka 18 dan angka 81 - dan pentingnya angka 18 dan angka 81. Kita akan tinggalkan hal itu sampai sessi berikutnya.
Mengapa angka 18 dan mengapa angaka 81? Ini adalah penting, dan bahkan saya tidak tahu apa yang akan datang. Itu adalah sebuah perkenalan kepada techniques berbeda-beda yang mereka mencoba untuk mengutipnya tanpa mengerti latar belakangnya, dan bagaimana mereka dapat memberikan pengaruh lebih banyak melalui penyembuhan mereka.
Jadi setelah menggosokkan kedua tangan dan menyelenggarakan penyaluran energy, kamu masih berakhir pada angka 19. (Disini (kanan) adalah angka 18 dan disini (kiri) angka 81. Gabungkan mereka dan kamu mendapatkan angka 99. Tambahkan angka 9 dan angka 9 ini, kamu mendapat angka 18. Tambahkan angka 1 dan angka 8, kamu mendapatkan angka 9. Jadi kamu meng-aktivkan angka 9.)
Ketika kamu menggosok dan meng-aktivkan angka sembilan itu, kini kamu melewatkan (mengucurkan) air itu (jika kamu memperhatikan, mereka yang tahu bagaimana mengambil wudhu, tidak semua orang tahu untuk saling menyilangkan jari), maka kamu meng-aktivkan angka 10. Angka 10 dan angka sembilan, menjadi angka 19. Dan akhir-akhir ini mereka mendapatkan bahwa setiap ayat dalam al Quran adalah pada sistem 19. Dan angka 19 ini, wa yahmilu arsh arrahmani yawmadhin thamaaniyya. dan delapan akan, Hari itu, menyangga Singgasana dari Rabb-mu di atas mereka. (69:17) Dan mereka yang memegangi Neraka adalah 19.
Neraka adalah energy, jadi itu adalah kekuatan energy. Kamu meng- aktivkan energy negative untuk menyembuhkan energy negative. Kamu memerlukan racun untuk menyembuhkan racun itulah sebabnya mereka memberikan kamu antibiotics (jika kamu keracunan oleh ulah virus penterjemah). Angka 19 itu adalah jumlah malaikat yang bertanggung jawab terhadap Neraka. Jadi kamu menggunakan energy negative itu yang datang dari mereka ini. Jika kamu mengalikan (negative penterjemah) dengan negative kamu mendapatkan positive. Kamu menyembuhkan penyakit dengan api yang datang dari Neraka.
Ketika energy itu dilepaskan, itu sama sekali mengkancurkan racun di dalam system itu. Begitulah caranya kamu meng-aktivkan 19 serentak. Angka 8, yang terkait dengan angka 8 disini, angka 1 dan angka 8 dan angka 8 dan angka 1.
Ketika Singgasana Allah datang pada Hari Pengadilan, delapan malaikat memikulnya. Itu artinya mereka memikul angka 1 itu; angka 8 memikul angka 1. Allah mengungkapkan hal ini di dalam kedua tangan kita. Kamu juga meng-aktivkan energy baik ketika kamu melepaskannya. Setelah kamu menghancurkan energi negative dengan energy negative, kamu mau mendandani (memberi busana) mereka dengan angka 8 dan angka 1 (energy baik dari Langit). Itulah sebabnya orang yang sakit merasa kuat dan bahwa mereka disembuhkan.
Ketika kamu meng-aktivkan energy Langit dengan menggosok-gosokkan kedua tangan, kamu meng-aktivkan angka sembilan; itu adalah penyerahan diri yang sempurna. Kini kamu membiarkan tubuhmu untuk berserah diri kepada energy cosmic yang kamu terima, yang adalah energyy yang membakar.
Ketika kamu meng-aktivkan angka 10 kamu meng-aktivkan energy itu. Energy negative ini tidaklah buruk karena itu adalah kekuatan dari satu yang negative, dan kamu mengalahkan musuh dengan menggunakan alat yang dipakai musuh. Sebagai contoh hal ini adalah energy dari matahari yang adalah satu energy api, tetapi pada saat yang bersamaan itu menyembuhkan dan berguna. Kamu menggunakan negative untuk menyembuhkan negative untuk menghancurkanya sama sekali. Dengan cara ini, kamu tidak menyisakan apa-apa dengan mereka (membersihkannya), dan kemudian ativkan angka 8 dan angka 1.
Insha‘Allah kita akan teruskan dengan lebih banyak lagi mengenai penyembuhan ini segera.
Bi hurmat al-habib bi hurmat al-Fatiha.
Rahasia Wudu dan Kekuatan di Tangan
Langkah Pertama: mengerti wudu dan pentingnya tangan
Oleh Shaykh Hisham al-Kabbani
Allah (swt) menunjukkan kepada kita apa yang benar apa yang salah. Dan apa yang benar telah dijelaskan dengan sangat baik oleh Nabi (s.a.w.), dan apa yang salah telah dijelaskan dengan baik sekali oleh Nabi (s.a.w.). Dan apa yang menguntungkan kita, Nabi s.a.w. adalah yang pertama kali menjelaskannya. Wa ma arsalnaaka illa rahmatan lil ‘alameen. Apapun yang menguntungkan kita, dia bertanggung jawab untuk menyampaikannya, atau dia akan ditanya mengapa dia menyembunyikannya.
Allah (swt) mempercayakan kepada Nabi dengan apapun yang Dia ciptakan, dan apapun yang Dia ciptakan dilepaskan (dikeluarkan) melalui risalah Nabi. Jadi melalui risalah (pesan) Allah, Nabi s.a.w. mampu untuk mencapai setiap orang, baik selama waktu (hidup) nya maupun setelah waktu (hidup) nya. Dia adalah yang pertama kali mengajarkan kepada para Sahaba (r.a.) penggunaan energy dan apa yang tersedia dari berbagai kekuatan berbeda di sekitar kita di dunia ini.
Terdapat banyak cara yang ditunjukkan Nabi s.a.w. kepada kita dalam uapaya penyembuhan, salah satunya adalah yang diuraikan dalam Hadith orang buta yang meminta Nabi s.a.w. untuk memulihkan pandangan matanya.
Nabi mengajarkan kepadanya doa untuk dibaca, tetapi dia tidak mengatakan kepadanya, Pergilah dan baca doa ini.
Dia s.a.w. berkata kepada orang buta itu, Langkah pertama adalah pergilah ke tempat mengambil wudhu dan ambila wudhu. Itu artinya wudhu adalah awal (pembukaan) dari penyembuhan untuk setiap penyakit. Jika kamu tidak memiliki wudhu, upayamu untuk menyembuhkan penyakit itu akan minimal.
Kemanapun kamu mencapai, tingkat tinggi dalam perjuangan melawan ego dan mencegah keinginan ego, gunakanlah kekuatan (wudhu) itu bila kamu menentang ego itu, bangunlah kekuatan itu lebih besar dan lebih besar lagi, ketika energy negative meninggalkan kamu, energy positive (akan) bertambah.
Tetapi dengan (cara) wudhu yang ruibuan kali lebih kuat dari pada apa yang biasanya. Jadi Nabi (s.a.w.) berkata, Pergilah ambil wudhu.
Level pertama wudhu
Ketika kamu mengambil wudu, selain membaca niyyat apa yang pertama kali dikerjakan ? Itu adalah membasuh tangan sampai pergelangan, dan di antara jari-jemari. Ketika kamu membasuh kedua tangan, itu artinya gerak pertama yang kamu lakukan adalah menggunakan kedua tangan itu, jadi energy level pertama berada di kedua tangan.
Itulah mengapa kamu melihat orang yang berusaha belajar dan mengutip cara-cara Islam, khususnya orang India dan China yang meyakini Bhuddism, pertama kali mereka gunakan kedua tangan mereka sebagai sebuah methoda untuk melepaskan energy dari tubuh mereka, karena mereka mengumpulkan energy melalui tubuh mereka seperti seperti sebuah piringan, atau sebuah parabola.
Mereka mengumpulkan energi ini dan melepaskannya melalui kedua tangan mereka. Tubuh bertindak sebagai sebuah penampung energy. Melalui olah gerak mereka yang beragam dari latihan berat kepada keseluruhan tubuh, mereka mulai mendapatkan energy jenis itu dan meng-konsentrasikannya dan melepasnya melalui kedua tangan mereka. Untuk menyembuhkan orang sakit. Tiap segala sesuatu yang mereka gunakan dalam penyembuhan memiliki efek penggunaan energy.
Contoh terbaik dari hal ini adalah pembedahan laser, yang melalui technology modern, menggunakan cahaya laser untuk menyembuhkan penyakit mata dan bahkan kebutaan. Mereka tidak lagi menggunakan peralatan (tangan), hanya laser.
Jadi orang buta tadi, ketika dia bertanya kepada Nabi s.a.w., Nabi memberinya sebuah petunjuk kunci bahwa melalui pelepasan energy, kebutaan itu akan pergi. Empat belas abad yang lalu Nabi s.a.w. menyembuhkan kebutaan melalui energy. Jadi apa yang kita pelajari dari peristiwa ini ? Ambil wudhu, dan sucikan dirimu.
Itulah dia s.a.w. berkata, Senjata yang melindungi kamu dari musuh adalah adalah wudhu.
Wudhu dapat melepaskan energy dan membakar (penyakit) nya dengan melepaskannya melalui kedua tangan. Orang buta itu belajar dari situ dan memanfaatkannya, yang akan kita bicarakan kemudian.
Gerak wudhu
Orang (buta) tadi mengalami berbagai gerak yang berbeda-beda dan disembuhkan serta merta dari kebutaannya. Maka, ketika kamu mengambil wudhu :Basuhlah kedua tanganmu dan kemudian saling gosokkanlah keduanya; putarlah tangan kanan pada tangan kiri dan tangan kiri pada tangan kanan. Kamu tidak boleh memulai dari tangan kiri memutari tangan kanan; kamu harus memulai dengan tangan kanan memutari tangan kiri; kemudian,
Bersihkan di antara jari-jemari dan jalin (silangkan)lah jari tangan satunya dengan jari tangan lainnya, berbentuk seperti ini, dengan jempol kanan berada di sebelah kiri dan jempol kiri berada di sebelah kanan.
Mereka menggunakan ini dalam methoda penyembuhan Buddhist tanpa mengetahui rahasia Islam. Mereka melepaskan energy ini ke daerah tubuh yang terkena penyakit. Pertama kali, kamu menggunakan sepuluh jari. Sepuluh (10) adalah kekuatan energy computer, satu dan nol. Energy itu yang Allah ajarkan kepada para programmer computer disalurkan kepada computers melalui tangan, dan kamu melihat semua keajaiban kekuatan computers.
Jadi jika computer itu memiliki kekuatan besar, energy itu dapat juga disalurkan untuk penyembuhan. Merka menggunakan itu tanpa mengetahui sebab-musababnya; mereka tidak tahu aspek Islam nya, yang adalah satu dan nol. Itulah sebabnya jika kamu membuka tanganmu dan menarik sebuah garis yang menghubungkan ujung-ujung jari kamu akan melihat bahwa kamu membentuk sebuah lingkaran. Itu berdiameter 20 cm.
Jadi tangan mewakili tubuh, dan ketika kamu membuka tubuh untuk membentuk sebuah lingkaran, seluruh tubuh berada di dalam tangan, sebagaimana itu diajarkan dalam reflexology. Melalui berbagai titik yang berbeda pada tubuh, kamu dapat disembuhkan. Level lebih tinggi dalam reflexology adalah tidak menyentuh; dalam hal demikian, kedua tangan bertindak sebagai semacam penerima energy positive, dan ketika kedua tangan direntangkan seperti sebuah piringan satellite (sebagaimana diajarkan dalam penyembuhan Islamic), tanpa berpikir atau berkhayal, namun menempatkan tubuhmu sebagai sebuah lingkaran sempurna, energy yang dipancarkan dari cosmos disalurkan kepadamu dan tubuhmu menerimanya, menyerapnya masuk kedalam tubuhmu dan meng-konsentrasikannya melalui jantung. Ini adalah sebuah teknik meditasi 15-menit yang akan kita bicarakan nanti.
Secara symbolis, inilah bagaimana seluruh tubuh adalah sebuah lingkaran dan tangan adalah sebuah lingkaran. Tubuh itu mendapatkan energy itu, menerimanya dari tangan kiri dan tangan kanan, dan menyalurkannya kedalam tubuh.
Jadi ketika kamu mulai membasuh kedua tangan dan menggosokkannya untuk meng-aktivkan mereka, itu adalah isyarat tentang satu dan nol, dan kamu sesungguhnya meng-aktivkan kode yang Allah telah berikan kepada kita melalui kedua tangan itu. Itulah sebabnya kita mulai menggosok kanan mengelilingi kiri dan kiri mengelilingi kanan. Jika kamu berdiri di hadapan sebuah cermin, kamu melihat pada refleksi (bayangan) mu bahwa kiri adalah kanan dan kanan adalah kiri. Jika kamu berdiri dengan lengan direntangkan ke samping, kamu melihat lawannya. Jika kamu melihat dari sisi lainnya itu, kiri menjadi kanan dan kanan menjadi kiri. Itu karena kita adalah sebuah bayangan dari kenyataan (hakikat).
Di Langit (Surga) kiri adalah kanan dan kanan adalah kiri. Ini artinya kanan harus tunduk kepada kiri, karena dalam ‘alam al-arwaah, kanan adalah kiri dan kiri adalah kanan. Disini di dunya adalah lawannya : kanan adalah kiri, sedangkan di akhira kiri adalah kanan! Disini di dunya, ketika kita membuat thawaaf keliling Kaaba Shareef kita bergerak berlawanan arah jarum jam, bukan searah jarum jam, yang adalah bayangan cermin dari arah jarum jam di akhira, dimana kita bergerak kiri ke kanan : searah jarum jam.
Untuk meng-aktivkan kekuatan itu, Allah memberi tahu kita, Aku meng-aktivkan kekuatanmu dari 99 asmaul-husna yang Aku stempelkan pada kedua tanganmu.
Menggosok memnimbulkan api dari dua batang kayu. Menggosok menimbulkan energy. Dengan menggosok kedua tangan selama wudu, air mencegah energy dari merembes keluar; itu membekukannya. Itulah sebabnya Silah al-mumin al-wudu (senjata kaum beriman adalah wudhu.) Segera setelah kamu menggosok, itu menimbulkan energy dan dengan menggosok di bawah pancuran air itu akan menahan energy di dalam tubuh untuk dilepaskan kemudian. Ketika kita menggosok kedua tangan kita mempersiapkan energy untuk disimpan dan ditabung untuk digunakan melawan musuh (kemudian).
Ketika kita mau menyembuhkan kita tidak menggunakan air
Menggunakan air sewaktu wudu, kita mengumpulkan dan menyimpan energy. Dalam penyembuhan, kita menggosok tanpa air dan membuka tangan untuk melepaskan energy itu. Bagaimana kode itu di-aktivkan ? Jika kamu melihat pada tangan kanan mu padanya terdapat angka Arabic 18 dan pada tangan kiri terdapat angka Arabic 81. 18 plus 81 menjadi 99 asma ul-husna Allah, setiap angka teridiri dari satu (1) dan delapan (8). Satu plus delapan (18), dan delapan plus satu (81) bersama menjadi 99. Tambahkan komponen 99 kesemuanya (18 = 1+8 and 8+1 = 81) dan kamu mendapatkan 9 lagi.
menjelaskan arti dari titik sembilan dari diri, yang mewakili sembilan awliya yang bertangtgung jawab terhadap diri. Titik sembilan ini digunakan di dalam Enneagram; sebuah ajaran dari Asia Tengah, dari orang Naqshbandi, yang pernah saya terangkan. Mereka menggunakan ini dalam sebuah cara (interpretasi) linear, padahal dalam kenyataannya itu adalah sebuah lingkarang (ingat pada pengertian thawaf penterjemah). Jika kamu membahas ini dengan (----), aku mengajarinya bagaimana menggunakan hal itu. Mereka memiliki sembilan titik peluru (?) yang terdiri (membentuk ? penteterjemah) dari keseluruhan system, keseluruhan tubuh.
Ketika kamu menggosok-gosokkan jari tangan kamu meng-aktivkan 99 asma ul-husna Allah, yang pada gilirannya meng-aktivkan titik sembilan itu yang berada di dalam tubuhmu. Dengan contoh kita dapat mengatakan apabila titik sembilan di-aktivkan, penerima itu kini dalam posisi menyala, energy masuk ke dalam (tubuh), itu mulai menerima, dan itu dibuat digital dan dilepaskan sebagai sebuah gambar dan sebuah suara, sangat mirip dengan yang kita lihat dalam masa kini dengan technology digital.
Demikian juga, tangan itu adalah lingkaran, dan ketika kita menggosok-kan mereka dan membuka mereka (kedua tangan kita itu), mereka mulai bertindak sebagai lingkaran satu terhadap lainnya, mengambil energy apapun yang mereka terima dan mengelolanya. Itulah sebabnya dalam ilmu bela diri mereka menggunakan kedua tangan, namun mereka tidak mengerti mengapa itu (kedua tangan) merupakan energy; mereka tidak mengerti tentang 99 asma ul-husna dan bagaimana mereka dilindungi melalui (oleh ? penterjemah) Asma itu. Mereka tidak tahu, meskipun demikian, Allah memberikan kepada siapapun yang Dia suka. Dia membiarkan mereka itu menggunakan kekuatan itu; mereka tahu terdapat kekuatan disitu, tetapi tidak tahu mengapa. Mereka membuat gerakan cepat dan menggunakan itu untuk membela diri mereka dan melindungi orang lain dan untuk mengalahkan musuh.
Ketika Nabi (s.a.w.) menyembuhkan mata Sayyidina ‘Ali, dia membuka baginya Ilmu Haqiqat itu. Itulah sebabnya melalui energy itu yang dimilikinya dalam kedua tangannya, dia dapat membawa (menyangga ? penterjemah) dunia ke pada lututnya, karena energy itulah yang membawa dunia ke pada lututnya.
Jadi ketika kamu meng-aktivkan angka 8 dan angka 1 dan angka 1 dan angka 8 (yang adalah 99 Asma), dalam numerology sembilan sama dengan nol dan kamu tidak menambah apapun dengan kedua (nol dan sembilan) angka itu, karena itu tidak lagi ada (exist). Itu berarti penyerahan diri, penyerahan diri secara sempurna, ketika kamu meng-aktivkan energy itu kamu dibawah penyerahan diri energy, berserah diri kepada energy Langit yang mendatangi.
Menjadi sebuah pipa penyalur bagi energi cosmic penyembuh milik Allah
Kamu tidak lagi melihat dirimu yang beraksi, namun energy itulah yang beraksi, kamu menjadi nol. Seperti memasuki sebuah pesawat terbang atau kereta api atau mobil; mereka masing-masing berserah diri kepada orang yang mengemudikan mereka. Kamu berserah diri kepada energy yang mendatangi dan kamu melepasnya ke luar. Tubuh mu menjadi seperti sebuah penerima dan sebuah pemantul. Penerima TV hanya bertindak sebagai penerima yang memantulkan citra (image) itu. Bukanlah mereka yang melakukan pekerjaan itu; itu adalah energy Langit yang melakukan pekerjaan itu.
Itu menunjukkan kepada kita seberapa jauh kita dapat menggunakan dengan angka-angka ini ketika kita meng-akltivkan mereka serentak angka 18 dan angka 81 - dan pentingnya angka 18 dan angka 81. Kita akan tinggalkan hal itu sampai sessi berikutnya.
Mengapa angka 18 dan mengapa angaka 81? Ini adalah penting, dan bahkan saya tidak tahu apa yang akan datang. Itu adalah sebuah perkenalan kepada techniques berbeda-beda yang mereka mencoba untuk mengutipnya tanpa mengerti latar belakangnya, dan bagaimana mereka dapat memberikan pengaruh lebih banyak melalui penyembuhan mereka.
Jadi setelah menggosokkan kedua tangan dan menyelenggarakan penyaluran energy, kamu masih berakhir pada angka 19. (Disini (kanan) adalah angka 18 dan disini (kiri) angka 81. Gabungkan mereka dan kamu mendapatkan angka 99. Tambahkan angka 9 dan angka 9 ini, kamu mendapat angka 18. Tambahkan angka 1 dan angka 8, kamu mendapatkan angka 9. Jadi kamu meng-aktivkan angka 9.)
Ketika kamu menggosok dan meng-aktivkan angka sembilan itu, kini kamu melewatkan (mengucurkan) air itu (jika kamu memperhatikan, mereka yang tahu bagaimana mengambil wudhu, tidak semua orang tahu untuk saling menyilangkan jari), maka kamu meng-aktivkan angka 10. Angka 10 dan angka sembilan, menjadi angka 19. Dan akhir-akhir ini mereka mendapatkan bahwa setiap ayat dalam al Quran adalah pada sistem 19. Dan angka 19 ini, wa yahmilu arsh arrahmani yawmadhin thamaaniyya. dan delapan akan, Hari itu, menyangga Singgasana dari Rabb-mu di atas mereka. (69:17) Dan mereka yang memegangi Neraka adalah 19.
Neraka adalah energy, jadi itu adalah kekuatan energy. Kamu meng- aktivkan energy negative untuk menyembuhkan energy negative. Kamu memerlukan racun untuk menyembuhkan racun itulah sebabnya mereka memberikan kamu antibiotics (jika kamu keracunan oleh ulah virus penterjemah). Angka 19 itu adalah jumlah malaikat yang bertanggung jawab terhadap Neraka. Jadi kamu menggunakan energy negative itu yang datang dari mereka ini. Jika kamu mengalikan (negative penterjemah) dengan negative kamu mendapatkan positive. Kamu menyembuhkan penyakit dengan api yang datang dari Neraka.
Ketika energy itu dilepaskan, itu sama sekali mengkancurkan racun di dalam system itu. Begitulah caranya kamu meng-aktivkan 19 serentak. Angka 8, yang terkait dengan angka 8 disini, angka 1 dan angka 8 dan angka 8 dan angka 1.
Ketika Singgasana Allah datang pada Hari Pengadilan, delapan malaikat memikulnya. Itu artinya mereka memikul angka 1 itu; angka 8 memikul angka 1. Allah mengungkapkan hal ini di dalam kedua tangan kita. Kamu juga meng-aktivkan energy baik ketika kamu melepaskannya. Setelah kamu menghancurkan energi negative dengan energy negative, kamu mau mendandani (memberi busana) mereka dengan angka 8 dan angka 1 (energy baik dari Langit). Itulah sebabnya orang yang sakit merasa kuat dan bahwa mereka disembuhkan.
Ketika kamu meng-aktivkan energy Langit dengan menggosok-gosokkan kedua tangan, kamu meng-aktivkan angka sembilan; itu adalah penyerahan diri yang sempurna. Kini kamu membiarkan tubuhmu untuk berserah diri kepada energy cosmic yang kamu terima, yang adalah energyy yang membakar.
Ketika kamu meng-aktivkan angka 10 kamu meng-aktivkan energy itu. Energy negative ini tidaklah buruk karena itu adalah kekuatan dari satu yang negative, dan kamu mengalahkan musuh dengan menggunakan alat yang dipakai musuh. Sebagai contoh hal ini adalah energy dari matahari yang adalah satu energy api, tetapi pada saat yang bersamaan itu menyembuhkan dan berguna. Kamu menggunakan negative untuk menyembuhkan negative untuk menghancurkanya sama sekali. Dengan cara ini, kamu tidak menyisakan apa-apa dengan mereka (membersihkannya), dan kemudian ativkan angka 8 dan angka 1.
Insha‘Allah kita akan teruskan dengan lebih banyak lagi mengenai penyembuhan ini segera.
Bi hurmat al-habib bi hurmat al-Fatiha.
Subscribe to:
Posts (Atom)