Followers

Tuesday, September 8, 2009

AbuBakar Dan Benih Kehidupan

Mawlana Syaikh Nazim Adil, Mercy Oceans Book Two


Rasulullah bersabda bahwa buku catatan (amal) setiap orang akan ditutup ketika dia sudah meninggal, kecuali untuk 3 golongan. Yang pertama adalah mereka yang mengajak orang lain ke jalan yang benar melalui tulisan atau bukunya. Selama ada yang memperoleh petunjuk lewat tulisannya, dia masih mendapat rahmat Allah. Yang kedua adalah orang yang mengeluarkan sejumlah amal jariyah. Selama orang masih memanfaatkan pemberiannya itu, buku catatannya masih tetap ditulis setiap saat. Yang ketiga adalah orang yang meninggalkan anak yang saleh yang terus mendo’akannya. Selama mereka masih berdo’a, buku catatan orang tuanya tidak tertutup.
Allah Maha Mengetahui dan Dia membuat jalan bagi keimanan sesorang, orang tua dan leluhur anda, bahkan pada saat2 terakhir sekalipun. Kita harus bersyukur dengan rahmat Allah tersebut. Jika Allah memberikan izin perantaraan kepada Saya, Saya akan meminta untuk semua leluhur anda. Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani bercerita tentang Abu Bakar as Siddiq , sahabat Rasulullah yang paling terkenal di antara sahabat lainnya. Rasulullah mengagungkan nya dengan mengatakan bahwa jika iman Abu Bakar dibandingkan dengan seluruh ummat manusia, iman yang dimilikinya masih lebih berat. Pada Hari Perjanjian setiap orang akan ditanya oleh Allah, “Apakah Aku Tuhanmu?” kita semua menjawab, “Ya, Engkau adalah Tuhan kami.” Pada hari itu kalau bukan karena jasa Abu Bakar yang mengajarkan semua orang dengan kekuatan spiritualnya, tentu tidak ada seorang pun yang bisa menjawab benar.

Grandsyaikh melanjutkan bahwa setiap orang mempunyai satu bagian iman Abu Bakar , termasuk orang yang lemah imannya. Dari bagian itu begitu banyak orang akan masuk surga, tidak peduli orang itu menjalankan shalat atau tidak. Bagian iman itu menjaga setiap orang dari akhir yang buruk dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Kalimat “Laa ilaha ilallah Muhammadur rasulullah” telah terukir dalam hati kita, hanya perlu satu kesempatan untuk menunjukkannya. Suatu ketika Saya pergi ke Madinah bersama Grandsyaikh, melewati gunung, lembah dan padang pasir yang gundul, tidak satu pun tanaman yang tampak.

Ketika kami tiba di Madinah, hujan turun selama 3 hari kemudian berhenti. 2 bulan kemudian kami kembali ke Damaskus, melewati jalan yang sama namun kali ini terlihat berbeda. Seluruh permukaan tanah dipenuhi rumput dan beraneka ragam bunga. Saya berdo’a, “Ya Allah, di mana benih-benih itu bersembunyi?” Allah telah menjaga mereka. Ketika rahmat dan kasih-sayang-Nya turun dalam bentuk hujan, dengan cepat mereka tumbuh. Begitu banyak orang yang mempunyai benih keimanan dalam hatinya. Benih itu terpendam jauh dalam hatinya dan mereka menunggu datangnya hujan rahmat. Rahmat tersebut bisa saja tertunda sampai akhir hayatnya. Ketika seseorang yang terbaring di tempat tidur menjelang ajalnya mulai menangis, maka tangisan itu akan mengundang datangnya rahmat, bahkan walaupun hanya dengan setetes air mata. Allah berfirman, “hamba-Ku menangis,” kemudian benih keimanan mulai terbuka, memenuhi hatinya sehingga hati menjadi hijau dengan cahaya keimanan yang sesungguhnya. Bagaikan gurun pasir yang ditumbuhi rerumputan, kemudian kematian datang kepadanya dan dia mulai menangis.
Itulah tandanya bahwa rahmat telah datang kepadanya. Hanya jika nyawa telah sampai ke tenggorokan lalu orang itu bersendawa barulah pintu taubat tertutup. Bisakah kalian menemukan orang yang tidak menangis menjelang kematiannya? Allah tidak pernah meninggalkan hamba-hamba-Nya. Dia mempunyai rahmat yang tidak terhingga dan dalam samudera rahmat-Nya kita semua bukanlah apa-apa. Setiap saat iman berkembang dan bertambah kuat, begitu juga dengan rahmat Allah. Jika anda melihat orang yang tampaknya kurang mendapat rahmat, ketahuilah bahwa dia juga sebenarnya kurang beriman. Rasulullah telah diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Siapa pun yang ingin menjerumus kan orang lain ke dalam neraka berarti dia tidak bersama Rasulullah. Ketika Nabi Musa marah kepada Korah karena yang bersangkutan dituduh berzina, beliau melakukan shalat 2 rakaat untuk memutuskan hukuman apa yang akan diberikan.

Allah berfirman kepadanya, “Lakukan apa yang kamu suka.” Nabi Musa memerintahkan bumi untuk menelannya. Ketika Korah mulai terbenam, dia memohon kepada Nabi Musa untuk memaafkannya, Wahai Musa, demi hubungan saudara kita, maafkanlah aku.” Korah semakin dalam ditelan bumi. Kemudian dia memohon lagi, sampai 3 kali ketika akhirnya seluruh tubuhnya tenggelam dalam perut bumi. Allah memperingatkan Nabi Musa , “Wahai Musa! Mengapa kamu tidak memaafkan Korah padahal dia sudah meminta maaf berkali-kali? Dengan Kebesaran dan Kemuliaanku, jika dia memanggil Nama-Ku sekali dan memohon, ‘Ya Tuhanku! Ampunilah aku’ Aku akan segera mengampuni nya. Wahai Musa! Kamu bukanlah yang menciptakannya, jadi kamu tidak mengetahui apa-apa mengenai kasih-sayang.

Akulah Sang Pencipta, dan Aku Maha Mengetahui (mengenai) kasih-sayang kepada ciptaanku.” Allah ingin membawa orang-orang ke dalam Samudera Rahmat-Nya dengan bermacam-macam cara. Kita harus mempunyai harapan untuk memperoleh rahmat-Nya. Ini adalah salah satu atribut Ilahi dan Allah senang melihat hamba-Nya mengenakan atribut-Nya. Seperti sabda Rasulullah ,“Wahai ummatku, berikanlah rahmat dan kasih-sayang kepada segala sesuatu di Bumi, sehingga Dia yang berada di Surga akan memberi rahmat dan kasih-sayang-Nya kepadamu.”

No comments: