Maulana Sulthanul Awliya’ Syaikh Muhammad Nazhim ‘Adil
Kamis, 22 November 2001, Lefke, Siprus Turki
Tanpa Bismillaahir rahmaanir rahiim, tak ada amal yang
baik, karena itu, Setan berusaha 70 kali untuk merusak
atau menggagalkannya. Melupakan Bismillaahir rahmaanir
rahiim berarti melupakan Allah, dan tanpa Allah tidak
ada pondasi dan tidak ada dukungan untuk apa pun.
Bismillaahir rahmaanir rahiim telah dikaruniakan
kepada ummat Nabi saw akhir zaman, dan Basmalah adalah
rahmat terbesar dari-Nya. Saat Allah menciptakan Lauh
Mahfuzh (Pelat yang Terpelihara) dan Qalam (Pena),
serta memerintahkan Qalam untuk menulis kalimat
Bismillaahir rahmaanir rahiim, dia membutuhkan waktu
700 tahun untuk menulisnya.
Barangsiapa yang mengucapkan Bismillaahir rahmaanir
rahiim dengan takzim (kerendahan hati dan mengagungkan
Allah akan mendapatkan pahala selama 700 tahun.
Saat ini, semua jalan tertutup kecuali dengan jalan
Bismillaahir rahmaanir rahiim, dalam hal apa pun yang
dilakukan. Jika kalian menggunakan Bismillaahir
rahmaanir rahiim, semua pintu akan terbuka; jika
tidak, pintu-pintu itu akan tertutup dan tidak
berguna. Ketika mereka tidak menggunakan Basmalah,
segala sesuatunya akan sirna (seperti di Turki setelah
Dinasti Utsmaniyyah/Ottoman). Dan kini mereka
bertanya, “Apa yang akan terjadi pada kami?” Jalan
mereka adalah menuju Neraka, sudah habis bagian mereka
di dunia dan di akhirat.
Tulislah Bismillaahir rahmaanir rahiim di mana pun di
rumah kalian, di atas pintu, sehingga orang masuk
dengan Basmalah, di dalam mobil tulislah dan jangan
takut, dengan Bismillaahir rahmaanir rahiim, tak ada
hal buruk yang akan terjadi. Mereka meminta kalian
untuk memiliki keimanan yang kuat. Allah telah berkata
bahwa al-Quran yang suci menjadi sebab bagi sebagian
orang untuk naik derajatnya dan menjadi sebab bagi
orang yang lain untuk turun dan jatuh ke asfala
saafiliin (serendah-rendahnya derajat).
Sebelum ini, al-Quran adalah mahkota kita dan menjadi
sebab Dinasti Utsmaniyyah dapat berkuasa hingga 700
tahun lamanya. Sekarang mereka telah punah dan sirna,
tak lagi dihormati, karena mereka tidak lagi
menghormati Qalam Allah, dan itu berarti mereka tidak
lagi menghormati-Nya. Maka Allah telah menjadikan
mereka hina. Kakek-kakek kita adalah orang-orang
terhormat, dan cucu-cucunya menjadi terhina.
Sultan Mahmoud (jannat makan) suatu saat lewat di
suatu tempat di mana dua orang tuna netra sedang duduk
berzikir, seorang di antara mereka berkata “Ya Ma'bud,
Ya Ma'bud.” (“Wahai Dzat Yang Maha Disembah…”),
sedangkan yang lainnya berkata “Ya Mahmoud, ya
Mahmoud.” Sultan senang dengan orang kedua yang
menyebut namanya, dan memerintahkan agar orang itu
diberi hadiah. Beliau mengirimkan baginya seekor ayam
yang telah diisi emas di dalamnya.
Karena orang tersebut tidak lapar, dan dia tidak
menemukan atau melihat emas di dalam ayam tersebut,
dia berkata kepada temannya yang satu, “Jika engkau
suka, ambillah ayam ini, Aku menjualnya kepadamu
seharga dua lembar uang.” Orang itu setuju. Ketika dia
menemukan emas di dalamnya, dia segera mohon diri, dan
pulang ke rumahnya, memakan ayam tersebut dan
menyembunyikan emasnya.
Kemudian dia kembali dan dengan tenaga penuh
melanjutkan dzikirnya, “Ya Ma'bud, ya Ma'bud.” Orang
yang lain juga melanjutkan dzikirnya. Ketika Sultan
melewati tempat itu lagi, untuk melihat keadaan orang
yang diberi hadiah, beliau begitu terkejut menemukan
bahwa orang lain-lah yang berdzikir dengan sepenuh
tenaga, sementara orang kesayangannya berdzikir
seperti biasanya. Dia bertanya kepada prajuritnya
apakah mungkin mereka belum memberikan emas kepadanya.
Para prajuritnya berkata bahwa mereka telah memberinya
emas, maka sang Sultan menyuruh mereka untuk memberi
emas lagi kepada orang kesayangannya tersebut.
Kejadian yang sama terulang. Karena dia tidak begitu
tertarik pada ayam, dia menjualnya lagi kepada
tetangganya, yang kemudian membawanya pulang dan
menyembunyikan emasnya, dan kembali pada dzikirnya
dengan lebih bersemangat dari sebelumnya.
Sang Sultan sangat terkejut. Karena dia tidak mengerti
apa yang telah terjadi, dia memerintahkan agar orang
kesayangannya itu dibawa ke istana agar dia dapat
menghadiahinya secara langsung di sana. Mereka
membawanya ke istana dan mengatakan kepadanya untuk
mengeruk emas dengan sekop dan mengambil emas sebanyak
yang dia mau. Tuna netra tersebut memegang sekop
dengan cara yang salah dan tak ada emas yang
tersangkut pada sekop tersebut semuanya terjatuh dan
dia tidak mendapat apa pun... Akhirnya sang Sultan
mengerti, bahwa barangsiapa yang tidak menyebut dan
memanggil Nama Allah, dia tak akan pernah berhasil dan
sukses...
Maka, Allah tidak memberi kepada mereka. Mereka
memerangi-Nya dan Dia tidak ridha kepada mereka. Saat
ini seluruh dunia adalah musuh Turki karena Turki
menjadi musuh Allah. Ada tulisan tak terlihat pada
diri mereka, “Musuh Allah”, sehingga seluruh makhluk
menjadi tahu. Inna lillaahi wa inna ilayhi raaji'un
semoga Allah menjauhkan kita dari orang-orang itu.
Sayyidina Mahdi as akan mengundang ke mejanya.
Orang-orang yang terpilih akan menggunakan karamah,
kekuatan luar biasa, dan dalam selangkah saja mereka
bisa tiba dengan segera. Yang lain cukup dengan
mengedipkan mata mereka, dan mereka pun sudah di sana.
Kelompok lainnya cukup dengan berkehendak untuk tiba
di sana dengan hati mereka, dan itu sudah cukup untuk
membawa mereka. Hal-hal ini tergantung pada tingkatan
mereka...
Kami mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan orang,
siapa yang mengucapkan, “Madad, Ya Rasulullah saw!”
atau memanggil nama saya, sekalipun mereka (sebagian
golongan-red) mengatakan ini syirik. Manusia suci
dapat mengubah penampakan mereka, agar tidak dikenali.
Ubaidullah al-Ahrar qaddas sirah (Grandsyakh ke-20
pada Mata Rantai Emas Thariqat Naqsybandi-red) adalah
seorang Wali besar, beliau selalu dihiasi sifat Jalal,
dan tampil dengan penampakan (tajalli) yang
berbeda-beda di hadapan orang.
Pernah suatu saat beberapa orang mencoba menuntut dan
memperkarakannya, tetapi mereka tidak bisa memutuskan
penampakan yang mana dari beliau yang mesti dihukum...
Seperti inilah seorang manusia suci 'dihiasi' dan
siapa yang memanggil mereka untuk minta tolong, akan
diselamatkan. Bihurmati Habib, Al-Fatihah
Wa min Allah at Tawfiq
No comments:
Post a Comment