Followers

Friday, February 23, 2007

AL BANI MENDHOIFKAN SEJUMLAH HADIST IMAM BUKHORI DAN MUSLIM

Oleh : Syeikh Muhammad Ibn Ali Hasan As-Saqqof

Al-Albani berkata dalam kitab "Sharh al-Aqeedah at-Tahaweeah, hal. 27-28" (edisi kedelapan, Maktab al-Islami) oleh Syeikh Ibn Abi Al-Izz al-Hanafi (Rahimahullah), bahwa hadis apapun yang datang dari koleksi Imam Bukhori dan Imam Muslim adalah Shohih, bukan karena iadiriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim, tetapi karena pada faktanya hadis-hadis ini memang shohih. Akan tetapi kemudian ia melakukan sesuatu yang bertentangan apa yang ia katakan sebelumnya, setelah ia mendhoifkan sejumlah besar hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan imam Muslim !? Baik, marilah sekarang kita melihat bukti-buktinya :

SELEKSI TERJEMAHAN DARI JILID II

No. 1 : (Hal. 10 no. 1)

Hadis : Nabi SAW bersabda : ''Allah SWT berfirman bahwa 'Aku akan menjadi musuh dari tiga kelompok orang : 1). Orang yang bersumpah dengan nama Allah namun ia merusaknya, 2). orang yang menjual seseorang sebagai budak dan memakan harganya, 3). Dan orang yang mempekerjakan seorang pekerja dan mendapat secara penuh kerja darinya (sang pekerja -pent) tetapi ia tidak membayar gajinya (HR. Bukhori no. 2114 -versi bahasa arab, atau lihat juga versi bahasa inggris 3430 hal. 236). Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini dhoif dalam 'Dhoif Al-Jami' wa Ziyadatuhu', 4111 no. 4054'. Sedikitnya apakah ia tidak mengetahui bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Bukhori dari Abu Hurairah ra. !!!

No. 2 : (Hal. 10 no. 2)

Hadis : 'Berkurban itu hanya untuk sapi yang dewasa, jika ini menyulitkanmu maka dalam hal ini kurbankanlah domba jantan !! (HR. Muslim no. 1963 - versi bahasa arab, atau lihat versi bahasa inggris 34836 hal. 1086). Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini 'Dhoif' dalam 'Dhoif Al-Jami' wa Ziyadatuhu', 664 no. 6222'. Sekalipun hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Nasa'i dan Ibn Majah dari Jabir ra. !!!

No. 3 : (Hal. 10 no. 3)

Hadis : Diantara manusia yang terjelek dalam pandangan Allah pada hari
kiamat, adalah seorang lelaki yang mencintai istrinya dan istrinya
mencintainya juga, kemudian ia mengumumkan rahasia istrinya (HR. Muslim No. 1437 - versi bahasa arab). Al-Albani mengklaim bahwa hadis ini 'Dhoif' dalam 'Dhoif Al-Jami' wa Ziyadatuhu, 2197 no. 2005'. Sekalipun hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abi Sayid ra. !!!

No. 4 (Hal. 10, no. 4)

Hadis : "Jika seseorang bangun pada malam hari (untuk sholat malam -pent), hendaknya ia mengawali sholatnya dengan 2 raka'at yang ringan (HR. Muslim No. 768). Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini 'Dhoif' dalam 'Dhoif Al-Jami' wa Ziyadatuhu I213 no. 718'. Walaupun hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra. !!

No. 5 : (Hal. 11 no. 5)

Hadis : 'Engkau akan dibangkitkan dengan kening ,tangan, dan kaki yang
bercahaya pada hari kiamat, dengan menyempurnakan wudhu ..' (HR. Muslim No. 246). Al-Albani mengklaim bahwa hadis ini 'Dhoif' dalam 'Dhoif Al-Jami' wa Ziyadatuhu' 2/14 no. 1425'. Sekalipun hadis ini diriwayatkan oleh oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra. !!

No. 6 : (Hal. 11 no. 6)

Hadis : 'Kepercayaan paling besar dalam pandangan Allah pada hari kiamat adalah seorang lelaki yang tidak mengumumkan rahasia antara dirinya danistrinya' (HR. Muslim no. 124 dan 1437). Al-Albani menyatakan bahwa hadisini 'Dhoif' dalam 'Dhoif Al-Jami' wa Ziyadatuhu, 2192 no. 1986'. Sekalipun hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud dari Abi Sayidra. !!!

N o. 7 : (Hal. 11 no. 7)

Hadis : 'Jika seseorang membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi,ia akan terlindungi dari fitnah Dajal' (HR. Muslim no. 809). Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini 'Dhoif' dalam 'Dhoif Al-Jami' wa Ziyadatuhu, 5233 no. 5772'. Kalimat yang digunakan oleh Imam Muslim adalah 'menghafal' dan bukan 'membaca' sebagaimana klaim Al-Albani ! Sungguh sebuah kesalahan yang sangat fatal ! Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, dan Nasa'i dari Abu Darda ra. (Juga dinukil oleh Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin 21021 - versi bahasa inggris) !!!

No. 8 : (Hal. 11 no. 8 )

Hadis : 'Nabi SAW mempunyai seekor kuda yang dipanggil dengan 'Al-Lahif''(HR. Bukhori, lihat Fath Al-Bari li Al-Hafidz Ibn Hajar 658 no. 2855.Tetapi Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini 'Dhoif' dalam 'Dhoif Al-Jami' wa Ziyadatuhu, 4208 no. 4489'. Sekalipun hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori dari Sahl Ibn Sa'ad ra. !!!

Syeikh Al-Saqof berkata : 'Ini merupakan kemarahan dari orang yang sakit, sedikit dari (penyimpangan -pent) yang banyak dan jika bukan karena takut akan terlalu panjang dan membosankan pembaca, saya akan menyebutkan lebih banyak contoh dari Kitab-kitabnya Al-Albani ketika membacanya. Saya mencoba membayangkan apa yang akan saya temukan jika mengkaji ulang semua yang ia
tulis ?'.

KELEMAHAN AL-ALBANI DALAM MENELITI HADIS (jilid 1 hal. 20)

Syeikh Saqof berkata : 'Hal yang aneh dan mencengangkan adalah bahwa Syeikh
Al-Albani banyak menyalahpahami sejumlah besar hadis para Ulama dan tidak
mengindahkan mereka, diakibatkan pengetahuannya yang terbatas, baik secara
langsung atau tidak langsung. Ia memuji dirinya sendiri sebagai sumber yang
'tidak terbantahkan' dan seringkali mencoba meniru para Ulama Besar dengan
menggunakan sejumlah istilah seperti 'Lam aqif ala sanadih', yang artinya
'Saya tidak dapat menemukan sanadnya', atau menggunakan istilah yang serupa
! Ia juga menuduh sejumlah penghafal hadis terbaik dengan tuduhan 'kurang
teliti', meskipun ia sendiri (yaitu Al-Albani -pent) adalah contoh terbaik
untuk menggambarkannya (yaitu seorang yang bermasalah tentang
ketelitiannya -pent). Sekarang akan kami sebutkan beberapa contoh untuk membuktikan penjelasan kami :

No. 9 : (Hal. 20 no. 1)

Al-Albani menyatakan dalam 'Irwa Al-Gholil 6251 no. 1847' (dalam kaitannya dengan sebuah riwayat dari Ali ra.) : 'Saya tidak dapat menemukan sanadnya'.

Syeikh Saqof berkata : 'Sangat menggelikan ! Jika Al-Albani memang benar adalah salah satu dari Ulama dalam Islam, maka ia akan mengetahui bahwa hadis ini dapat ditemukan dalam kitab 'Sunan Baihaqi' 7121 : yang diriwayatkan oleh Abu Sayid Ibn Abi Amarah, yang berkata bahwa Abu al-Abbas Muhammad Ibn Yaqub, yang berkata kepada kami bahwa Ahmad Ibn Abdal Hamid berkata bahwa Abu Usama dari Sufyan dari Salma Ibn Kahil dari Muawiya Ibn Sua'id, 'Saya menemukan (hadis -pent) ini dalam kitab Ayahku dari Ali ra.'!!

No. 10 : (Hal. 21 no. 2)

Al-Albani menyatakan dalam 'Irwa Al-Gholil 3283 : hadis dari Ibn Umar ra. :'Ciuman adalah riba ('Kisses are Usury' - versi bahasa inggris). : 'Saya tidak dapat menemukan sanadnya'.

Syeikh Saqof berkata : 'Hal ini adalah kesalahan yang fatal, karena secara pasti hadis ini dinukil dalam 'Fatawa Al-Shaykh Ibn Taymiyya Al-Misriyah (3/295)' : 'Harb berkata Ubaidillah Ibn Muadz berkata kepada kami, Ayahku berkata kepadaku bahwa Sua'id dari Jiballa mendengar dari Ibn Umar ra. Berkata :'Ciuman adalah riba'. Dan seluruh perawi hadis ini adalah terpercaya menurut Ibn Taimiyah !!!

Hadis dari Ibn Mas'ud ra. : 'Al-Qur'an diturunkan dengan 7 dialek. Semua
yang ada dalam versi ini mempunyai makna eksplisit dan implisit dan semua larangan sudah pula dijelaskan'. Al-Albani menyatakan dalam penelitiannya atas kitab 'Mishkat Masabih 180 no. 238, bahwa penulis dari 'Mishkat' mengomentari sejumlah hadis dengan kalimat 'Diriwayatkan dalam Sharhus Sunnah', tetapi ketika ia meneliti 'Bab Ilm wa Fadhoil Al-Qur'an' ia tidak dapat menemukannya !

Syeikh Saqof berkata : Para Ulama Besar telah berbicara ! SALAH, sebagaimana biasanya. Saya berharap untuk meluruskan 'penyimpangan' ini, hanya jika ia (yaitu Al-Albani -pent) memang serius serta tertarik untuk mencari hadis ini, maka kami persilahkan ia untuk melihat Bab yang berjudul 'Al-Khusama fi al-Qur'an' dari Sharh-us-Sunnah' (1/262), dan diriwayatkan juga oleh Ibn Hibban dalam Shahih-nya (no. 74), Abu Ya'ala dalam Musnad-nya (no.5403), At-Tahawi dalam Sharh al-Mushkil al-Athar (4/172), Bazzar (3/90 Kashf al-Asrar) dan Haitami telah menyebutkannya dalam Majmu' al-Zawaid (7/152) dan ia menisbatkannya kepada Al-Bazzar, Abu Ya'la dan Tabarani dalam Al-Autsat, yang menyatakan bahwa para perawinya adalah terpercaya' !!!.

No. 12 : (Hal. 22 no. 4)

Al-Albani menyatakan dalam 'kitab Shohih-nya' ketika mengomentari Hadis no. 149 : 'Orang beriman adalah orang yang tidak memenuhi perutnya . . Hadis ini berasal dari Aisyah ra. sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Mundhiri (3/237) dan Al-Hakim dari Ibn Abas ra.. . Saya (Albani) tidak menemukannya dalam Mustadrak al-Hakim setelah mencarinya dalam 'bagian pemikiran' ('Thoughts' section - versi bahasa inggris).

Syeikh Saqof berkata : 'Tolong jangan mendorong masyarakat untuk jatuh dalam kebodohan dengan kekacauan yang engkau lakukan !! Jika engkau meneliti Kitab Mustadrak Al-Hakim (2/12), engkau akan menemukan hadis ini ! Hal ini membuktikan bahwa engkau tidak mampu untuk menggunakan indeks buku dan hafalan hadis !!!?.

No. 13 : (Hal. 23)

Penilaian yang lain yang juga menggelikan apa yang dilakukan oleh Albani dalam Kitab 'Shohih-nya 2/476', ketika mengklaim bahwa hadis : 'Abu bakar adalah bagian dariku, sambil memegang posisi dari telingaku', tidak ada dalam kitab 'Hilya'.

Syeikh Saqof berkata : Kami menyarankan engkau untuk kembali melihat kitab "Hilya , 4/73 !"

No. 14 : (Hal. 23 no. 5)

Al-Albani berkata dalam kitab "Shahihah, 1/638 no. 365, edisi keempat :
'Yahya ibn Malik telah diabaikan oleh enam Ulama Hadis yang Utama, karena ia tidak disebutkan dalam kitab Tahdzib, Taqrib atau Tadzhib'.

Syeikh Saqof berkata: 'Ini adalah menurut persangkaanmu ! Kenyataannya sebenarnya tidak seperti itu, karena secara pasti Ia (yaitu Al-hafidz Ibn Hajar -pent) telah menyebutkannya (yaitu Yahya ibn Malik -pent) dalam Tahdhib Al-Tahdhib li Hafidz Ibn Hajar Al-Asqalani (12/19 - Edisi Dar El-Fikr) dengan nama kuniyah Abu Ayub Al-Maraghi' !!!. Maka berhati-hatilah!!!

No. 15 : (Hal. 7)

Al-Albani mengkritik Imam Al-Muhadis Abu'l Fadl Abdullah Ibn Al-Siddiq
Al-Ghimari (Rahimahullah) ketika menyebutkan dalam kitabnya "Al-Kanz
Al-Thamin" sebuah hadis dari Abu Hurairah ra. yang berkaitan dengan perawi Abu Maimunah : 'Sebarkan salam, berilah makan faqir-miskin ...'.

Al-Albani menyatakan dalam 'Silsilah Al-Dhoifah, 3/492', setelah menisbatkan hadis kepada Imam Ahmad (2/295) dan lainnya, : 'Saya katakan bahwa sanad hadis ini 'Dhoif' (lemah), Daraqutni telah berkata bahwa 'Qatada dari Abu Maimuna dari Abu Hurairah : Tidak dikenal (Majhul), dan hadisnya ditinggalkan'. Al-Albani kemudian berkata pada paragraf yang sama : 'Sebagai catatan, sesuatu yang aneh terjadi diantara Imam Suyuti dan Al-Munawi ketika mereka meneliti hadis ini, dan saya juga telah menunjukkannya pada hadis no. 571, bahwa Al-Ghimari juga salah ketika menyebutkan hadis ini dalam 'Al-Kanz '.

Akan tetapi realitanya menunjukkan bahwa Al-Albani-lah yang sebenarnya paling sering melakukan kesalahan, ketika ia membuat kontradiksi yang besar dengan menggunakan sanad yang sama dalam "Irwa al-Ghalil, 3/238", tatkala ia berkata : 'Dinukil oleh Imam Ahmad (2/295), Al-Hakim . . . dari Qatada dari Abu Maimuna dan ia adalah perawi yang terpercaya dalam kitab 'Al-Taqrib', dan Hakim berkata : 'A Sahih Sanad', dan Al-Dhahabi setuju dengan penilaian Imam Hakim ! Semoga Allah SWT meluruskan kesalahan ini ! Lalu siapakan menurut pendapat anda yang melakukan kesalahan dan penyimpangan, apakah
Al-Muhaddis Al-Ghumari (termasuk Imam Suyuti and Munawi) ataukah Al-Albani ?

No. 16 : (Hal. 27 no. 3)

Al-Albani hendak melemahkan hadis yang membolehkan para wanita memakai perhiasan emas, dimana pada sanad hadis itu terdapat seorang perawi bernama Muhammad ibn Imara. Al-Albani mengklaim bahwa Abu Hatim berkata bahwa perawi ini adalah 'tidak begitu kuat (Laisa bi Al-Qowi)', lihat kitab "Hayat al-Albani wa-Atharu. . . jilid 1, hal. 207."

Yang sebenarnya bahwa Imam Abu Hatim Al-Razi menyatakan dalam Kitabnya 'Al-Jarh wa At-Ta'dil, 8/45': 'Perawi yang baik akan tetapi tidak begitu kuat (Laisa bi Al-Qowi)'. Oleh karena itu, perlu dicatat bahwa Al-Albani menghilangkan kalimat 'Perawi yang baik' ! .

NB - Al-Albani telah membuat sejumlah hadis yang melarang emas untuk para wanita menjadi hadis yang shohih, walaupun sebelumnya sejumlah Ulama telah menyatakan bahwa hadis-hadis ini adalah 'Dhoif' dan dihapus dengan hadis lain yang membolehkan emas bagi wanita. DR. Yusuf al-Qardawi berkata dalam bukunya : 'Islamic Awakening between Rejection and Extremism' (judul dalam versi bahasa Inggris -pent) hal. 85: 'Pada masa kami muncullah Syeikh Nasirudin Al-Albani dengan pendapat-pendapatnya, yang ternyata banyak bertentangan dengan kesepakatan (Ijma') yang membolehkan para wanita untuk menghiasi dirinya dengan emas, dimana pendapat ini telah diterima oleh seluruh Madzhab selama 14 abad lamanya. Ia (yaitu Al-Albani -pent) tidak hanya menyakini bahwa hadis-hadis ini adalah shohih, akan tetapi hadis ini
juga tidak dihapus (dinasakh ketentuan hukumnya -pent). Sehingga, ia
menyakini bahwa hadis-hadis itu melarang cincin dan anting emas bagi wanita. Sehingga kalau demikian faktanya, maka siapakah yang menetang Ijma' Umat dengan pendapat-pendapatnya yang ekstrim ?!? .

No. 17 : (Hal. 37 no. 1)

Hadis : Mahmud ibn Lubaid ra. berkata : 'Rasul SAW telah mendapat informasi tentang seorang lelaki yang telah menceraikan istrinya sebanyak tiga kali (dalam satu duduk), kemudian beliau menjadi marah dan berkata: ''Apakah ia hendak mempermainkan Kitab Allah , tatkala aku masih ada diantara kalian ? kemudian seorang lelaki berdiri dan berkata : 'Wahai Nabi Allah, apakah saya boleh membunuhnya ?'' (HR. An-Nasa'I).

Al-Albani menyatakan bahwa Hadith ini adalah 'Dhoif' dalam penelitiannya
pada "Mishkat al-Masabih, 2/981 (edisi ketiga, Beirut 1405 H; Maktab
Al-Islami)", ketika dia berkata : 'Orang ini adalah terpercaya, tetapi
sanadnya terputus karena ia tidak mendengar hadis ini dari ayahnya'.

Al-Albani kemudian melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ia lakukan sebelumnya dalam Kitab-nya yang berjudul "Ghayatul Maram Takhrij Ahadith al-Halal wal Haram, no. 261, hal. 164, edisi ketiga, Maktab al-Islami, 1405 H"; dengan mengatakan bahwa hadis yang sama adalah hadis yang 'SAHIH' !!!

No. 18 : (Hal. 37 no. 2)

Hadis : 'Jika salah seorang dari kalian tidur dibawah (sinar) matahari dan
ada bayangan menutupi dirinya, dan sebagian dirinya berada dalam bayangan itu dan bagian yang lain terkena (sinar) matahari, hendaknya ia bangun'. Al-Albani menyatakan bahwa Hadith ini 'SAHIH' dalam penelitiannya pada "Shahih Al-Jami' Al-Shaghir wa Ziyadatuh (1/266/761)", tetapi kemudian melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ia katakan sebelumnya dengan dengan mengatakan bahwa hadis yang sama sebagai hadis 'Dhoif' pada penelitiannya atas kitab "Mishkat Al-Masabih, 3/1337 no. 4725, edisi ketiga", dan ia menisbatkan hadis ini pada kitab 'Sunan Abu Dawud' !"

No. 19 : (Hal. 38 no. 3)

Hadis : 'Sholat Jum'at adalah wajib bagi setiap muslim'. Al-Albani menilai
bahwa Hadith ini adalah hadis 'Dhoif', pada penelitiannya di kitab "Mishkat
Al-Masabih, 1/434", Dan berkata : 'Perawi hadis ini adalah terpercaya tetapi (sanadnya) tidak bersambung sebagaimana diindikasikan oleh Imam Abu Dawud'. Kemudian ia menentang dirinya sendiri dalam Kitab "Irwa al-Ghalil, 3/54 no. 592", dengan menyatakan bahwa hadis ini adalah hadis yang 'SAHIH' !!! Maka berhati-hatilah, Wahai orang yang bijaksana !?!

No. 20 : (hal. 38 no. 4)

Al-Albani membuat kontradiksi yang lain. Ia menganggap Al-Muharrar ibn Abu Huraira sebagai perawi terpercaya di satu tempat dan didhoifkan ditempat yang lain. Al-Albani menyatakan dalam kitab "Irwa al-Ghalil, 4/301" bahwa 'Muharrar adalah terpercaya dengan pertolongan Allah SWT, dan Al-Hafiz (yaitu Ibn Hajar) mengomentarinya 'Dapat diterima', bahwa pernyataan ini (yaitu penilaian Al-Hafidz Ibn Hajar -pent) tidak dapat diterima, oleh karena itu sanadnya shohih'. Kemudian ia menentang dirinya sendiri dalam kitab "Sahihah 4/156" dimana ia menjadikan sanadnya 'Dhoif', dengan berkata : ''Para perawinya seluruhnya adalah para perawi Imam Bukhori'' , kecuali Al-Muharrar yang merupakan salah satu perawi Imam An-Nasa'I dan Ibn Majah saja. Ia tidak dipercaya kecuali hanya Ibn Hibban, dan karena sebab itulah Al-Hafidz Ibn Hajar tidak mempercayainya, hanya saja ia berkata 'Dapat Diterima' ?!? Berhati-hatilah dari penyimpangan ini !!
No. 21: (hal. 39 no. 5)

Hadis : Abdullah Ibn Amr ra. : 'Sholat Jum'at menjadi wajib bagi siapapun
yang medengar seruannya' (HR. Abu Dawud). Al-Albani menyatakan bahwa hadis adalah hadis 'Hasan' dalam "Irwa Al-Ghalil 3/58", Kemudian ia menentang dirinya sendiri dengan menyatakan bahwa hadis yang sama adalah 'Dhoif', dalam Kitab "Mishkatul Masabih 1/434 no 1375" !!!

No. 22 : (Hal. 39 no. 6)

Hadis : Anas Ibn malik ra. berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda :
'Janganlah menyulitkan diri kalian sendiri, kalau tidak Allah akan
menyulitkan dirimu. Tatkala ada manusia yang menyulitkan diri mereka, maka Allah-pun akan menyulitkan mereka' (HR. Abu Dawud).

Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini 'Dhoif' pada penelitiannya dalam kitab "Mishkat, 1/64", Kemudian ia menentang dirinya sendiri dengan menyatakan bahwa hadis yang sama adalah 'Hasan' dalam Kitab "Ghayatul Maram, Hal. 141" !!

No. 23 : (Hal. 40 no. 7)

Hadis dari Sayidah Aisyah ra. : 'Siapapun yang memberitahukan kepadamu bahwa Nabi SAW buang air kecil dengan berdiri, maka jangan engkau mempercayainya. Beliau tidak pernah buang air kecil kecuali beliau dalam keadaan duduk' (HR. Ahmad, An-Nasa'I dan At-Tirmidzi).

Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadis ini adalah 'Dhoif' dalam "Mishkat 1/117." Kemudian ia menentang dirinya sendiri dengan menyatakan bahwa hadis yang sama adalah 'SAHIH' dalam "Silsilat Al-Ahadis Al-Shahihah 1/345 no. 201" !!! Maka ambillah pelajaran dari ini, wahai pembaca yang mulia !?!

No. 24 : (Hal. 40 no.

Hadis : Ada 3 kelompok orang, dimana para Malaikat tidak akan mendekat : 1). Mayat dari orang kafir; 2). Laki-laki yang menggunakan parfum wanita; 3). Seseorang yang melakukan jima' (hubungan sex -pent) sampai ia membersihan dirinya' (HR. Abu Dawud).
Al-Albani meneliti hadis ini dalam "Shahih Al-Jami Al-Shaghir wa Ziyadatuh, 3/71 no. 3056" dengan menyatakan bahwa hadis ini 'HASAN' pada penelitian dalam kitab "Al-Targhib 1/91" [Ia juga menyatakan hadis ini 'Hasan' pada bukunya yang diterjemahkan dakam bahasa inggris dengan judul 'The Etiquettes of Marriage and Wedding, hal. 11]. Kemudian ia membuat pertentangan yang aneh dengan menyatakan bahwa hadis yang sama adalah 'Dhoif' pada penelitiannya dalam kitab "Mishkatul-Masabih, 1/144 no. 464" dan menegaskan bahwa para perawi hadis ini adalah terpercaya, namun sanadnya ada yang terputus antara Al-Hasan Al-Basri dan Ammar ra., sebagaimana dikatakan oleh Imam Al-Mundhiri dalam Kitab 'Al-Targhib (1/91)' !?!

No. 25 : (Hal. 42 no. 10)

Imam Malik meriwayatkan bahwa 'Ibn Abbas ra. biasanya meringkas sholatnya pada jarak perjalanan antara Makkah dan Ta'if atau Makkah dan Usfan atau antara Makkah dan Jeddah' . . . .

Al-Albani mendhoif-kan hadis ini dalam kitab "Mishkat, 1/426 no. 1351",
tetapi kemudian ia melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ia katakan sebelumnya dengan dengan mengatakan bahwa hadis yang sama sebagai hadis 'SAHIH' dalam "Irwa Al-Ghalil, 3/14" !!

No. 26 : (Hal. 43 no. 12)

Hadis : 'Tinggalkan orang-orang Ethoipia selama mereka meninggalkanmu, karena tidak seorangpun akan mengambil harta yang berada di Ka'bah kecuali seseorang yang mempunyai dua kaki yang lemah dari Ethoipia'.

Al-Albani telah mendhoif-kan hadis ini dalam kitab "Mishkat 3/1495 no.
5429" dengan mengatakan bahwa : "Sanad hadis ini Dhoif''. Tetapi kemudian ia melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ia katakan sebelumnya (sebagaimana kebiasannya), dengan mengoreksi penilaiannya atas hadis yang sama dalam Kitab "Shahihah, 2/415 no. 772."

No. 27 : (Hal. 32)

Ia memuji Syeikh Habib al-Rahman al-Azami dalam kitab 'Shahih Al-Targhib wa Tarhib, hal. 63', dimana ia berkata : 'Saya ingin agar anda mengetahui satu hal yang membanggakan saya ..... dimana kitab ini telah dikomentari oleh Ulama yang terhormat dan terpandang yaitu Syeikh Habib al-Rahman al-Azami" . . . dan ia juga mengatakan pada halaman yang sama, ''Dan yang membuatku lebih merasa senang dalam hal ini, bahwa kajian serta hasil penelitian ini ditanggapi (dengan baik -pent) oleh Syeikh Habib Al-Rahman Al-Azami. . . ."

Al-Albani yang sebelumnya memuji Syeikh al-Azami dalam buku diatas, kemudian membuat pertentangan lagi dalam pengantar dari bukunya yang berjudul 'Adab Az-Zufaf' (The Etiquettes of Marriage and Wedding), edisi terbaru hal. 8, dimana ia disitu berkata : 'Al-Ansari telah menggunakan dalam akhir dari suratnya, salah satu dari musuh As-Sunnah, Hadis dan Tauhid, dimana orang yang terkenal dalam hal ini adalah Syeikh Habib Al-Rahman Al-Azami. . . . . disebabkan karena sikap pengecutnya dan sedikit mengambil dari para Ulama . . . . ."

NB : (Nukilan diatas berasal dari Kitab 'Adab Az-Zufaf' , tidak ditemukan
dalam terjemahan versi bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh para
pengikutnya, yang menunjukkan mereka dengan sengaja tidak menerjemahkan bagian tertentu dari keseluruhan kitab tersebut). Oleh karena itu perhatikan penyimpangan ini, Wahai para pembaca yang mulia ?!?


SELEKSI TERJEMAHAN DARI JILID II

No. 28 : (Hal. 143 no. 1)

Hadis dari Abi Barza ra. : 'Demi Allah, engkau tidak akan menemukan orang yang lebih (baik -pent) daripada diriku' (HR. An-Nasa'I 7/120 no. 4103).

Al-Albani mengatakan bahwa Hadis ini adalah 'SAHIH' dalam kitab "Shahih
Al-Jami wa Ziyadatuh, 6/105 no. 6978", dan secara aneh menentang dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa hadis yang sama adalah 'Dhoif' dalam kitab "Dhoif Sunan Al-Nasa'i, pg. 164 no. 287."Maka berhati-hatilah dari penyimpangan ini ?!?

No 29 : (Hal. 144 no. 2 )

Hadis dari Harmala Ibn Amru Al-Aslami dari pamannya : ''Melempar batu
kerikil saat 'Jimar' dengan meletakkan ujung ibu jari pada jari telunjuk''
(Shahih Ibn Khuzaimah, 4/276-277 no. 2874) .

Al-Albani sedikit saja mengetahui kelemahan dari hadis ini yang dinukil
dalam "Shahih Ibn Khuzaimah", (dengan berani -pent) ia mengatakan bahwa sanad hadis ini adalah 'Dhoif', kemudian seperti biasanya ia menentang dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa hadis yang sama adalah 'SAHIH' pada "Shahih Al-Jami' wa Ziyadatuh, 1/312 no. 923 !"

No 30 : (Hal.144 no. 3 )

Hadis dari Sayyidina Jabir ibn Abdullah ra. : ''Nabi SAW pernah ditanya
tentang masalah 'junub' ... bolehkah ia (yaitu orang yang sedang
junub -pent) makan, minum dan tidur ...Beliau menjawab : 'Boleh', jika orang ini melakukan wudhu' " (HR. Ibn Khuzaimah no. 217 ; HR. Ibn Majah no. 592).

Al-Albani telah menuduh bahwa hadis ini 'Dhoif' dalam komentarnya dalam "Ibn Khuzaimah, 1/108 no. 217", kemudian ia menentang dirinya sendiri dengan mengoreksi status dari hadis diatas dalam kitab "Shahih Ibn Majah, 1/96 no. 482 " !!

No. 31 : (Hal. 145 no. 4)

Hadis dari Aisyah ra. : 'Tong adalah tong (A vessel as a vessel), sedangkan makanan adalah makanan' (HR. An-Nasa'I , 7/71 no. 3957).

Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini 'SAHIH' dalam "Shahih Al-Jami' wa
Ziyadatuh, 2/13 no. 1462", kemudian ia menentang dirinya sendiri dalam kitab "Dhoif Sunan Al-Nasa'i, no. 263 hal. 157" dengan menyatakan
bahwa hadis ini adalah 'Dhoif' !!!

No. 32 : (Hal. 145 no. 5)

Hadis dari Anas ra. : Hendaknya setiap orang dari kalian memohon kepada Allah SWT untuk seluruh kebutuhannya, walaupun untuk tali sandal kalian jika ia putus'.

Al-Albani menyatakan bahwa Hadis diatas adalah 'HASAN' dalam penelitiannya pada kitab "Mishkat, 2/696 no. 2251 and 2252", kemudian ia menentang dirinya sendiri dengan mengoreksi status hadis ini dalam kitab "Dhoif Al-Jami' wa Ziyadatuh, 5/69 no. 4947 dan 4948" !!!

No 33 : (Hal. 146 no. 6 )

Hadis dari Abu Dzar ra. : ''Jika engkau ingin berpuasa, maka berpuasalah
pada tengah bulan (antara tanggal -pent) 13,14 dan 15 (tiap bulan qomariyah -pent)''.

Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini 'Dhoif' dalam kitab "Dhoif Sunan
An-Nasa'i, hal. 84" dan pada komentarnya dalam kitab "Ibn Khuzaimah, 3/302 no. 2127", kemudian ia menentang dirinya sendiri dengan mengoreksi status hadis ini sebagai hadis yang 'SAHIH' dalam kitab "Shahih Al-Jami' wa Ziyadatuh, 2/10 no. 1448" dan juga mengoreksinya dalam kitab "Shahih An-Nasa 'i, 3/902 no. 4021" !! Sungguh kontrdiksi yang sangat aneh ?!?

NB : (Al-Albani menyebutkan hadis ini dalam 'Shahih Al-Nasa'i' dan dalam
'Dhoif An-Nasa'I', yang membuktikan bahwa ia tidak memperhatikan apa yang telah ia lakukan dan kelompokkan). Betapa mengherankannya hal ini !?!.

No. 34 : (Hal. 147 no. 7)

Hadis dari Sayidah Maymunah ra. : ''Tidak seorangpun mengambil pinjaman, maka hal itu pasti berada dalam pengetahuan Allah SWT .. (HR. An-Nasa'I,7315 dan lainnya).

Al-Albani menyatakan dalam kitab "Dhoif An-Nasa'i, hal. 190": " Shahih,
kecuali bagian 'Al-Dunya' ''. kemudian seperti biasanya ia menentang dirinya sendiri dalam kitab "Shahih Al-Jami' wa Ziyadatuh, 5/156", dengan mengatakan bahwa seluruh hadis ini adalah 'SAHIH', termasuk bagian 'Al-Dunya'. Lihatlah sungguh sebuah kontradiksi yang menakjubkan ?!?

No 35 : (Hal. 147 no. 8 )

Hadis dari Buraida ra. : ''Kenapa aku melihat engkau memakai perhiasan para penghuni neraka'' (maksudnya adalah cincin besi) (HR. AN-Nasa'I 8/172 dan lainnya).

Al-Albani menyatakan bahwa hadis ini adalah 'Shohih' dalam kitab "Shahih Al-Jami' wa Ziyadatuh, 5/153 no. 5540", kemudian seperti biasanya ia menentang dirinya sendiri dengan menyatakan hadis yang sama sebagai hadis 'Dhoif' dalam kitab "Dhoif An-Nasa'I , hal. 230" !!!

No 36 : (Hal. 148 no. 9 )

Hadis dari Abu Hurairah ra. : ''Siapapun yang membeli karpet untuk tempat duduk, maka ia punya waktu 3 hari untuk meneruskan atau mengembalikannya dengan catatan tidak ada noda coklat pada warnanya '' (HR. An-Nasa'I 7/254 dan lainnya).

Al-Albani mendhoifkan hadis ini yang ditujukkan pada bagian lafadz '3 hari' yang terdapat dalam kitab "Dhoif Sunan An-Nasa'i, hal. 186", dengan
mengatakan : '' Benar, kecuali bagian '3 hari' ''. Akan tetapi kontradiksi
yang 'jenius' kembali ia lakukan dengan mengoreksi kembali status hadis ini dan termasuk bagian lafadz '3 hari' dalam kitab "Shahih Al-Jami' wa
Ziyadatuh, 5/220 no. 5804". Jadi sadarlah (Wahai Al-Albani) ?!?

No. 37 : (Hal. 148 no. 10)

Hadis dari Abu Hurairah ra. : 'Barangsiapa mendapatkan satu raka'at dari
sholat Jum'at maka ia telah mendapatkan (seluruh raka'at -pent)' (HR. Ibn Majah 1/356 dan lainnya).

Al-Albani mendhoifkan hadis ini dalam kitab "Dhoif Sunan An-Nasa'i, no. 78 hal. 49", dengan mengatakan : "Tidak normal (Syadz), dimana lafadz 'Jum'at' disebutkan'' (dalam hadis ini -pent). Kemudian seperti biasanya ia menentang dirinya sendiri dengan menyatakan hadis yang sama sebagai hadis 'Shohih', termasuk bagian lafadz 'Jum'at' dalam kitab "Irwa, 3/84 no. 622 ." Semoga Allah SWT meluruskan kesalahan-kesalahanmu ?!?

No comments: