Monday, February 5, 2007
YAA NABI SALAM 'ALAIKA
Rasulullah Shallallahu alihi wa alihi wa sohbihi wa sallam merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah. Bahkan Allah tidak menciptakan makhluk yang lebih dicintai dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Ini merupakan suatu hal yang pasti dan disepakati tanpa ada keraguan sama sekali. Bahkan merupakan suatu ijma’ ulama ahli sunnah wal jama’ah bahwa “Tanah yang menghimpit jasad Rasulullah di dalam kuburnya, merupakan tanah yang paling mulia, bahkan lebih mulia dari surga, arsyi dan kursy”.
Maka betapa Allah ta’ala mendidik ummat untuk mengagungkan dan menghormati kekasih dan utusannya ini, sehingga Allah menurunkan banyak ayat di dalam AlQuran yang isinya memuji Rasulullah dan menunjukkan betapa tinggi kedudukan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Firman Allah : “Sungguh engkau (wahai Muhammad) berada di atas suatu budi pekerti yang amat luhur”. Padahal yang mengajarkan budi pekerti kepada ArRasul tidak lain dan tidak bukan adalah Allah Ta’ala, bersabda Rasulullah : “Tuhan ku telah mengajarkan akhlak dan adab kepadaku, dan sangat sempurna di dalam mendidikku”. Berkata ‘Aisyah : “Akhlak Rasulullah adalah AlQuran”.
Maka di bulan Rabiul Awwal, haruslah seorang mu’min mengagungkan bulan yang mulia ini, sebagai lambang pengagungannya terhadap Rasul. Sebab bulan ini merupakan bulan kelahirannya Rasulullah.
Di dalam hadist disebutkan akan sikap Rasulullah terhadap hari kelahirannya, sehingga disebutkan bahwasanya Beliau ditanya mengapa berpuasa di hari senin ? Maka dijawab : “Di hari senin itulah aku dilahirkan dan diutus oleh Allah Ta’ala”. Rasul pun merayakan hari kelahirannya sendiri.
Ulama di dalam menjelaskan hadist ini mengatakan bahwa perayaan atas kelahiran Rasulullah merupakan hal yang telah dilakukan sejak masa beliau bahkan oleh beliau sendiri, akan tetapi cara merayakannyalah yang berbeda. Sehingga Rasul merayakannya dengan berpuasa, ada pula yang merayakannya dengan memberi makan kepada orang banyak, ada pula yang merayakannya dengan berdzikir dan bersolawat kepada beliau.
Yang jelas bahwa kegembiraan dengan kelahiran Nabi Muhammad merupakan hal yang dianjurkan dalam islam. Allah berfirman : “Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa dengan karunia dan rahmat Allah, maka bergembiralah dengan hal tersebut”. Dan tanpa diragukan bahwa Rasul merupakan rahmat Allah yang terbesar, “Dan tidaklah kami mengutusmu (wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi sekalian Alam”.
Maka betapa Allah ta’ala mendidik ummat untuk mengagungkan dan menghormati kekasih dan utusannya ini, sehingga Allah menurunkan banyak ayat di dalam AlQuran yang isinya memuji Rasulullah dan menunjukkan betapa tinggi kedudukan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Firman Allah : “Sungguh engkau (wahai Muhammad) berada di atas suatu budi pekerti yang amat luhur”. Padahal yang mengajarkan budi pekerti kepada ArRasul tidak lain dan tidak bukan adalah Allah Ta’ala, bersabda Rasulullah : “Tuhan ku telah mengajarkan akhlak dan adab kepadaku, dan sangat sempurna di dalam mendidikku”. Berkata ‘Aisyah : “Akhlak Rasulullah adalah AlQuran”.
Maka di bulan Rabiul Awwal, haruslah seorang mu’min mengagungkan bulan yang mulia ini, sebagai lambang pengagungannya terhadap Rasul. Sebab bulan ini merupakan bulan kelahirannya Rasulullah.
Di dalam hadist disebutkan akan sikap Rasulullah terhadap hari kelahirannya, sehingga disebutkan bahwasanya Beliau ditanya mengapa berpuasa di hari senin ? Maka dijawab : “Di hari senin itulah aku dilahirkan dan diutus oleh Allah Ta’ala”. Rasul pun merayakan hari kelahirannya sendiri.
Ulama di dalam menjelaskan hadist ini mengatakan bahwa perayaan atas kelahiran Rasulullah merupakan hal yang telah dilakukan sejak masa beliau bahkan oleh beliau sendiri, akan tetapi cara merayakannyalah yang berbeda. Sehingga Rasul merayakannya dengan berpuasa, ada pula yang merayakannya dengan memberi makan kepada orang banyak, ada pula yang merayakannya dengan berdzikir dan bersolawat kepada beliau.
Yang jelas bahwa kegembiraan dengan kelahiran Nabi Muhammad merupakan hal yang dianjurkan dalam islam. Allah berfirman : “Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa dengan karunia dan rahmat Allah, maka bergembiralah dengan hal tersebut”. Dan tanpa diragukan bahwa Rasul merupakan rahmat Allah yang terbesar, “Dan tidaklah kami mengutusmu (wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi sekalian Alam”.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment