Followers

Friday, July 20, 2007

Suhba Shaykh Muhammad (s) Hisham Kabbani

Shaykh Muhammad (s) Hisham Kabbani

06-28-2007

Haqqani Priory, London



Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.. [An Nisaa' (4):59]

Semoga Allah swt membimbing kita dan memperlihatkan jalan dari syaikh kita

Mawlana Shaykh Muhammad (s) Nazim Adil al-Haqqani, semoga Allah mengaruniai beliau umur yang panjang.

Aku ingin memulai dengan sesuatu yang penting khususnya pada hari-hari terakhir ini. Ini disebut dalam hadist Islam dengan al-ittiba`, yang artinya "untuk diikuti".

Jika kau ingin membeli sebuah TV, atau kau ingin untuk membeli mobil atau kau ingin membeli sebuah mesin cuci, bahkan jika kau ingin membeli sebuah kamre video yang kecil, itu, mereka akan memberimu sebuah pamflet, kau menyebutnya begitu kan?

[instruksi]. Instruksi artinya kau harus mengikuti mereka. Kau tidak bias berkata kepada kamera, jika mereka berkata tekanlah angka 1 dan masukkan software (perangkat lunak/aplikasi) ini ke dalamnya agar kau dapat melihat gambar-gambarnya, kau tidak dapat mengucap "tidak". Dan orang-orang saat ini, ada 1.000 dan 100 software yang dipakai agar sebuah komputer dapat bekerja dan sebuah program yang dapat memuaskan apa kebutuhanmu yang mungkin bisa dikerjakan oleh 1.000 dan 1.000 teknisi untuk menuliskan software itu dan lalu kau harus mengikuti instruksi agar membuat semuanya berguna. Jika kau tidak mengikuti instruksinya kau akan menghabiskan berjam-jam dan berhar-hari untuk mencari permasalahan. Jadi apa yang kau lakukan? Kau memanggil technical support. Kau lakukan itu? Kau memanggil technical support supaya bisa mengatakan apa yang harus kau lakukan untuk memperbaikinya.

Ini untuk sebuah program kecil. Apa yang kita pikirkan tentang sebuah pesan surgawi yang sudah menavigasi kita dalam hidup kita, dari a hingga z, dari hari kita lahir hingga hari kita meninggal dunia?



Dalam setiap kesempatan dalam hidup, kita harus dinavigasi untuk melewati kehidupan yang teramat besar ini yang telah Allah berikan kepada kita, hidup kita lebih besar daripada alam semesta ini. Untuk memahami semesta ini mungkin lebih mudah daripada memahami diri manusia. Ini lebih sukar.

Ilmu pengobatan sekarang ini atau para peneliti mereka memahami tentang tubuh manusia tapi mereka tidak bisa memahami tentang cara kerja spiritual dan jiwa. Jika semua universitas kedokteran diseluruh dunia ini meluluskan jutaan mahasiswa setiap tahunnya hanya untuk memberimu harapan bagi tubuhmu dalam hidup, apakah kita membutuhkan dokter spiritual yang dapat memberi kita pengobatan bagi jiwa dan ruh kita? Ini lebih sukar karena tersembunyi. Tidak bisa dilihat. Tapi kau merasakannya melalui indera keenam yang Allah telah berikan kepada kita. Kau kini ada disana, pendengaran ada disana, penglihatan ada disana, indera ada disana. ,... kau merasakannya. Jadi, instruksi yang harus kita ikuti dan itulah yang kita ucapkan dalam bahasa Arab. Ini sangatlah penting sebagaimana Allah sebutkan dalam Qur'an Suci, : Qul ya Muhammad, serukan kepada manusia, in kuntum tuhibuunallah fatabi`uunii,jika kau benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku
Bagaimana caranya mengikuti, itulah pertanyaannya. In kuntum tuhibuunallah fatabi`uunii, yuhbibkum-ullah – Jika kau benar-benar ingin Allah mencintaimu ikutilah instruksi-instruksiku, kemudianAllah akan mencintaimu." Jadi pertanyaannya adalah "apakah kita mengikuti instruksi atau apakah kita tidak mengikuti instruksi dan dimanakan instruksi dapat ditemukan; dimanakah buku manualnya, dokumen tertulis yang harus kita baca dan ikuti?"



Allah swt menyebutkan kepada Nabi-Nya Muhammad (saw) yang diwahyukan kepada beliau, dan itu sebuah hadist suci muttafaqun 'alaih, diterima oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan oleh mereka bahwa lillahi malaikatun yatoofooon fee at-turuqaat. Yatalamasoona bi ahla dh-dhikr. Bahwa Allah mempunyai para malaikat karena malaikat-malaikat ini ingin memberikan instruksi tapi siapakah orang-orang yang diinstruksikan untuk menerima instruksi- instruksi ini? Mereka tidak akan memberikan berlian kepada anak-anak yang tidak mengetahui nilai berlian. Mereka ingin memberikan berlian kepada yang mengetahui nilai berlian. Kepada anak-anak kau dapat memberikan permen dan mereka akan lebih bahagia dibanding jika diberikan berlian.

Jadi Allah berkata kepada sang Nabi bahwa Allah mempunyai malaikat, menciptakan malaikat yang yatufuuna fii at-turuqaat apa itu yatufuuna, yatufuuna adalah ketika kau melaksanakan haji ke Mekkah dan mengelilingi Ka'bah, thawaaf. Yatufoona fii at-turuqat mereka mengelilingi, mereka bergerak berputar. Perhatikanlah kebesaran Allah swt. Teknologi surgawi. Kini ada teknologi manusia, mereka bertanya kepadamu "apakah anda mempunyai telpon?" Kau punya sebuah telpon? [n`am sayyidii] Jadi, dia mempunyai sebuah telpon, Shaykh Abdul Hamiid. Dia bertelpon dengan itu. Jadi ketika kau pergi ke Siprus apa yang terjadi dengan telpon itu? Apakah kau masih bertelpon? Bagaimana fungsi telpon sekarang? Apa katamu? Ini roaming, mencari dimana posisimu, sampai mereka menemukanmu, mereka tahu dimana pada setiap kesempatan kau bergerak hari ini. Mereka tahu dimana kau berada dan apa yang kau lakukan. Jadi telponmu dan melaui kartu kredit dan benda-benda lainnya kita tidak membicarakan tentang hal itu tapi kita akan memperlihatkan kemiripannya bahwa tidak ada persamaan yang bisa memahami apa yang sang Nabi katakan 1.400 tahun yang lalu bahwaAllah mempunyai para malaikat yang roaming dimana-mana. O para malaikat mengembara (roam)? Itu bagus. Artinya para malaikat mencarimu dan kau tidak bisa bersembunyi. Kau punya telpon saat ini bahkan jika telponmu ditutup malaikat dapat tahu kau dimana. Aku tidak ingin membahas itu, kemudian katakan aku sedang berbicara sesuatu terlarang jadi kita dapat mengindahkannya. Tapi para malaikat Allah menyebutkan kepada mereka kalau tidak ada batasan-batasan, carilah mereka. Yatalamasoon ahl adh-dhikr… malaikat mengembara mencari siapa, apa yang sang Nabi pernah katakan? Orang-orang yang melakukan dzikrullah. Yatalamasoon ahl adh-dhikr. Mereka duduk bersama mencari orang-orang yang duduk bersama-sama untuk mengingat Allah, mencari tahu apa yang mereka lakukan dan Allah bertanya, "Apa yang hamba-hamba-Ku lakukan?"

Dan para malaikat menjawab, "Ya rabbana yadhkuroonak – Mereka mengingat-Mu; mereka memanggil-Mu."

Dan Allah menjawab mereka, apa yang akan terjadi jika mereka mengetahui hukuman-Ku? Dan para malaikat berkata, mereka akan melakukan dzikir lebih banyak lagi, lebih kuat. Asyadda dzikr. Dan Dia bertanya, "Apa yang akan mereka lakukan jika mereka melihat Surga-Ku?"

Dan para malaikat menjawab, "Ya Rabbii yadhkaroonaka ashaddu wa ashadd, Ya Tuhan kami! Mereka akan mengingat-Mu lebih dan lebih lagi."



Jadi jenis manusia seperti ini yang dicintai Allah swt. Sehingga Allah akan berkata kepada mereka, "Aku mengampuni mereka. Barang siapa yang mengingat karena kecintaan mereka kepada-Ku dan mereka mendengarkan instruksi-instruksi-Ku –kepada Penutup para nabi-Ku Sayyidina Muhammad (saw), aku mengampuni mereka."



Jadi: fash-hadu anna qad ghafarta lahum jamiyaan – kalian menjadi saksi bahwa Aku membebaskan mereka semua dan mereka pantas menerima Surga-Ku."

Paramalaikat berkata, "Ya Tuhan kami, tunggu sebentar! Ada seseorang yang tidak termasuk dalam kelompok mereka, dia datang duduk bersama mereka."

Kemudian Allah berkata," Bahkan jika seseorang yang duduk bersama mereka, aku mengampuninya."

Jadi inilah instruksi yang telah Allah perlihatkan kepada kita, kita harus mengikuti kita katakan, bahwa kita mematuhi Allah swt. Ini sebuah pertanyaan sederhana: apakah jenis ketaatan yang kita miliki sekarang? Apakah kita mematuhi sebanyak satu persen? Apakah kita mematuhi sebanyak 10%? Apakah kita mematuhi sebanyak 100%? Apakah jenis ketaatan yang kita lakukan. Setiap orang dapat bertanya kepada dirinya sendiri



Taat kepada Allah swt adalah sesuatu yang harus kau rasakan. Itu harus merupakan suatu perbuatan yang kita lakukan supaya memperlihatkan bahwa ketaatan kita adalah benar adanya. Kita tidak akan memperlihatkan ketaatan yang [semata-mata] ketaataan imitasi –karena itu tidak asli. Dan bersama Allah-lah kau harus menjadi asli; kau harus menjadi orang yang realistis. Ketika Allah bersabda dalam Qur'an suci "Jika kau benar-benar mencintai-Ku ikuti Muhammad (saw)."

Apa yang para Sahaba lakukan? Siapa yang mereka ikuti? Mereka mengikuti Sayyidina Muhammad (saw). Dan apa yang sang Nabi (saw) lakukan bagi mereka? Beliau menyempurnakan dan menyucikan mereka. Beliau memberikan mereka apa yang dianggap penting bagi mereka … wasbir nafsak ma` alladheena yada`oona rabbahum ghadaati wa ashiyyi yureedoona wajha wa la …kana amruhu furuta.



Allah berfirman dalam Qur'an suci: ya Muhammad, wasbir nafsaka ma` alladheena yada`oona rabbahum ghadaati wa ashiyyi … yureedoona wajha -Ya Muhammad (saw) bersabarlah, tetaplah memberikan mereka apa yang mereka butuhkan untuk belajar. Bersabarlah bersama mereka yang mengingat tuhan mereka pada siang dan malam hari. Mereka mengingat Allah dipagi hari ketika mereka akan berangkat bekerja, ghadaati dan pada malam hari saat mereka pulang ke rumah; artinya pada setiap kesempatan dalam hidup mereka siang dan malam hari mereka sepenuhnya dalam mengingat, mereka tidak pernah berhenti mengingat Tuhan mereka. Mereka berangkat kerja tapi mereka tidak pernah lupa Tuhan mereka. Dzikir itu adalah sebuah hubungan, yang terus tumbuh dan tumbuh dari hari ke hari. Seperti DNA. Sang Nabi membuat sebuah rencana. Kau ingin membangun rumah? Kau membutuhkan sebuah rencana. Kau ingin membangun sebuah bisnis kau memerlukan sebuah rencana. Apakah kita meletakkan rencana terhadap hidup kita? Seperti para sahaba, mereka membuat sebuah rencana [menjadi perbuatan] itulah yang Nabi berikan kepada mereka. Kita mempunyai seorang guru. Apakah kita mengikuti rencana yang guru kita berikan? Itulah yang penting. Ini penting mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan kepada kita. Jadi sang Nabi pernah berkata, "Tetaplah bersama mereka, mereka adalah orang-orang yang mengingat-Ku dalam hidup ini; mereka tidak ingin sesuatu dari hidup ini dan mereka hanya ingin Wajah Allah. Jangan biarkan matamu berpaling dari itu. Tetap perlihatkan mereka jalan Allah." tetap natharak terhadap mereka, penglihatan illahiah-mulah yang memberikan pertolongan]



Itu bagi sahaba dan bagi semua orang. Karena hadirat sang Nabi (saw) hadir setiap saat.

Allah bersabda, "w`alalamoo anna feekum rasulullah – Kau harus tahu bahwa Nabi Muhammad (saw) ada dalam dirimu ," bahwa kekuatan pesan itu ada disana.

Dalam hidup mereka, membangun jembatan-jembatan bersama semua orang yang tinggal di

Madinah, walaupun agama mereka berbeda-beda. Beliau tidak pernah merusak jembatan-jembatan itu. Hubungan itu sudah dibuat dan kita menjaga hubungan itu tetap berada ditempatnya atau tidak. Jadi pertanyaannya adalah sebetapa jauh kita mengikuti pesan Sayyidina Muhammad (saw)? wa la tut`i man aghfalna qalbahu `an dhikrina wat-taba`a hawaahu wa kaana amruhu furuta.

Ya Muhammad jangan melihat kepada seseorang yang dihatinya lengah dalam mengingat Kami. Mengingat Allah penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak dapat meninggalkannya begitu saja, mengesampingkannya. Jadi itu yang datang kepada kita, perhatikan sang Nabi (saw) darimana beliau memperoleh pesan itu? Dimanakah dia memperoleh pesan? Dalam rumah beliau? Bukan. Dalam ….diantara komunitas beliau, didalam kota? Bukan. Dalam took? Bukan. Dalam masjid? Disana belum ada masjid, bukan. Di ladang? Bukan. Beliau memperoleh pesan dalam sebuah gua, bukan? Beliau memperoleh pesan ketika beliau dalam gua. Apa yang beliau lakukan dalam gua? Mengingat Allah swt.



Dikatakan dalam Qur'an suci fa'oo ila al-kahfi yanshur lakum rabbukum min rahmatihi. Allah sudah memerintahkan kita " fa'oo il al-kahf – Langsung pergilah ke gua tanpa keragu-raguan."

Disana : yanshur lakum rabbukum min rahmatih – disana kau akan menerima kasih sayang Allah dan Dia akan mengaruniai kau yang terbaik dalam hidupmu."

Sang Nabi menerima yang trebaik dalam hidup beliau, Allah mewahyukan kepada beliau sebagaimana Allah sudah menyempurnakan beliau melalui dzikirnya.



Fa'oo ila al-kahfi adalah hati/qalbu kita. Apakah gua dari tubuh? Apa yang paling suci, tempat terbaik saat kau pergi ke gunung? Ini gua. Banyak gua di pegunungan kau lihat air murni laksana kristal mengalir; kadang-kadang kau juga menemukan permata dan bebatuan. Semua jenis permata ada dalam gua-gua. Allah bersabda,"maa wasi`anee ardee wa laa sama'ee wa laakin wasi`anee qalbi `abdee al-mu'min…. Baik surga dan bumi tidak dapat melingkupi-Ku, tapi hati/qalbu kaum beriman berisi Aku."

Itulah gua kita. Hati/qalbu kita, dimana Nama-nama Indah dan Atribut-atribut akan ber- tajalli disana. Ketika Nama-nama ini mewujud saat itu terjadi kau akan tahu bahwa kau benar-benar berada dalam jalur mengingat Allah. Lalu dzikrullah bukan hanya dengan lidah tapi ini mewujud ( tajalli) melalui kepribadianmu; ini mewujud (tajalli) melalui dirimu sendiri.

Saat kau mengucap "Ya Karim !"Apakah "Ya Karim?" Ya Allah yang Maha Pemurah. Saat kau berseru atas kemurahan-Nya ketika atribut itu mewujud ( tajalli) dalam dirimu, itulah sebuah contoh. Lalu kau dapat melihat sifat pemurah-Nya datang. Apakah makna dari sifat pemurah-Nya? Apa artinya itu? Biasanya orang-orang berpikir bahwa karim adalah seseorang yang memberikan uang. Mereka berkata kalau orang ini Karim. Bukan itu tidak penting. Uang bukanlah…uang menolong orang, ya, orang-orang tidak punya dan membantu dalam Jalan Allah swt, tapi Karim dapat juga menjadi sehat, itu dari sifat pemurah-Nya. Menjadi berilmu berasal dari sifat pemurah-Nya, menjadi menarik adalah dari sifat pemurah-Nya. Menjadi fasih berasal dari sifat pemurah-Nya. Mendengar hal-hal yang baik dan bukan hal-hal yang buruk adalah berasal dari sifat pemurah-Nya. Mempunyai lidah yang manis dan bukan lidah yang kejam berasal dari sifat pemurah-Nya. Untuk membukakan kepadamu dari rahasia-rahasia-Nya adalah berasal dari sifat pemurah-Nya.



Jadi ketika Nama Indah itu al-Karim mewujud (tajalli) dalam dirimu sendiri, kau akan melihat sebuah kesempatan besar dalam hidupmu. Sehingga dzikrullah bukan hanya melakukan pengulangan Nama-nama Indah dan Atribut-atribut (Asma'ul Husna) tapi untuk mengulang dan bermeditasi atasnya. Jadi, hari ini aku akan mengucap ya Rahiim – Wahai Kau yang mengampuni semua orang! Jadi maksudnya kau harus mengasihi semua orang. Jadi itu artinya jika seseorang memberikanmu kesulitan, bahwa Nama-nama Indah dan Atribut-atribut (Asma'ul Husna) mewujud (tajalli) dan kau memaafkannya. Kau harus menerima –bukan hanya bertoleransi kepada mereka, tapi untuk menerima mereka dengan kesukaran dari mereka, sebagaimana Allah menerima semua orang. Kita tidak memberikan kesukaran kepada Allah? Tapi kita kejam, kita kasar. Itulah manisnya, hal itu tidak memberi dampak bagi-Nya, tapi kita tidak punya itu. Tapi kemanisan itu yang kita butuhkan; untuk memiliki lidah yang manis itu yang dapat menyenangkan semua orang. Dan kau akan menemukan ada orang-orang yang baik. Aku tidak ingin memberikanmu sebuah contoh tapi kalian semua mempunyai sebuah contoh. Pembimbing itu, Mawlana Shaykh mempunyai sebuah lidah yang manis –selain itu mengapa kau mengikuti beliau? Tapi kau harus saling bersikap manis, kemudian pembimbing itu akan memberikan lebih, dia adalah sebuah kendaraan. Satu-satunya yang memberi adalah Allah dan kemudian diberikan kepada sang Nabi dan sang Nabi akan memberikan kepada pembimbingmu dan pembimbingmu akan memberikannya kepadamu.



Jika kita suka yang masam mengapa sang pembimbing harus memberikan yang manis? Mengapa Mawlana Shaykh harus memberikan yang manis? Tidak dibutuhkan untuk memberikan air dan gula, berikan air dan garam. Bukankah begitu? Bi shak. Jadi itulah kenapa ini penting. Dan itulah pelatihan bahwa mereka menempatkan kita untuk dilatih dan mereka memberikan hidup mereka untuk mengajari kita bagaimana agar mudah menerima Nama-nama Indah dan Atribut-atribut (Asma'ul Husna) ini. Allah bersabda dalam Qur'an suci wa lillahi il-asma' al-husna fadu'hu biha. Walladheena… yamaloon.



Bagi Allah-lah Nama-nama Indah dan Atribut-atribut (Asma'ul Husna). Saat kau ingin memohon kepada Allah sesuatu untuk mengingat-Nya melalui Nama-nama Indah dan Atribut-atribut (Asma'ul Husna) ini. Jangan pedulikan mereka yang berkata "tidak". Biarkan saja mereka, ini bukan urusanmu. Urusanmu adalah untuk mengingat-Nya melalui Nama-nama Indah dan Atribut-atribut (Asma'ul Husna) Allah.

Bagi Allah-lah Nama-nama Indah dan Atribut-atribut (Asma'ul Husna). Mohonlah kepada-Nya melalui Nama-nama Indah dan Atribut-atribut (Asma'ul Husna). Itulah pentingnya dzikrullah. Itulah pentingnya perkumpulan ini; untuk memohon kepada Allah melalui Nama-nama Indah dan Atribut-atribut (Asma'ul Husna) ini.



Tapi pertanyaannya adalah: apakah kita mengalami perkembangan? Apakah kita men- download software atau apakah kita masih membutuhkan technical support? Jadi kita harus mengetahui bahwa sang Nabi (saw) bahwa pesan yang diwahyukan kepada beliau setelah 40 tahun mengalami kesukaran, melalui penyendirian (khalwah), beliau pergi ke Gua Hira, dalam gua. Itulah sebuah ajaran bagi kita, sang Nabi tidak membutuhkan itu. Sang Nabi (saw) diciptakan sebagai Nabi sebelum Allah menciptakan Adam (as) dan Hawa. Sebagaimana sang Nabi (saw) sabdakan, kuntu nabiyyin wa Adam (as) bayn al-ma'i wa't-teen – Aku seorang Nabi ketika Adam (as) berada diantara air dan tanah liat." Dan sang Nabi tidak membutuhkan itu, wa la'in shakartum la azeedanakum – Jika kau bersyukur kepada-Mu, Aku memberikanmu lebih." Bersyukur kepada-Ku. Jika seseorang murah hati dan memberikanmu sesuatu dan kau memperlihatkan respek kepadanya dan menghormatinya maka dia akan memberikanmu yang lebih.

Apa yang kau pikirkan tentang Pencipta-mu. Jika kau bersyukur kepada-Nya, maka Dia akan memberimu lebih.

Sang Nabi (saw) bersyukur kepada Allah sifat pemurah-Nya kepada beliau. Kau meminta ya Muhammad (saw) Aku memberikanmu lebih.

Ini disebutkan dalam hadist sang Nabi dalam Hari Pembalasan akan ber- sajda dan beliau berkata bahwa "Allah swt akan membukakan kepadaku do'a-do'a yang belum pernah dibukakan kepadaku sebelumnya; itu akan diwahyukan kepadaku sesuatu yang belum pernah aku dengar sebelumnya dan aku akan memohon kepada Allah melalui shalat-shalat ini dan Allah akan berkata kepadaku 'Angkatlah kepalamu, pintalah dan akan dikabulkan." dan aku akan berkata, 'Ummatku, ya Rabbii, ummatku, ummatku!"

Kemudian Allah berkata 'Ambillah mereka' dan aku akan mengambil 1 dari 3 tanpa dihisab."

Kemudian sang Nabi akan melakukan sajda dilain waktu dan akan berdoa' dengan do'a-do'a yang belum pernah didengar sebelumnya. Dan Allah akan berkata, " irfa raasak sa'l tu'ta – Angkatlah kepalamu dan pintalah, maka akan dikabulkan!"

Dan beliau akan berkata, "Ya Rabbii, ummahku ummahku!"

Dan Allah akan berkata "Ambillah setengah dari sisa yang ada."

Dan kemudian beliau akan melakukan sajda lagi dan itu akan diwahyukan kepada Nabi sesuatu yang belum pernah diwahyukan atau didengar sebelumnya dan Nabi akan memohon kepada Allah melalui do'a-do'a ini dan Allah akan berkata kepada beliau, "Angkatlah kepalamu, pintalah dan akan dikabulkan!" dan aku akan berkata, "ya Rabbii, ummatku, ummatku!" dan Allah akan memberikan semua orang. Kemudian beliau akan mengambil semua orang kecuali 1 orang. Jadi 99 orang dari 100 orang.

Kemudian Allah bersabda, "Aku lebih dermawan dibandingkan Nabi-Ku; masuk pulalah kau ke dalam Surga."



Itulah Tuhan kita, itulah Kedermawanan-Nya, membebaskan semua orang. Jadi apa tugas kita? Mengingat-Nya. Semoga Allah menjadikan kita mengingat-Nya dan menjadikan kita sanggup mengikuti instruksi-instruksi dari shuyukh kita dan semoga Allah memberikan Mawlana Shaykh Nazim panjang umur dan memberikan panjang umur kepada shuyukh dari murid-murid lain yang ada disini hari ini.

No comments: