berfoto setelah acara selesai
16-18 Juli 2001
Mawlana dan rombongan meneruskan perjalanannya ke Bali. Dalam kunjungannya itu banyak hal yang menarik sekaligus menegangkan terjadi. Mawlana mengatakan bahwa orang-orang Bali sangat menghormati leluhurnya. Oleh sebab itu, pendekatan dakwah pun pertama kali dilakukan terhadap leluhur mereka walaupun mereka telah lama meninggal dunia.
19 Juli 2001
Mawlana mengunjungi Yayasan Aqabah yang dipimpin oleh Ustadz Wahfiudin di kediamannya di Jl. Balai Pustaka, Rawamangun. Sore harinya, Mawlana dan rombongan menghadiri acara Mawlid di kediaman Habib Muchsin al-Hamid di daerah Cidodol, Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri oleh para habaib di wilayah Jabodetabek dan juga dibanjiri oleh murid-murid mereka.
20 Juli 2001
Serangkaian acara dilakukan pada hari ini, yaitu: berkunjung ke kantor Republika, menjadi Khatib dan Imam Salat Jumat di Masjid at-Taqwa, Jl. Sriwijaya Jakarta dan mengunjungi kantor Majalah Sufi yang kelak menjadi Cahaya Sufi.
21 Juli 2001
Mawlana bertolak ke Singpura, tetapi kemudian menyebrang kembali ke Batam. Ini merupakan kunjungan pertama kalinya bagi Mawlana Syekh Hisyam QS ke Batam. Masyarakat sangat antusias dengan kedatangan beliau dan melalui Ibu Ningrum dan Syekh Mustafa, Pak Riyadi dan Pak Yandri, akhirnya dimulailah kegiatan zikir Terekat Naqsybandi di sana.
No comments:
Post a Comment