Followers

Wednesday, September 17, 2008

Mawlana Syekh Hisyam QS memberikan shuhba didampingi oleh Syekh Mustafa, Syekh Zakaria dan Bapak Soenarto.

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani QS langsung menempati kursi yang telah disediakan dan ditemani oleh Syekh Mustafa Mas'ud Haqqani, Syekh Zakaria Bagharib dan Bapak Soenarto.

Berikut ini adalah catatan yang dipetik dari shuhba Mawlana Syekh Hisyam QS di Masjid BI.


Shuhba:

Keistimewaan Bulan Syakban, Keistimewaan Masjid Baitul Ihsan, Nasihat Nabi SAW: "Jangan Marah!"


Ini adalah malam yang suci, bulan ini adalah bulannya Nabi SAW, sebagaimana sabda beliau, "Rajabun Syahrullah wa Sya'bana Syahri wa Ramadana syahru ummati." "Rajab adalah bulannya Allah SWT, dan Syakban adalah bulanku dan Ramadan adalah bulan umatku." Bulan ini adalah Syakban dan merupakan bulannya Nabi SAW. Sesungguhnya setiap malam dan siang di bulan ini merupakan malam yang suci dan hari yang suci.

"Di bulan ini, kami datang padamu ya Sayyidi, ya Rasulallah SAW..." meminta kepada beliau agar kita dibawa ke Hadirat Allah SWT; mengucapkan istighfar atas nama kita; memintakan ampunan bagi kita, karena kita adalah para pendosa. Jangan katakan bahwa kita adalah Syekh, ulama, atau wali... setiap orang adalah pendosa! "Kami datang kepadamu ya Rasulallah SAW!" "Kami memohon kepadamu, kami mengemis kepadamu agar kami bisa bersamamu di dunia dan akhirat." Al-Quran mengatakan bahwa, "Jika mereka menganiaya diri mereka sendiri lalu datang kepadamu agar memohonkan ampunan, tentulah mereka menjumpai bahwa Allah SWT adalah Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang." [QS 4:64]

Ketika seseorang melakukan suatu kesalahan, mereka menangis, air mata keluar dari matanya dan mereka menyesal, memohon ampun. Kita harus menangis. "Ya Rasulallah SAW, kau hadir di sini!" Kita adalah pecundang, kita adalah para pendosa... menangislah! Menangislah, agar Nabi SAW melihat kita, agar Rasulullah SAW memohon ampunan bagi kita. Menangislah! Ini adalah saat pengampunan, dan tak datang setiap saat. "Ampunilah kami, ya Sayyidi, ya Rasulallah SAW, ya Rahmatan lil 'Aalamiin."

Grandsyekh Abdullah QS memberi nasihat kepada Syekh Nazim QS bahwa, "Satu tetes air mata dari orang yang sungguh-sungguh memohon ampunan dapat memadamkan api neraka." Maka sesalilah dosa kita.

Suatu saat, seorang Badui mendatangi Nabi SAW. Ia adalah orang yang sangat miskin, tidak mempunyai apa-apa; tidak mempunyai rumah, lantainya tanah, atapnya langit dan bantalnya batu. Ia datang kepada Nabi SAW dan berkata, "Ya Rasulallah SAW, berikanlah aku sebuah nasihat." Lihatlah--seseorang yang tidak mempunyai apa-apa datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta nasihat. Allahu akbar! Ash-shalaatu was-salaamu 'alayka ya Rasulallah, ya Habiballah, ya Syafi'il Muslimiin!" Hadirkan Rasulullah SAW di dalam diri kita, panggil namanya dan mintalah ampunan.

No comments: