Followers

Wednesday, September 17, 2008

Masjid Baitul Ihsan merupakan salah satu masjid yang mempunyai nuansa rohani yang sangat istimewa.

Masjid ini tidak seperti masjid lainnya. Ada sesuatu yang istimewa di sini. Sebelumnya saya telah mendatangi beberapa masjid, tetapi saya tidak menemui nuansa rohani seperti di sini. Pasti ada sesuatu di sini dan malam ini kita mendapat kabar dari kalbu Mawlana Syekh Nazim QS. Beliau memberitahu saya bahwa dulu banyak orang yang tinggal di sini. Ini adalah makam atau kuburan mereka. Mereka adalah para awliya Allah, yang tinggal di masjid ini. Sejak dulu mereka beribadah, salat dan berzikir secara berjamaah di sini, dan ketika mereka telah meninggal dunia, Allah SWT memberi izin bagi mereka untuk terus beribadah di sini.

Mereka baru saja memberi tahu saya bahwa setiap orang yang melakukan salat sendirian di sini, para awliya Allah menjadi makmum bagi orang itu, sehingga salatnya menjadi salat berjamaah. dan kepada orang yang membangun masjid ini, mereka mengilhami hati mereka untuk menamakan masjid ini "Baitul Ihsan", "Rumah Ihsan", dan apakah ihsan itu? Sebuah hadis mengatakan bahwa Jibril AS mendatangi Nabi SAW dan bertanya tentang Islam, lalu Iman dan Ihsan. Ihsan adalah maqam tertinggi dalam agama Islam. Hanya awliya Allah yang dapat mencapainya. Tidak hanya itu, Mawlana Syekh Nazim QS juga mengatakan bahwa orang-orang yang melakukan ibadah di sini, ketika pulang, keluar dari masjid ini--mereka akan diselimuti dengan keberkahan para awliya Allah tadi.

Wahai Muslim, berbahagialah! Kalian adalah al-Haqq! Kalian berada di jalur yang benar. "Katakan kepada mereka, jika kalian sungguh mencintai Allah SWT, ikutilah Muhammad SAW." "Ya Rasulallah SAW, kami ingin mengikutimu, tetapi kami sangat lemah, tolonglah kami."

Setiap orang di antara kita berusaha untuk membangung gedung-gedung tinggi, berusaha untuk memperoleh uang yang banyak, berusaha untuk mempunyai banyak mobil, berusaha untuk mendapatkan segala sesuatu yang menyenangkan bagi mereka dan anak-anaknya. Itulah definisi kebahagiaan bagi mereka. Orang Badui tadi, dia tidak mempunyai apa-apa, tetapi dia sangat bahagia. Apa gunanya rumah, apa manfaatnya kekayaan kalian, bila kalian tidak bahagia. Gunakanlah uang kalian untuk mendukung Islam, untuk mendukung umat Muslim, untuk mendukung fakir miskin. Jika kalian menggunakan uang kalian untuk ke disko, mengirim anak kalian ke negri yang kehidupannya menjauhi Islam, semoga Allah SWT melenyapkan uang kalian.

Apa gunanya uang kalian bila anak-anak tidak menghormati kalian, bila anak-anak berlaku tidak sopan pada kalian. Padahal Allah SWT mengatakan dalam Al-Qur'an yang suci, "Bahkan kalian jangan mengatakan 'uf' kepada orang tua kalian." Mereka membesarkan kalian, Allah SWT merawat kita, Sayyidina Muhammad SAW merawat kita. Wahai Muslim, jangan katakan "uf" kepada apa pun dan jangan marah. Ini adalah nasihat Rasulullah SAW kepada orang Badui tadi. Orang Badui itu tidak mempunyai apa-apa, dia tidur di tanah, atapnya langit, bantalnya batu. "Jangan marah, la taghdhab!" Nasihat beliau sangat sederhana. Nasihat Nabi SAW kepada Badui itu hanya, "Jangan marah!"

Di zaman sekarang ini, anak 1 tahun atau kakek 100 tahun, apakah mereka tidak pernah marah? Atau mereka marah? Satu nasihat dari Nabi SAW untuk seluruh umat adalah, "Jangan marah, la taghdhab!" Anak 1 tahun akan marah bila keinginannya tidak terpenuhi. Jangan marah, sebab kemarahan adalah induk dari semua karakter buruk. Jika kalian marah, kalian kehilangan iman kalian. Setiap orang sangat mudah untuk marah. Padahal umat terbaik adalah umat yang mendoakan agar para pemimpinnya menjadi saleh, dan tidak marah satu sama lain. Sekarang banyak pemimpin yang mudah marah, begitu pula masyarakat. Kita juga sulit untuk menerima nasihat. Seandainya para pemimpin dan rakyatnya tidak marah dan saling mendoakan, tentu negri ini akan damai.

Apakah kalian senang bila anak kalian dibunuh? Bila cucu kita dibunuh? Jika seseorang membunuh cucu kalian, apa yang kalian lakukan? Kalian akan marah. Dapatkah kalian bayangkan bagaimana orang-orang mencintai Rasulullah SAW? Apakah kita mencintai Nabi SAW? Apakah kita menangis bila mereka membunuh cucu Nabi SAW? Bagaimana perasaan kita ketika mereka membunuh Sayyidina Hasan AS, Sayyidina Husein AS? Cucu Nabi SAW dibunuh! Sayyidina 'Ali RA, KW, Sayyidina 'Umar RA, Sayyidina Utsman RA dibunuh. Mereka adalah sahabat-sahabat Nabi SAW. Mengapa kita tidak menyadarinya? Bila cucu kita sendiri yang dibunuh, pasti kita menangis. Apa artinya? Berarti kita tidak mencintai Nabi SAW!

Siapa yang membunuh Sayyidina Husein AS di Karbala? Yazid, putra Sayyidina Muawiyyah yang masih tergolong sahabat Nabi SAW. Karena apa? Mengapa dia membunuhnya? Karena marah. Dia tidak sadar bahwa itu adalah cucu Nabi SAW. Oleh sebab itu ghadab adalah biang keroknya. Dia adalah induk dari segala keburukan.

Bagaimana gempa bumi terjadi? Jika seseorang menjumpai berbagai kesulitan di sekelilingnya, dia akan gemetar, atau menangis atau teriak. Ketika bumi melihat tirani manusia, bumi berdoa, "Ya Rabbi, kami tidak tahan!" Bumi berontak dan mengadu kepada Allah SWT, karena kejahilan manusia. Al-Qur'an mengatakan, "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunun-gunung. Mereka semua enggan memikul amanat itu, karena khawatir akan mengkhianatinya, dan diembanlah amanat itu oleh manusia, sesungguhnya manusia itu amat zalim dan bodoh." [QS 33:72]

Ya, kita memang bodoh, lalai. Di dalam bumi terdapat jasad para awliya Allah. Mereka bergerak menyaksikan kejahilan di muka bumi. Apakah kalian pernah melihat gempa bumi? [ya] Apakah kalian pernah melihat gempa di surga? [tidak!] Surga gempa ketika Sayyidina Husein AS dibunuh! Surga tidak tahan atas peristiwa itu, surga tidak bisa menerimanya dan surga menjadi musuh bagi pembunuhnya. Apa sebab semua itu? Sebabnya adalah karena marah. Jadi, jangan marah!

Nasihat Nabi SAW, "Jangan marah!" Mengapa Allah SWT memberikan wilayat (kewalian) kepada para wali? Karena mereka tidak pernah marah, tidak pernah keberatan, karena mereka selalu menerima apa yang digariskan oleh Allah SWT. Tetapi yang lain? Mereka mempunyai kemarahan dalam hatinya. Jika kita tidak marah, Allah SWT akan mencintai kita. Allah SWT akan membukakan apa yang tidak pernah diberikan kepada orang lain.

Semoga Allah SWT memaafkan kita.

Zikir Khatm Khwajagan... pada akhir acara Mawlana memberikan bay'at kepada ratusan jemaah yang memenuhi Masjid Baitul Ihsan.

No comments: