Followers

Sunday, April 27, 2008

Jika Tidak, Kau akan Seperti Anak Kecil

Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani (q.s)

As-salamu 'alaikum!
Ya Rabbi, Syukr! Ya Rabbi, Syukr! Ya Rabbi, Syukr!
Tauba, ya Rabbi, Tauba, ya Rabbi, Tauba, Astaghfirullah!
Syukr, ya Rabbi! Syukr, ya Rabbi! Shukr, Alhamdulillah!
A'udzu bi-llahi mina syaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim.
Destur, ya Sayydi, ya Sultanu-l Awliya, Madad! Madad, ya Rijalallah! Madad!


Perhatikan! Bayi itu, anak itu -dengan satu Bonbon, dia senang… begitu senang! Jika aku memberimu satu karung, kau berkata: Ehhh, apa yang akan aku lakukan dengan ini? Apa yang harus aku lakukan dengan ini...? ... Perhatikan! Dia juga senang, begitu senang... Tapi manusia, mereka tidak senang hanya dengan satu karung-... Apakah itu? Itu mungkin 20 Pound. Ehhh... Bagaimana jika aku memberimu 20.000 mata uang Turki?...apa itu 20.000? Dia memikirkannya, ketua Dergah ini... Baba T. memikirkannya: 20.000? Aku bisa menghabiskannya dalam waktu 24 jam... Apa itu! Jika 20.000 Euro- tak masalah, ini bagus! Ehhh! Berapa banyak waktu untuk menghabiskan 20.000 Euro? Wahai Syaikh, ehhh, dalam satu bulan aku bisa menghabiskannya...

Kemudian, aku mencari orang lain yang mempunyai uang berlebihan, namun mempunyai pikiran sempit... Yani, orang bodoh: Jika aku bisa menemukannya, tidak apa-apa, namun... (Dia) sedang duduk disini dan melihat: Dari mana aku akan mengambil uang ini? Aku berkata: Malam hari, setelah tengah malam, taruh sebuah tenda diatas atap dan kemudian hujan turun... hujan semua jenis mata uang! Mata uang Turki- buang saja! InggrisPoundsterling, tak masalah... Euro- dapat lebih berguna... Dan Dollar- eh, Dollar, mereka mempermainkannya... kadang-kadang nilai Dolar naik, kadang-kadang turun...


Benar, satu bayi, dia akan senang dengan satu Bonbon! Kita tidak. Kita tidak senang! Sampai kita mengubah perangai kita menjadi seperti anak kecil, kita tidak akan diterima dalam Hadirat ilahiah!
Anak kecil tidak pernah berbuat, tidak pernah melakukan sesuatu yang salah, tidak! Anak kecil tidak bersalah! Dan anak-anak, mereka tidak memikirkan untuk melakukan sesuatu yang jahat, tidak, mereka tidak memikirkan itu. Dan anak-anak tidak iri, tidak cemburu, tidak, tidak!

Tidak pernah mereka bertengkar dengan orang tuanya, anak kecil tidak berkata: Aku harus punya yang anak laki-laki ini punyai! Apa yang kenakan kepada mereka, mereka senang. Dan mereka tidak memenuhi pikiran dan hati mereka dengan sesuatu yang Allah Maha Kuasa tidak senangi!

Mereka tidak berlomba-lomba membangun gedung; mereka tidak berlomba-lomba mempunyai mobil Mercedes atau truk, tidak! Mereka tidak marah atau menyesal, jika seseorang meminta cincin berharga dari mereka: Berikan itu kepadaku dan ambilkan bonbon berwarna merah ini! Dengan cepat mereka berikan! Ya?... Adab yang baik! Kau dapat melakukan ini? Tidak, kami tidak bisa! Kita memikirkan itu: Segala sesuatu harus untuk diri kita sendiri! Benar, kau dapat memperoleh begitu banyak hal dari hidup ini dan kau dapat menyimpan milyaran atau trilyunan di bank-bank, kau dapat memiliki dan menyimpan begitu banyak bebatuan berharga, permata-permata dan kau senang. Jika seseorang bertanya: Berikan demi kepentingan Allah, dia memberikan satu batu yang tidak disukainya, cincin atau gelang yang sangat murah dan kami memikirkan itu: Apa yang kami simpan, maka untuk diri kami sendiri! Dan tidak seorang pun mengambil apa yang mereka simpan, ketika mereka meninggal dunia! Ya...


Kau adalah bangsa Mesir. Di Mesir, dimasa lalu tepatnya dizaman kuno, ada ratusan Fir'aun. Mereka menyimpan harta-harta dan juga menyiapkan diri mereka ketika mereka meninggal dunia. Dan mereka percaya bahwa: Satu hari kami akan kembali dan harta-harta ini harus dibawah kendali kami, harus dimiliki oleh kami! Mereka menyimpannya seperti bukit-bukit harta. Dan berkenaan dengan bangsanya, mereka adalah spesialis dalam menjaga jasad Fir'au, agar tidak membusuk, mereka melakukan sesuatu. Tapi setelah ratusan tahun, satu hari -bahkan harta mereka disembunyikan, namun...- Allah yang Maha Kuasa mengutus manusia ke harta-harta mereka, ke kubur-kubur mereka mencari cara dan dapat mencapai jasad-jasad busuk itu. Dan, mungkin kau lihat mumi mereka?... Jika kau melihat jasad-jasad busuk mereka berusia ratusan tahun, kau akan lari, mungkin setelah waktu yang lama baru kau dapat memakan makanan! Atau, kau ketakutan dimalam hari dan disiang hari kau tidak bisa memakan sesuatu pun! Bagaimana mereka disana? Dan setelah ratusan tahun, apa yang terjadi dengan jasad mereka? Mereka berusaha selamanya berada disini -itukan tidak mungkin!- dan harta-harta yang mereka simpan untuk diri mereka sendiri tetapi tidak harta tersebut menjadi milik mereka, habis!


Kini, oleh karenanya, anak laki-laki ini- tidak menganggap penting apa-apa: pakaian yang dikenakan padanya atau apa yang diberikan untuk dimakannya. Dia tidak pernah meminya mobil terbaik, tidak pernah meminta kastil atau istana, tidak, mereka bahagia! Sampai kau datang lagi -itulah safa, kemurnian! Mereka murni, kita tidak murni; oleh karenanya kita hidup dengan masalah melalui penderitaan dan orang-orang berlarian dijalan dimanapun, meminta sesuatu. Namun mereka tidak tahu bahwa mereka meminta, tidak! Kau lihat ada anak kecil berlarian dijalan dan berteriak-teriak? Tidak! Mereka senang dengan hidup mereka, mengapa mereka berteriak atau menghancurkan atau membakar atau membunuh orang lain? Untuk apa? Mereka bahagia!
Tapi laki-laki dewasa, ketika anak kecil tumbuh dewasa atau ketika mereka belajar sesuatu, mereka harus memikirkannya apa target yang akan mereka kejar! Anak laki-laki itu bahagia! Jutaan atau milyaran orang kini tidak berbahagia! Safa, kemurnian, harus melalui hati kita. Semua Nabi tidak pernah diutus untuk menjadikan manusia, berseru kepada mereka untuk Dunya, untuk harta-harta atau materi dari kehidupan ini! Kau harus mengambil pelajaran dari anak-anak kecil! Lihat!... Sangat bahagia!... Sangat bahagia!... Sangat bahagia!... Dia kini bahagia!...


Dan Dunya menipu! Dan Setan setiap hari datang dan berteriak kepada manusia: aku mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik. Aku ingin menikahinya! Siapa yang akan memberikan kepadaku mahar-nya, mas kawin, wahai manusia? Berlarianlah dari Timur ke Barat, dari Barat ke Timur, dari Utara ke Selatan, melihat: Oh, lihat! Lihat betapa cantiknya dia! Siapakah yang datang? Dan mulai pertengkaran dimulai, berkelahi untuk mendapatkan anak perempuan Setan itu! Siapa yang tiap hari bertengkar untuk anak perempuan Setan, untuk Dunya, dikemudian hari mereka akan menghilang, habis!


Wahai manusia, seluruh Nabi diutus dan membawa Pesan-pesan surgawi. Pesan-pesan Surgawi, kau harus membacanya, kau harus menjaganya dan kau harus menyakininya agar dapat bahagia disini dan Akhirat! Namun manusia, mereka melakukan sebaliknya, dipihak oposisi!

Kita harus mengikuti langkah-langkah para Nabi! Selama kau mengikuti langkah-langkah Setan, kau tidak akan pernah memperoleh apapun dan menggapai kesenangan disini atau Akhirat!


Subhanallah! Umat manusia, mereka saling membunuh, sebagaimana yang sang Nabi pernah katakan, Sayyidina Rasulullah saw: Ketika Hari Kiamat mendekat, orang-orang akan menjadi mudah sekali marah dan terpengaruh oleh ide-ide setani dan kawan menjadi lawan, kerabat menjadi lawan! Dan kini kita hidup didalamnya!

Subhanallah! Seorang 'Alim besar, ulama, seorang yang memperoleh otoritas dalam Pengetahuan-pengetahuan Islami membuat sebuah Tafsir, Uraian/Penjelasan, belaiu berkata bahwa dia mendengar seorang dipasar berteriak dan dialah si penjual. Apa yang dia jual? Salju! Dia membawanya dari gunung ke kota dan berseru kepada semua orang: Wahai kalian, cepatlah kesini, karena modalku meleleh! Cepatlah kesini, modalku akan habis! Bawalah! Dan itulah, Subhanallah... Astaidhu bi-llah: Wal 'Ashr, inna-l insana lafii khusr... Suratul 'Ashr, Surat Suci, ucapan laki-laki itu, kehilangan, karena modal kita dari hari ke hari meleleh dan akan habis. Kau harus mencapai ke modalmu, setidaknya untuk menyelamatkan modalmu! Ambillah modalmu atau modal itu akan habis, selesai! Dan begitu banyak orang dikesempatan terakhir mencari dan - uf!-tidak ada keuntungan dan tidak ada modal! Modal habis, meleleh dan tidak ada juga keuntungan! Apa! Sehari-hari kita berlarian, tapi modal kita meleleh! Mengapa? Dia berseru kepada semua orang: Wahai kalian, datang dan ambillah karena modalku akan habis!


Dan para malaikat mencari manusia... Dan (dalam) Ayatu Karima, Allah yang Maha Kuasa berfirman- jalla jalaluhu: Bismillahir Rahmanir Rahim. Wal 'Ashr! inna-l insana lafii khusr... Khusr yang bagaimana? Allah yang Maha Kuasa berfirman: Manusia, mereka menderita kerugian! Mereka menderita kerugian; modal mereka akan habis dan itulah kehilangan. Begitu banyak orang menderita kerugian dan tidak pernah tersisa apa-apa dari modal dan mereka tidak memperoleh keuntungan. Kini, modal jutaan orang habis dan mereka tidak mengambil keuntungan walau hanya seperempat dari 100 atau satu atau 10 dari satu, atau satu dari 100 bagian. Mereka tidak pernah mendapat keuntungan. Subhanallah! Ini sebuah ajaran bagus bagi manusia untuk memahami poin itu, karena tiap hari modal mereka meleleh. Setiap hari kehilangan dan tidak membawa keuntungan apa-apa.


Wahai manusia, semoga Allah mengampuni kita! Berusahalah tidak kehilangan, berusahalah memperoleh keuntungan! Apa yang telah Allah anugerahkan kepada kita, hidup ini, itu sebuah kehidupan sementara. Ketika hidup ini selesai, jika kau memperoleh manfaat atau keuntungan, kau akan bahagia! Bahkan satu bagian jika kau memperolehnya, kau akan berbahagia! Jika kau tidak memperoleh apa-apa, kau bangkrut sepenuhnya, habislah kau!

Semoga Allah mengampuni kita!


Allah, ya Rabbi, kirimkan kepada kami... Ya Tuhan kami, Kau-lah Tuhan kami! Jagalah kami tetap di Jalan-Mu yang Lurus, tidak ditipu oleh musuh-musuh manusia yaitu, Setan! Jagalah kami agar berada dalam Hadirat ilahiah-Mu dengan mengenakan sebuah pakaian kehormatan, dikenakan Pakaian-pakaian surgawi! Berusahalah untuk tujuan itu! Jika tidak, kau akan 100% tersesat dan apa yang seharusnya menjadi bagianmu dari Hadirat ilahiah, apa yang akan dianugerahkan kepadamu -sesuatu atau tidak- pikirkanlah itu!

Semoga Allah mengampuni kita...


Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Aziz Allah...
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Karim Allah,
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Subhan Allah,
Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Sultan Allah... Fatiha!

No comments: