Sunday, April 27, 2008
Operasi Spiritual ( mawlana Syaikh Hisham Kabbani )
Ke-wali-an adalah sebuah pemahaman yang tidak akan pernah bisa ditulis di dalam buku-buku. Kewalian adalah rahasia-rahasia dibalik rahasia-rahasia. Sesuatu yang berasal dari Nabi saw pada hati-hati para Awliya, bukan pengetahuan lewat kata-kata namun lewat perbuatan. Jangan mengira para Awliya menerima dirinya untuk menjadi Awliya jika tidak untuk meningkatkan para pengikutnya ke maqam mereka, khususnya ketika sedang memberi nasihat. Mereka tidak mau meninggalkan murid-muridnya tertinggal. Mereka meningkatkan maqam pengikutnya ke tahap topik yang sedang diajarkan melalui kehidupan spiritual mereka. Kalian tidak merasakannya pada tubuh fisik kalian, karena roh kalian masih terkungkung dalam sangkar tubuh.
Namun beliau mampu membuat roh kalian merasakannya tanpa kalian menyadarinya. Seperti seorang dokter yang mengoperasi pasiennya. Pasien tidak merasakan apapun, namun merasakan dirinya telah sembuh. Itulah yang Awliya lakukan. Beliau mengoperasi kalian, namun kalian tidak merasakan apapun. Tetapi dalam kehidupan spiritual kalian, dalam realitas, kalian telah sembuh.
Jika kalian sedang mencium spiritualitas, maka aroma itu membuat kalian mabuk cinta akan Syaikh. Jika Syaikh membuka lebih lagi, kalian tidak hanya mabuk, kalian akan seperti tetangga Nabi Musa as. Salah seorang tetangga Musa pernah berkata,” Musa, karena engkau akan pergi ke bukit Sinai dan berdialog dengan Tuhanmu – tolong katakan pada-Nya agar mengirimi aku cinta, karena aku tidak memiliki rasa cinta bagimu dan Dia. Biarkan Dia kirimkan cinta, agar hatiku bahagia.”
Ketika sampai di Sinai dan telah menyelesaikan apa yang Musa ingin lakukan, beliau lupa akan pesan tetangganya, Allah-lah Yang mengingatkan beliau.
“ Ya Musa, mengapa engkau lupakan tetanggamu ? Bukankah engkau berjanji padanya untuk menyebutnya dalam Hadirat-Ku ? “
“ Ya Tuhan, maafkan saya.”
“ Apa yang dia minta ?”
“ Dia membutuhkan cinta.”
“ Pulanglah dan katakan pada tetanggamu, Aku sedang mengirim cinta sekecil atom ke dalam hatinya.”
“Ya Allah, mohon kirimkan lebih dari itu, Engkaulah Yang Maha Pemurah.”
“Tidak. Itu sudah cukup.”
Musa kembali ke rumahnya dan mencari tetangganya. Ketika beliau menemukannya, tetangga itu tidak lagi berada didunia ini. Matanya terbuka lebar, kedua tangannya terangkat ke atas, mulutnya menganga. Dia tidak bergerak sedikitpun ataupun merasakan sesuatu. “ Oh tetanggaku,” kata Musa “ Kabar baik, Tuhan sedang mengirimkan sebutir cinta pada hatimu.” Namun tetangga itu demikian asyiknya sehingga tidak merasakan kehadiran Musa. Allah-pun memanggil Musa dan mengatakan : “ Ya Musa, walaupun engkau menggiling tubuhnya, dia tidak akan merasakan apapun, dia hanya merasakan Aku.”
Cinta seperti itulah yang Syaikh ingin kirimkan pada hati murid-muridnya. Murid-murid akan meninggalkan apapun dan lari mengejar Syaikhnya tanpa menyadari apa yang sedang mereka lakukan. Syaikh masih memegang kunci akan cinta itu dan belum membukanya. Beliau membukanya sedikit, setetes demi setetes. Itulah yang kini sedang mengendalikan kita, aroma dari setetes cinta. Belum lagi setetes, belum pula sekecil atom, hanya aromanya saja. Jika beliau membuka satu tetes cinta saja, kalianpun akan meleleh.
Ada pelajaran disini, bahwa jika kalian menghilangkan eksistensi kalian di hadapan Syaikh, maka beliau akan membuat kalian ‘mati sebelum mati’. Namun tidak seorangpun yang siap membawa rahasia besar itu agar Syaikh dapat menghiasi muridnya dengan segala kekuatan beliau. Syaikh tidak menahan kekuatan spiritual itu bagi diri beliau sendiri. Beliau ingin memberikannya. Namun kalian harus datang dan mengambilnya. Setiap orang sadar akan dirinya sendiri, apakah dia sedang mengambilnya atau tidak.
Syaikh muncul dalam mimpi-mimpi, muncul dalam penampakan spiritual, ataupun muncul sekilas saja. Namun ketika kalian mampu melihat syaikh sedang duduk bersama kalian secara nyata ( tanpa kehadiran tubuh fisiknya ) maka kalian telah mencapai apa yang beliau inginkan. Itulah caranya agar bisa duduk dengan Syaikh walaupun beliau telah meninggal dunia. Jangan mengira para Awliya sedang duduk di makam dimana dulu kalian terakhir meninggalkannya. Mereka sudah tidak lagi berada disana, mereka telah berpindah tempat. Namun bila kalian datang, memberi salam dan memanggil beliau, mereka akan datang dan muncul disana. Mereka berada di hadirat Nabi saw dan malaikat-malaikat yang memindahkan tubuh-tubuhnya.
Itulah bagaimana Awliya mentransfer kekuatan mereka dan mendatangi para pengikutnya. Bagi mereka, kehidupan ini dan akhirat adalah sama saja. Mereka dapat duduk-duduk dan mengundang yang lain untuk ikut serta. Bagi mereka hal itu amat mudah, namun bagi kita amat susah. Kita harus melatih diri kita dalam asuhan mereka. Cara yang paling ampuh bertemu dengan syaikh adalah dengan meditasi / muraqobah . Jagalah konsentrasi hati pada syaikh kalian di sepanjang malam hari. Beliau akan mulai nampak dan akan semakin sering muncul. Penampakan itu akan semakin jelas sampai kalian mampu berbicara dengan beliau secara langsung, bahkan bersalaman dengan beliau. Sebenarnya tidak susah.
Awliya asal mesir, Ahmad ar-Rufa’I al-Kabir datang ke makam Nabi dan mengatakan :
”Inilah sang pemerintah para hantu sedang bertemu dengan Manusia yang paling nyata ! Mohon ulurkan tangan Anda agar saya dapat menciumnya.” Dari makam Nabi, sebuah tangan putih mulai muncul dan sayyidina Ahmad menciumnya tiga kali. Setiap beliau menciumnya, Nabi mentransfer pengetahuan dari hatinya pada hati Ahmad. 3 samudra pengetahuan-pun telah dialirkan pada beliau.
Jika kalian mencapai maqam ini- kalian akan sangat beruntung. Kalian akan memahami rahasia-rahasia Syaikh. Dan bila belum mencapainya, kalian masih dianggap anak-anak yang masih harus diberi permen. Semoga Allah memberi kita kedewasaan di hadapan Syaikh dan membantu kita memberi kekuatan yang setiap Syaikh inginkan murid-murid mencapainya.
Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha.
Namun beliau mampu membuat roh kalian merasakannya tanpa kalian menyadarinya. Seperti seorang dokter yang mengoperasi pasiennya. Pasien tidak merasakan apapun, namun merasakan dirinya telah sembuh. Itulah yang Awliya lakukan. Beliau mengoperasi kalian, namun kalian tidak merasakan apapun. Tetapi dalam kehidupan spiritual kalian, dalam realitas, kalian telah sembuh.
Jika kalian sedang mencium spiritualitas, maka aroma itu membuat kalian mabuk cinta akan Syaikh. Jika Syaikh membuka lebih lagi, kalian tidak hanya mabuk, kalian akan seperti tetangga Nabi Musa as. Salah seorang tetangga Musa pernah berkata,” Musa, karena engkau akan pergi ke bukit Sinai dan berdialog dengan Tuhanmu – tolong katakan pada-Nya agar mengirimi aku cinta, karena aku tidak memiliki rasa cinta bagimu dan Dia. Biarkan Dia kirimkan cinta, agar hatiku bahagia.”
Ketika sampai di Sinai dan telah menyelesaikan apa yang Musa ingin lakukan, beliau lupa akan pesan tetangganya, Allah-lah Yang mengingatkan beliau.
“ Ya Musa, mengapa engkau lupakan tetanggamu ? Bukankah engkau berjanji padanya untuk menyebutnya dalam Hadirat-Ku ? “
“ Ya Tuhan, maafkan saya.”
“ Apa yang dia minta ?”
“ Dia membutuhkan cinta.”
“ Pulanglah dan katakan pada tetanggamu, Aku sedang mengirim cinta sekecil atom ke dalam hatinya.”
“Ya Allah, mohon kirimkan lebih dari itu, Engkaulah Yang Maha Pemurah.”
“Tidak. Itu sudah cukup.”
Musa kembali ke rumahnya dan mencari tetangganya. Ketika beliau menemukannya, tetangga itu tidak lagi berada didunia ini. Matanya terbuka lebar, kedua tangannya terangkat ke atas, mulutnya menganga. Dia tidak bergerak sedikitpun ataupun merasakan sesuatu. “ Oh tetanggaku,” kata Musa “ Kabar baik, Tuhan sedang mengirimkan sebutir cinta pada hatimu.” Namun tetangga itu demikian asyiknya sehingga tidak merasakan kehadiran Musa. Allah-pun memanggil Musa dan mengatakan : “ Ya Musa, walaupun engkau menggiling tubuhnya, dia tidak akan merasakan apapun, dia hanya merasakan Aku.”
Cinta seperti itulah yang Syaikh ingin kirimkan pada hati murid-muridnya. Murid-murid akan meninggalkan apapun dan lari mengejar Syaikhnya tanpa menyadari apa yang sedang mereka lakukan. Syaikh masih memegang kunci akan cinta itu dan belum membukanya. Beliau membukanya sedikit, setetes demi setetes. Itulah yang kini sedang mengendalikan kita, aroma dari setetes cinta. Belum lagi setetes, belum pula sekecil atom, hanya aromanya saja. Jika beliau membuka satu tetes cinta saja, kalianpun akan meleleh.
Ada pelajaran disini, bahwa jika kalian menghilangkan eksistensi kalian di hadapan Syaikh, maka beliau akan membuat kalian ‘mati sebelum mati’. Namun tidak seorangpun yang siap membawa rahasia besar itu agar Syaikh dapat menghiasi muridnya dengan segala kekuatan beliau. Syaikh tidak menahan kekuatan spiritual itu bagi diri beliau sendiri. Beliau ingin memberikannya. Namun kalian harus datang dan mengambilnya. Setiap orang sadar akan dirinya sendiri, apakah dia sedang mengambilnya atau tidak.
Syaikh muncul dalam mimpi-mimpi, muncul dalam penampakan spiritual, ataupun muncul sekilas saja. Namun ketika kalian mampu melihat syaikh sedang duduk bersama kalian secara nyata ( tanpa kehadiran tubuh fisiknya ) maka kalian telah mencapai apa yang beliau inginkan. Itulah caranya agar bisa duduk dengan Syaikh walaupun beliau telah meninggal dunia. Jangan mengira para Awliya sedang duduk di makam dimana dulu kalian terakhir meninggalkannya. Mereka sudah tidak lagi berada disana, mereka telah berpindah tempat. Namun bila kalian datang, memberi salam dan memanggil beliau, mereka akan datang dan muncul disana. Mereka berada di hadirat Nabi saw dan malaikat-malaikat yang memindahkan tubuh-tubuhnya.
Itulah bagaimana Awliya mentransfer kekuatan mereka dan mendatangi para pengikutnya. Bagi mereka, kehidupan ini dan akhirat adalah sama saja. Mereka dapat duduk-duduk dan mengundang yang lain untuk ikut serta. Bagi mereka hal itu amat mudah, namun bagi kita amat susah. Kita harus melatih diri kita dalam asuhan mereka. Cara yang paling ampuh bertemu dengan syaikh adalah dengan meditasi / muraqobah . Jagalah konsentrasi hati pada syaikh kalian di sepanjang malam hari. Beliau akan mulai nampak dan akan semakin sering muncul. Penampakan itu akan semakin jelas sampai kalian mampu berbicara dengan beliau secara langsung, bahkan bersalaman dengan beliau. Sebenarnya tidak susah.
Awliya asal mesir, Ahmad ar-Rufa’I al-Kabir datang ke makam Nabi dan mengatakan :
”Inilah sang pemerintah para hantu sedang bertemu dengan Manusia yang paling nyata ! Mohon ulurkan tangan Anda agar saya dapat menciumnya.” Dari makam Nabi, sebuah tangan putih mulai muncul dan sayyidina Ahmad menciumnya tiga kali. Setiap beliau menciumnya, Nabi mentransfer pengetahuan dari hatinya pada hati Ahmad. 3 samudra pengetahuan-pun telah dialirkan pada beliau.
Jika kalian mencapai maqam ini- kalian akan sangat beruntung. Kalian akan memahami rahasia-rahasia Syaikh. Dan bila belum mencapainya, kalian masih dianggap anak-anak yang masih harus diberi permen. Semoga Allah memberi kita kedewasaan di hadapan Syaikh dan membantu kita memberi kekuatan yang setiap Syaikh inginkan murid-murid mencapainya.
Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment