Sunday, April 27, 2008
*Peringatan Malaikat Datang ke Suara Hatimu!*
*As-salamu 'alaikum*!.. . Jika kau sedang duduk (seperti ini)... melihat ke
semua orang, karena lebih baik mendengar dan melihat... (Kemudian kau)
mengambil lebih banyak bagian dari pembicaraan kita, dimana-mana juga begitu
*Destur, ya Sultanu-l Awliya, Madad! Ya Rijalallah, Madad!*
*As-salamu 'alaikum*! Ini (sebuah) perintah dari Rasulullah saw agar
diantara kita semua mengucap: *As-salamu 'alaikum*, karena dengan 'Salam'
datang lebih banyak berkah. 'Salam' membawa berkah-berkah. Atau berdiri,
bukan datang. Seperti, beberapa awan yang datang dan pergi tetapi tidak
memberi hujan. Beberapa dari awan mendekat dan menurunkan hujan.
Oleh karena itu, siapa yang memohon Hujan-hujan surgawi dengan Berkah-berkah
Allah yang Maha Kuasa, ucapkan lebih banyak: *As-salamu 'alaikum*! Ini
begitu penting karena Allah yang Maha Kuasa memerintahkan: *Idha dakhaltum
buyut, fa sallimu 'ala ahlih*a... Ketika kau masuk ke sebuah tempat, sebuah
rumah, ucapkan: '*As-salamu 'alaikum*'! Oleh karena itu, sebelum masuk, ini
adab kita yang baik, jika (seseorang) datang dan mengetuk pintu, dari dalam
rumah seseorang akan bertanya: Siapa itu? (Dan:) *As-salamu'alaikum* ,
diucapkan orang yang bertamu itu.
Bahkan- (ini) sangat penting mengucap: Salam- ketika kau tiba disuatu
tempat, di rumah, (dan) tidak ada seorang pun didalamnya: *Fa sallimu 'ala
ahliha*. Meskipun tidak ada seorangpun, kau masih harus mengucap: *As-salamu
'alaikum! As-salamu 'alaikum wa 'ala 'ibadi-llahi salihin*! Ini sangat
penting dan ini "*bi shaililla*h (?)", merupakan tanda-tanda atau sebuah
simbol Islam dengan mengucap: *As-salamu 'alaikum*! Apabila tidak seorangpun
mengucap ('Salam'), dapat kau pahami bahwa dia bukanlah seorang Muslim!
Oleh karena itu kami mengucap kepada para tamu- semoga Allah memberkahimu
dari Samudera-samudera Berkah-Nya yang tidak berkesudahan: sebanyak mungkin
berusahalah mengambil lebih banyak lagi rahmat-rahmat dari Allah yang Maha
Kuasa! Namun manusia justru mengejar untuk meraih sesuatu dari dunia
material, mereka tidak berpikir untuk menyimpan lebih banyak rahmat. Jadi,
kini manusia menjadi serakah! Bahkan termasuk golongan kaum Muslim, mereka
begitu serakah untuk memohon lebih banyak berkah.
Untuk apa kau hidup? Untuk Allah swt atau untuk egomu? Untuk apa kau hidup?
Kau berusaha menyenangkan egomu atau kau berusaha untuk menyenangi egomu?
Manusia minta kesenangan bagi diri, tidak memohon untuk menjadikan Tuhan
mereka ridho kepada mereka.
Sebanyak apapun yang dapat kau lakukan untuk dirimu sendiri, (itu) akan
hilang, selesai… selesai! Tetapi apapun yang kau lakukan bagi Allah yang
Maha Kuasa akan tetap: '*Amalu salih yabqa*, perbuatan-perbuatan baik tetap
berbekas, namun perbuatan-perbuatan buruk tidak akan pernah ada bekasnya
-untuk apa!
Aku minta maaf mengatakan kalau seluruh Dunia Muslim menuju arah yang salah!
Ide, target mereka bukanlah untuk memohon rahmat-rahmat dari Surga tetapi
mereka meminta (sesuatu) bagi diri sendiri: untuk membuat ego mereka lebih
senang dan memperoleh lebih banyak kesenangan. Namun ini (sebuah) kesalahan
besar, jalan yang salah, jalan yang salah!
Aku telah melihat sebuah instrumen baru, mengajari huruf-huruf kecil dan
juga kata-kata. Aku hanya mengingat dari instrumen kecil itu kadang-kadang
kau menekan sebuah tombol dan terdengarlah suara: Salah! Salah jalan! Salah!
Itulah dalam ingatanku. Ya.
Berapa kali para Malaikat menunjuk ke jiwamu: Salah! Salah melangkah!
Tingkah laku yang salah? Berapa kalikah mereka berkata ini?
Saat instrumen itu mengeluarkan suara: Salah, cepat perbaiki! Tetapi
milyaran manusia, saat Perhatian surgawi datang kepada mereka, Peringatan
(surgawi) datang ke jiwa mereka, namun tidak pernah mereka perbaiki! Begitu
banyak peringatan! Untuk segala sesuatu ada: Salah atau benar. Surga tidak
meninggalkan seorangpun sendiri di muka bumi. Peringatan itu selalu datang
dari Surga ke hati nurani kita dengan berkata: Salah! Namun manusia malah
menjawab: Aku tidak peduli! Aku tidak peduli!
Seperti Fir'aun. Berapa kalikah Musa berkata: Datang ke Tuhan-mu dan
menyerahlah, Fir'aun menjawab: Aku tidak peduli! Berapa kalikah Ibrahim
berseru kepada Nimrod: Datang dan menyerahlah kepada Pencipta-mu, Tuhan
Penguasa Surga dan dia menjawab: Aku tidak peduli! Aku tidak peduli! Aku
tidak peduli!
Dan oleh karena itu sang Nabi (saw) pernah bersabda: Wahai manusia! Apabila
Allah yang Maha Kuasa meninggalkan semua orang bersama egonya, dan
memberikan ego sebuah kesempatan untuk menjadi Fir'aun atau Nimrod, aku
tidak berpikir kalau orang-orang itu akan menjadi Muslim! Semua orang akan
berkata: 'Akulah Tuhan semesta alam!' - *Astaghfirullah* !- atau berkata:
'Akulah pemilik seluruh benua! Seluruh negara milikku, kepunyaanku! ' Semua
orang harus mengukuhkan bahwa dirinya pemilik Langit dan bumi!
Namun Allah yang Maha Kuasa tidak memberikan kepada mereka satu kesempatan
penuh. Tidak diberikan! Jika Dia memberikan, maka semua orang akan
mengklaim: Akulah tuhan! Akulah tuhanmu! Bukan hanya tuhan biasa, namun dia
akan berkata: *Ana Rabbukum al 'ala*! Dia tidak terima hanya sebagai berhala
biasa bagi orang lain, dia malahan berkata: Aku yang terpenting! Aku berada
dipuncak! Bahkan kau melayani, menyembah begitu banyak 'ilah', dewa-dewa,
namun akulah yang paling agung! Itulah Nimrod! Oleh karena itu, semua orang
akan berkata seperti itu!
Kini, itulah gelarnya, mereka berkata: Kamilah masyarakat paling beradab,
paling sempurna dibandingkan masyarakat sebelum kami! Kau tidak dapat
menemukan seorang yang tidak berkata: Akulah yang begini! Semua orang hanya
mengambil suatu kondisi atau... untuk menjadi seperti seorang Nimrod. Semua
orang menginginkan itu: Apa yang aku inginkan, dituruti! Apa yang aku
inginkan, harus kau berikan! (Mereka) bertengkar dengan orang tua,
bertengkar dengan para guru, bertengkar dengan pemerintahan. .. bertikai
terhadap semuanya seraya berkata: Apa yang aku katakan, apa yang aku
inginkan, harus kau berikan!
Gelar dan tabiat terkenal, (atribut)... mereka dijalan itu, tidak bedanya
dengan Nimrod yang telah tiada dengan yang kini hidup dimuka bumi!
Oleh karena itu Allah yang Maha Kuasa menjadikan '*nufur*'', kebencian
diantara mereka. Membenci; semua orang saling membenci: anak-anak membenci
orang tuanya, laki-laki dan wanita saling membenci, anak-anak saling
membenci, tetangga saling membenci, bangsa-bangsa saling membenci... *
Subhanallah* ! Kebencian itu ditanamkan dalam hati manusia. Siapakah yang
menanamnya, 'sari'? Siapakah petani yang menanam kebencian dalam hati
manusia?
Kebencian!
Kini Cinta yang Allah Maha Kuasa telah anugerahkan kepada bangsa-bangsa,
kepada manusia diangkat. Bukan diangkat, tapi ditendang oleh orang-orang dan
mereka mengejar kebencian. Oleh karena itu, mereka berkata: Kini (kamilah)
masyarakat paling beradab, namun mereka masyarakat yang dikutuk, siapa
mereka yang berani berkata-kata seperti itu!
Bagaimana? Kau membunuh, menghancurkan, membakar -bagaimana kau berkata:
Kami adalah masyarakat paling beradab? Kebodohan apakah itu? Dan kau
membunuh orang tak berdosa dan tidak percaya bahwa pada Hari Kebangkitan kau
akan ditanyai, saat Allah yang Maha Kuasa bertanya:... *Bi ayi thanbin
kutilat*? O para pembunuh! Bagaimana kau membunuh yang kecil itu? Bagaimana,
kesalahan apa yang dilakukannya sehingga kau membunuhnya, makhluk kecil itu?
Allah akan bertanya! Bagaimana mereka berkata: Kamilah masyarakat paling
beradab?
Mereka para pembohong, lebih-lebih dari setan! Setan lebih mempunyai
kehormatan dibandingkan orang-orang yang hidup sekarang, orang-orang abad
21! *Jahannamiyun* ! Setan bisa berada ditingkat pertama neraka, namun
orang-orang ini bisa berada ditingkat ke-7, tingkat terendah dari *Jahannam*,
api neraka!
Itulah panorama yang aku pikir tidak akan dibicarakan kepada kalian, namun
saat hatiku sedang berhubungan dengan Kekuatan surgawi, mereka membuatku
berkata seperti ini. Namun kebenaran sejati inilah yang kami bicarakan!
Kami tidak menerima orang-orang itu! Para pembunuh harus dihukum dalam
tingkat terendah api neraka! Itulah yang paling layak bagi mereka!
Wahai manusia, waspadalah terhadap Setan! Waspadalah, jangan mengikuti
ego-egomu! Allah swt telah menciptakanmu dan memberimu Cinta surgawi-Nya
dengan menciptakanmu, meletakkan. Kau tidak menggunakan Cinta itu, (kau)
menendangnya dan mengambil kebencian dari Setan dan rasa permusuhan serta
membunuh manusia, orang-orang yang tak berdosa, membakar mereka, menembak
mereka -apa itu!
Aku berseru kepada semua bangsa! Kita hanyalah segenggam manusia -tidak
masalah! Allah yang Maha Kuasa melakukan sesuatu untuk mencapai ke Timur dan
Barat!
Aku bukan siapa-siapa! Aku bukan siapa-siapa, tetapi mereka membuat bahasaku
(lidah?) untuk bicara kebenaran! Tidak seorangpun berkata: Kau salah! Aku
bisa menendangnya!
Semoga Allah mengampuni kita! Wahai manusia, waspadalah terhadap egomu!
Waspadalah terhadap Setan, karena setan menggiringmu ke api neraka - api
neraka di Dunya, api neraka kehidupan abadi. Berusahalah menggapai Keabadian
dengan Kesenangan Tuhan-mu! Waspadalah, jangan sampai melalui
kondisi-kondisi terburuk: kesengsaraan dalam api neraka!
Oh Tuhan, ampunilah kami!...
Ini cukup. Kami tidak meraih untuk mengucap: *A'udzu bi-llahi mina syaitani
rajim,* *Bismillahir Rahmanir Rahim*, namun ini datang bagaikan
samudera-samudera berkekuatan penuh, peringatan-peringat an, kepada seluruh
manusia! Mereka harus datang untuk menerima apa yang Tuhan kirimkan dan
mereka harus berusaha menjaga hak-haknya!
Hak-hak binatang! Ehhh, hak-hak binatang! Apa yang kau lakukan? Aku
memelihara anjing. Kami begitu suka dengan anjing, oleh karenanya kami
pembela hak-hak binatang.
*Tu *atasmu! *Astaghfirullah* ! Kau bukannya memikirkan tentang hak-hak
manusia, malah membuat hak-hak anjing.
Syaikh Effendi! Apa itu?
Ada kios-kios tukang cukur disana Hah? Untuk apa tukang cukur? Untuk
mencukur kepalaku?
Tidak, ada... karena kini kita orang-orang yang begitu bisa berimprovasi
sehingga kami berusaha menjaga hak-hak binatang. Eh? Untuk?
Dan kami memelihara beberapa ekor anjing... beberapa dari mereka juga
dinamakan 'Churchill'. Siapakah dia? Dari dimana dibawa 'Churchill'
ini? *Taubat,
Astaghfirullah* ...
Maksudku, Syaikh Efendi, kami manusia yang sangat sangat sangat lambat...
Kau pastilah tidak dari masa ini, karena kau tidak tahu (tentang) hak-hak
binatang... Berapa usiamu! Ditempatku ada 40 ekor kucing!
Eh, kau membawa kucing-kucingmu ke tukang cukur? Hah?
Mereka membuat seperti ini, seperti ini, seperti ini, mereka menjadikan diri
mereka begitu baik. Tidak perlu!
Tidak, kami memelihara anjing kami dan membawa mereka ke tukang cukur dan
kami datang... pastilah beberapa dari mereka, saat (kami) sedang membawa
anjing itu - *ajallahuhumullah* - tongkat kami (pastilah ada) 7 buah! Untuk
apa?
Untuk menjaga anjing, anjing kami karena kami membawa anjing itu ke tukang
cukur agar penampilannya bagus. Namun kadang-kadang anjing itu datang dan
mengigit oleh karenanya 2 orang harus memegang kepalanya, beberapa dari
mereka dipegang ekornya dan kami butuh 2 orang untuk memegang kaki-kakinya,
kadang anjing itu juga mengonggong. Kadang-kadang satu dari anjing itu
diberi tulang ke mulutnya ketika sedang dicukur. Kami menjaga hak-hak
binatang!
Bagaimana dengan umat manusia?
Aku tidak peduli! Aku tidak peduli, anjing-anjingku lebih penting bagiku dan
kucing-kucing kami lebih penting. Yang lain tidak penting. Kami suka bila
nama kami dituliskan sebagai 'penjaga hak-hak binatang kelas satu' dan kami
berharap mungkin saja pemerintah memberikan kami sebuah medali. Dan ketika
kami wafat, mereka meletakkan di peti mati kami: 'Di adalah seorang penjaga
hak-hak binatang'. Bagaimana dengan umat manusia?
Eh, apa itu umat manusia! Bahkan seekor kucing pun harus diberikan
hak-haknya oleh semua manusia!
Kini, makna dari tingkat peradaban tertinggi bagi mereka adalah menjadi
tingkat binatang. Dan hal terburuk adalah: beberapa kotamadya memerintah:
Barang siapa yang membawa anjing harus juga membawa sebuah tas dan sebuah
sekop! Jika anjing itu membuang hajatnya, orang itu harus mengambil dan
membawa kotorannya. Apa ini? Inikah kehormatan umat manusia? Mereka bangga
dengan cara seperti ini? Aku sedih, sangat sedih, kepada manusia yang jatuh
ke makhluk tingkat terendah.
Semoga Allah mengampuni kita!
Demi kehormatan yang paling terhormat dalam Hadirat Ilahiah-Nya, Sayyidina
Muhammad saw, Fatiha
*Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Aziz Allah,*
*Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Karim Allah,*
*Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Subhan Allah,*
*Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Sultan Allah Sultan Sensin, ya
Allah! *
*Allahumma shalli wa sallim 'ala Nabiyina Muhammad, alayhi salam, *
*shalatan tadumu wa tughda ilay, mamarra layali wa tula dawam *
*Fatiha ziyadatan li sharfin Nabi saw Fatiha.*
semua orang, karena lebih baik mendengar dan melihat... (Kemudian kau)
mengambil lebih banyak bagian dari pembicaraan kita, dimana-mana juga begitu
*Destur, ya Sultanu-l Awliya, Madad! Ya Rijalallah, Madad!*
*As-salamu 'alaikum*! Ini (sebuah) perintah dari Rasulullah saw agar
diantara kita semua mengucap: *As-salamu 'alaikum*, karena dengan 'Salam'
datang lebih banyak berkah. 'Salam' membawa berkah-berkah. Atau berdiri,
bukan datang. Seperti, beberapa awan yang datang dan pergi tetapi tidak
memberi hujan. Beberapa dari awan mendekat dan menurunkan hujan.
Oleh karena itu, siapa yang memohon Hujan-hujan surgawi dengan Berkah-berkah
Allah yang Maha Kuasa, ucapkan lebih banyak: *As-salamu 'alaikum*! Ini
begitu penting karena Allah yang Maha Kuasa memerintahkan: *Idha dakhaltum
buyut, fa sallimu 'ala ahlih*a... Ketika kau masuk ke sebuah tempat, sebuah
rumah, ucapkan: '*As-salamu 'alaikum*'! Oleh karena itu, sebelum masuk, ini
adab kita yang baik, jika (seseorang) datang dan mengetuk pintu, dari dalam
rumah seseorang akan bertanya: Siapa itu? (Dan:) *As-salamu'alaikum* ,
diucapkan orang yang bertamu itu.
Bahkan- (ini) sangat penting mengucap: Salam- ketika kau tiba disuatu
tempat, di rumah, (dan) tidak ada seorang pun didalamnya: *Fa sallimu 'ala
ahliha*. Meskipun tidak ada seorangpun, kau masih harus mengucap: *As-salamu
'alaikum! As-salamu 'alaikum wa 'ala 'ibadi-llahi salihin*! Ini sangat
penting dan ini "*bi shaililla*h (?)", merupakan tanda-tanda atau sebuah
simbol Islam dengan mengucap: *As-salamu 'alaikum*! Apabila tidak seorangpun
mengucap ('Salam'), dapat kau pahami bahwa dia bukanlah seorang Muslim!
Oleh karena itu kami mengucap kepada para tamu- semoga Allah memberkahimu
dari Samudera-samudera Berkah-Nya yang tidak berkesudahan: sebanyak mungkin
berusahalah mengambil lebih banyak lagi rahmat-rahmat dari Allah yang Maha
Kuasa! Namun manusia justru mengejar untuk meraih sesuatu dari dunia
material, mereka tidak berpikir untuk menyimpan lebih banyak rahmat. Jadi,
kini manusia menjadi serakah! Bahkan termasuk golongan kaum Muslim, mereka
begitu serakah untuk memohon lebih banyak berkah.
Untuk apa kau hidup? Untuk Allah swt atau untuk egomu? Untuk apa kau hidup?
Kau berusaha menyenangkan egomu atau kau berusaha untuk menyenangi egomu?
Manusia minta kesenangan bagi diri, tidak memohon untuk menjadikan Tuhan
mereka ridho kepada mereka.
Sebanyak apapun yang dapat kau lakukan untuk dirimu sendiri, (itu) akan
hilang, selesai… selesai! Tetapi apapun yang kau lakukan bagi Allah yang
Maha Kuasa akan tetap: '*Amalu salih yabqa*, perbuatan-perbuatan baik tetap
berbekas, namun perbuatan-perbuatan buruk tidak akan pernah ada bekasnya
-untuk apa!
Aku minta maaf mengatakan kalau seluruh Dunia Muslim menuju arah yang salah!
Ide, target mereka bukanlah untuk memohon rahmat-rahmat dari Surga tetapi
mereka meminta (sesuatu) bagi diri sendiri: untuk membuat ego mereka lebih
senang dan memperoleh lebih banyak kesenangan. Namun ini (sebuah) kesalahan
besar, jalan yang salah, jalan yang salah!
Aku telah melihat sebuah instrumen baru, mengajari huruf-huruf kecil dan
juga kata-kata. Aku hanya mengingat dari instrumen kecil itu kadang-kadang
kau menekan sebuah tombol dan terdengarlah suara: Salah! Salah jalan! Salah!
Itulah dalam ingatanku. Ya.
Berapa kali para Malaikat menunjuk ke jiwamu: Salah! Salah melangkah!
Tingkah laku yang salah? Berapa kalikah mereka berkata ini?
Saat instrumen itu mengeluarkan suara: Salah, cepat perbaiki! Tetapi
milyaran manusia, saat Perhatian surgawi datang kepada mereka, Peringatan
(surgawi) datang ke jiwa mereka, namun tidak pernah mereka perbaiki! Begitu
banyak peringatan! Untuk segala sesuatu ada: Salah atau benar. Surga tidak
meninggalkan seorangpun sendiri di muka bumi. Peringatan itu selalu datang
dari Surga ke hati nurani kita dengan berkata: Salah! Namun manusia malah
menjawab: Aku tidak peduli! Aku tidak peduli!
Seperti Fir'aun. Berapa kalikah Musa berkata: Datang ke Tuhan-mu dan
menyerahlah, Fir'aun menjawab: Aku tidak peduli! Berapa kalikah Ibrahim
berseru kepada Nimrod: Datang dan menyerahlah kepada Pencipta-mu, Tuhan
Penguasa Surga dan dia menjawab: Aku tidak peduli! Aku tidak peduli! Aku
tidak peduli!
Dan oleh karena itu sang Nabi (saw) pernah bersabda: Wahai manusia! Apabila
Allah yang Maha Kuasa meninggalkan semua orang bersama egonya, dan
memberikan ego sebuah kesempatan untuk menjadi Fir'aun atau Nimrod, aku
tidak berpikir kalau orang-orang itu akan menjadi Muslim! Semua orang akan
berkata: 'Akulah Tuhan semesta alam!' - *Astaghfirullah* !- atau berkata:
'Akulah pemilik seluruh benua! Seluruh negara milikku, kepunyaanku! ' Semua
orang harus mengukuhkan bahwa dirinya pemilik Langit dan bumi!
Namun Allah yang Maha Kuasa tidak memberikan kepada mereka satu kesempatan
penuh. Tidak diberikan! Jika Dia memberikan, maka semua orang akan
mengklaim: Akulah tuhan! Akulah tuhanmu! Bukan hanya tuhan biasa, namun dia
akan berkata: *Ana Rabbukum al 'ala*! Dia tidak terima hanya sebagai berhala
biasa bagi orang lain, dia malahan berkata: Aku yang terpenting! Aku berada
dipuncak! Bahkan kau melayani, menyembah begitu banyak 'ilah', dewa-dewa,
namun akulah yang paling agung! Itulah Nimrod! Oleh karena itu, semua orang
akan berkata seperti itu!
Kini, itulah gelarnya, mereka berkata: Kamilah masyarakat paling beradab,
paling sempurna dibandingkan masyarakat sebelum kami! Kau tidak dapat
menemukan seorang yang tidak berkata: Akulah yang begini! Semua orang hanya
mengambil suatu kondisi atau... untuk menjadi seperti seorang Nimrod. Semua
orang menginginkan itu: Apa yang aku inginkan, dituruti! Apa yang aku
inginkan, harus kau berikan! (Mereka) bertengkar dengan orang tua,
bertengkar dengan para guru, bertengkar dengan pemerintahan. .. bertikai
terhadap semuanya seraya berkata: Apa yang aku katakan, apa yang aku
inginkan, harus kau berikan!
Gelar dan tabiat terkenal, (atribut)... mereka dijalan itu, tidak bedanya
dengan Nimrod yang telah tiada dengan yang kini hidup dimuka bumi!
Oleh karena itu Allah yang Maha Kuasa menjadikan '*nufur*'', kebencian
diantara mereka. Membenci; semua orang saling membenci: anak-anak membenci
orang tuanya, laki-laki dan wanita saling membenci, anak-anak saling
membenci, tetangga saling membenci, bangsa-bangsa saling membenci... *
Subhanallah* ! Kebencian itu ditanamkan dalam hati manusia. Siapakah yang
menanamnya, 'sari'? Siapakah petani yang menanam kebencian dalam hati
manusia?
Kebencian!
Kini Cinta yang Allah Maha Kuasa telah anugerahkan kepada bangsa-bangsa,
kepada manusia diangkat. Bukan diangkat, tapi ditendang oleh orang-orang dan
mereka mengejar kebencian. Oleh karena itu, mereka berkata: Kini (kamilah)
masyarakat paling beradab, namun mereka masyarakat yang dikutuk, siapa
mereka yang berani berkata-kata seperti itu!
Bagaimana? Kau membunuh, menghancurkan, membakar -bagaimana kau berkata:
Kami adalah masyarakat paling beradab? Kebodohan apakah itu? Dan kau
membunuh orang tak berdosa dan tidak percaya bahwa pada Hari Kebangkitan kau
akan ditanyai, saat Allah yang Maha Kuasa bertanya:... *Bi ayi thanbin
kutilat*? O para pembunuh! Bagaimana kau membunuh yang kecil itu? Bagaimana,
kesalahan apa yang dilakukannya sehingga kau membunuhnya, makhluk kecil itu?
Allah akan bertanya! Bagaimana mereka berkata: Kamilah masyarakat paling
beradab?
Mereka para pembohong, lebih-lebih dari setan! Setan lebih mempunyai
kehormatan dibandingkan orang-orang yang hidup sekarang, orang-orang abad
21! *Jahannamiyun* ! Setan bisa berada ditingkat pertama neraka, namun
orang-orang ini bisa berada ditingkat ke-7, tingkat terendah dari *Jahannam*,
api neraka!
Itulah panorama yang aku pikir tidak akan dibicarakan kepada kalian, namun
saat hatiku sedang berhubungan dengan Kekuatan surgawi, mereka membuatku
berkata seperti ini. Namun kebenaran sejati inilah yang kami bicarakan!
Kami tidak menerima orang-orang itu! Para pembunuh harus dihukum dalam
tingkat terendah api neraka! Itulah yang paling layak bagi mereka!
Wahai manusia, waspadalah terhadap Setan! Waspadalah, jangan mengikuti
ego-egomu! Allah swt telah menciptakanmu dan memberimu Cinta surgawi-Nya
dengan menciptakanmu, meletakkan. Kau tidak menggunakan Cinta itu, (kau)
menendangnya dan mengambil kebencian dari Setan dan rasa permusuhan serta
membunuh manusia, orang-orang yang tak berdosa, membakar mereka, menembak
mereka -apa itu!
Aku berseru kepada semua bangsa! Kita hanyalah segenggam manusia -tidak
masalah! Allah yang Maha Kuasa melakukan sesuatu untuk mencapai ke Timur dan
Barat!
Aku bukan siapa-siapa! Aku bukan siapa-siapa, tetapi mereka membuat bahasaku
(lidah?) untuk bicara kebenaran! Tidak seorangpun berkata: Kau salah! Aku
bisa menendangnya!
Semoga Allah mengampuni kita! Wahai manusia, waspadalah terhadap egomu!
Waspadalah terhadap Setan, karena setan menggiringmu ke api neraka - api
neraka di Dunya, api neraka kehidupan abadi. Berusahalah menggapai Keabadian
dengan Kesenangan Tuhan-mu! Waspadalah, jangan sampai melalui
kondisi-kondisi terburuk: kesengsaraan dalam api neraka!
Oh Tuhan, ampunilah kami!...
Ini cukup. Kami tidak meraih untuk mengucap: *A'udzu bi-llahi mina syaitani
rajim,* *Bismillahir Rahmanir Rahim*, namun ini datang bagaikan
samudera-samudera berkekuatan penuh, peringatan-peringat an, kepada seluruh
manusia! Mereka harus datang untuk menerima apa yang Tuhan kirimkan dan
mereka harus berusaha menjaga hak-haknya!
Hak-hak binatang! Ehhh, hak-hak binatang! Apa yang kau lakukan? Aku
memelihara anjing. Kami begitu suka dengan anjing, oleh karenanya kami
pembela hak-hak binatang.
*Tu *atasmu! *Astaghfirullah* ! Kau bukannya memikirkan tentang hak-hak
manusia, malah membuat hak-hak anjing.
Syaikh Effendi! Apa itu?
Ada kios-kios tukang cukur disana Hah? Untuk apa tukang cukur? Untuk
mencukur kepalaku?
Tidak, ada... karena kini kita orang-orang yang begitu bisa berimprovasi
sehingga kami berusaha menjaga hak-hak binatang. Eh? Untuk?
Dan kami memelihara beberapa ekor anjing... beberapa dari mereka juga
dinamakan 'Churchill'. Siapakah dia? Dari dimana dibawa 'Churchill'
ini? *Taubat,
Astaghfirullah* ...
Maksudku, Syaikh Efendi, kami manusia yang sangat sangat sangat lambat...
Kau pastilah tidak dari masa ini, karena kau tidak tahu (tentang) hak-hak
binatang... Berapa usiamu! Ditempatku ada 40 ekor kucing!
Eh, kau membawa kucing-kucingmu ke tukang cukur? Hah?
Mereka membuat seperti ini, seperti ini, seperti ini, mereka menjadikan diri
mereka begitu baik. Tidak perlu!
Tidak, kami memelihara anjing kami dan membawa mereka ke tukang cukur dan
kami datang... pastilah beberapa dari mereka, saat (kami) sedang membawa
anjing itu - *ajallahuhumullah* - tongkat kami (pastilah ada) 7 buah! Untuk
apa?
Untuk menjaga anjing, anjing kami karena kami membawa anjing itu ke tukang
cukur agar penampilannya bagus. Namun kadang-kadang anjing itu datang dan
mengigit oleh karenanya 2 orang harus memegang kepalanya, beberapa dari
mereka dipegang ekornya dan kami butuh 2 orang untuk memegang kaki-kakinya,
kadang anjing itu juga mengonggong. Kadang-kadang satu dari anjing itu
diberi tulang ke mulutnya ketika sedang dicukur. Kami menjaga hak-hak
binatang!
Bagaimana dengan umat manusia?
Aku tidak peduli! Aku tidak peduli, anjing-anjingku lebih penting bagiku dan
kucing-kucing kami lebih penting. Yang lain tidak penting. Kami suka bila
nama kami dituliskan sebagai 'penjaga hak-hak binatang kelas satu' dan kami
berharap mungkin saja pemerintah memberikan kami sebuah medali. Dan ketika
kami wafat, mereka meletakkan di peti mati kami: 'Di adalah seorang penjaga
hak-hak binatang'. Bagaimana dengan umat manusia?
Eh, apa itu umat manusia! Bahkan seekor kucing pun harus diberikan
hak-haknya oleh semua manusia!
Kini, makna dari tingkat peradaban tertinggi bagi mereka adalah menjadi
tingkat binatang. Dan hal terburuk adalah: beberapa kotamadya memerintah:
Barang siapa yang membawa anjing harus juga membawa sebuah tas dan sebuah
sekop! Jika anjing itu membuang hajatnya, orang itu harus mengambil dan
membawa kotorannya. Apa ini? Inikah kehormatan umat manusia? Mereka bangga
dengan cara seperti ini? Aku sedih, sangat sedih, kepada manusia yang jatuh
ke makhluk tingkat terendah.
Semoga Allah mengampuni kita!
Demi kehormatan yang paling terhormat dalam Hadirat Ilahiah-Nya, Sayyidina
Muhammad saw, Fatiha
*Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Aziz Allah,*
*Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Karim Allah,*
*Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Subhan Allah,*
*Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Sultan Allah Sultan Sensin, ya
Allah! *
*Allahumma shalli wa sallim 'ala Nabiyina Muhammad, alayhi salam, *
*shalatan tadumu wa tughda ilay, mamarra layali wa tula dawam *
*Fatiha ziyadatan li sharfin Nabi saw Fatiha.*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment